Mark hanya bisa mengusap puncak kepala Ko Eun beberapa kali dengan tangan kirinya. Si gadis yang duduk di jok sampingnya itu bahkan masih terlihat badmood. Bukan karena Mark yang keterlaluan menggodanya, tiba-tiba membatalkan janjinya, atau terlambat menjemputnya karena pekerjaan di kantor. Ko Eun jarang marah soal begituan, dia mengerti kalau Mark juga punya kesibukan seperti halnya dirinya di Rumah Sakit.
Entah apa yang membuat Ko Eun cemberut sepanjang jalan mulai dari naik mobil tadi. Akhir-akhir ini mereka berdua memang sibuk dan hanya bisa mengabari lewat telepon dan pesan singkat di chatroom. Dalam dua minggu, ini adalah pertemuan pertama mereka. Sepertinya Mark kurang beruntung, gadisnya bahkan tidak menyambutnya dengan senyuman.
Saat dia tanya kenapa, Ko Eun menjawab tidak apa-apa. Mark menghela napas dalam-dalam. Wanita dengan kode rumitnya, mengatakan tidak apa-apa padahal dalam hatinya ada apa-apa. Dia sudah hafal yang seperti ini.
"Jelek begini kalau cemberut, lihat deh," kata Mark saat mengarahkan ponselnya ke Ko Eun dan menunjukkan hasil foto candid yang sengaja dia ambil saat berhenti di tengah kemacetan sore hari karena jam pulang kantor.
Ko Eun semakin mengerucutkan bibirnya. "Jelek-jelek juga kamu masih sayang sama aku."
Mark terkekeh, "makanya jangan cemberut. Itu bibirnya bikin gemes pingin aku cium aja kalau cemberut."
"Mark!"
Kali ini lengan Mark yang jadi sasaran cubitan Ko Eun. Heran, kenapa mulut laki-laki gampang sekali melontarkan kata-kata manis dan cheesy untuk menggoda perempuan.
"Kenapa sih, sayang? Tadi pagi dimaki-maki sama pasien mabuk lagi ya?"
Ya, ini sama persis dengan kejadian sebulan yang lalu. Ko Eun yang tiba-tiba badmood, saat dipaksa Mark untuk cerita ternyata waktu dini harinya dia dapat pasien anak kuliahan yang pulang dari club malam dalam keadaan mabuk kecelakaan sampai kepalanya bocor. Dan saat Ko Eun mau menjahit lukanya, si pasien malah tidak habis-habis cursing sampai membuat Ko Eun sebal seharian. Jackpot dinas malam di hari sabtu malam minggu, ER pasti ramai dan tenaga medis di sana bisa dipastikan tidak tidur sampai morning report, plus bonus pasien ajaib macam tadi.
"Tadi siang, ada pasien dengan percobaan bunuh diri. Dia sudah berhasil memotong nadi pergelangan tangannya. Dan saat aku mencoba untuk melakukan pertolongan dia malah menendang perutku. Tidak keras sih tapi tetap sakit. Ternyata memang dia ada riwayat scizofrenia. Aku sebel, dari tadi pagi aku sudah nyeri menstruasi, ditambah jackpot ditendang pasien," jawabnya.
Ah, iya, Mark lupa akan hal yang satu itu. Perempuan mood swingnya lumayan bikin repot kalau sedang PMS. Ko Eun juga perempuan, galaknya akan bertambah kalau sedang haid. Mark harusnya menandai kalendernya agar bisa antisipasi.
"Aku kira ngambek gara-gara kangen sama aku."
Ko Eun mendecak. Sejak dekat dengan Mark, dia tidak tahu pacarnya ini jadi tukang gombal kelas kakap begini. Pasti gara-gara kebanyakan gaul dengan Donghyuk. Ko Eun selalu saja mengira Mark adalah laki-laki cool, ternyata lama-kelamaan ketahuan juga aslinya.
Tanpa ia sadari, Mark sudah menariknya mendekat dan membawanya ke dalam pelukannya. "Aku tahu itu menyebalkan, tapi itu resiko pekerjaanmu. Kamu pasti bisa mengatasi hal yang seperti itu. I'm sure, everything is gonna be alright."
Mark lalu mendaratkan satu kecupan di dahi Ko Eun. Setidaknya itu bisa meredam emosi gadisnya meski cuma sesaat. Setidaknya dia bisa kembali tersenyum.
"Nonton yuk, ada film bagus minggu ini," ajak Mark yang masih berusaha menghentikan sulking-nya Ko Eun.
"Serius?" kata Ko Eun yang mulai melebarkan senyum setelah Mark mengajaknya nonton bioskop.
Mark mengangguk. Dia senang akhirnya Ko Eun sudah tidak cemberut lagi.
"Tapi kamu kan barusan lembur di kantor katanya ada proyek baru. Tidak apa-apa?"
Mark mengusap kepala Ko Eun lagi. Hal pertama yang dia suka adalah aroma apel dari rambut Ko Eun dan hal kedua yang dia jadi sangat suka adalah mengusap puncak kepalanya. Jujur saja lelahnya akan hilang ketika dia bisa melihat Ko Eun, dan tidak akan pernah capek walau menghabiskan waktu seharian bersama Ko Eun.
"Tidak masalah asalkan itu bisa membuatmu senang."
So this is tips How to deal with sulking girlfriend by Mark Lee. Just go look at her intently, kiss her forehead, hold her till she melts, praise her smile, get her eyes locked with yours or simply tell her how special you feel about her.
And its always successfully. Mission complete.
*
*
*
*
Halo!
Bonus chapter Mark Koeun kali ini inspired by true story and my personal experiences hahaha
Dan yah emang sih kayak gitu bikin hati yang sebel langsung ambyar wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobody But Me
FanfictionBut I'll be selfish and I don't care. Cause I want you, I need you all for me. Now I don't want anybody thinking just maybe. Nobody but me. Mark Lee to dr. Ko Eun © chielicious, 2016