9. Mencoba Lebih Dekat

379 71 26
                                    

Elsa

“Tolong dong bantal.” Pinta Naura pada Putra

Saat ini kedua sahabatku sedang main ke apartemenku. Kita sedang maraton menonton drama Korea. Mungkin lebih tepatnya Naura yang menonton.

Dia sangat menggemari segala sesuatu yang berbau k-pop. Kalau aku dan Putra tidak terlalu suka, biasa saja.

“Gue yakin lo udah nonton ini sampai beres, Ra.” Tebakku.

Naura mendongak kepalanya karena dia sedang duduk dilantai beralaskan karpet dan bersandar pada kaki sofa. Sedangkan aku dan Putra duduk diatas sofa.

“Tahu aja lo, gue cuma nemenin kalian aja kok.”

“Kita kali yang nemenin lo nonton lagi.” Sewot Putra

“Awas lo nanti kalau jerit-jerit liat dada sender-able Ji Chan Wook!”

Putra mencibir “Eh, itu ceweknya anggota girlband kan?”

Naura mengangguk sambil memeluk chipsnya “Namanya YoonA.”

Kami hening beberapa saat. Walau aku tidak begitu tertarik pada drama Korea, tapi aku menyimak tontonan yang sedang berputar ditelevisiku.

“Coba ya Kak Riki bodynya kayak gitu.” Celetuk Putra

Kok jadi Kak Riki sih.

“Tapi kayaknya yang mendekati Kak Alvin deh, keliatan kayaknya agak berisi. Feeling gue Kak Alvin perutnya juga ada kotak-kotaknya.”

Aku menggigit bibir bawahku, mendengar perkataan Naura. Masalahnya aku sudah melihat bagaimana bidangnya dada Alvin, dan kotak-kotak perutnya seperti yang dikatakan Naura tadi. Jantungku jadi berdegup tidak karuan jika harus mengingat kembali kejadian itu. Apa lagi saat aku membantunya memakai kaus.

Gak, gak boleh, gak boleh...

“Tapi ya gue salut lho, sama pertemanan Kak Riki sama Kak Alvin.”

“Kenapa emangnya, Ra?” tanyaku penasaran

“Iya, mereka berteman dari SMP, sampe sekarang.”

“Kok lo tahu?”

“Kan gue juga satu SMP sama mereka.” Jawab Naura

“Eh, tapi gue penasaran deh. Mereka pernah berebutan cewek nggak ya?” Aku langsung menengok kearah Putra

“Maksudnya?” tanyaku

“Iya kan mereka populer dari jaman SMP sampe sekarang, pasti banyak cewek yang ngantri. Lagian tampang mereka pada mendukung banget.”

Naura memutar tubuhnya menghadap kami “Tapi ya menurut gue, kalau dipikir-pikir. Gantengan Kak Alvin dari pada Kak Riki.”

“Nggak ah, gantengan Kak Riki, badboy gitu.” Putra mengeluarkan suaranya.

“Ok, gue Kak Alvin, lo Kak Riki. Kalau elo pilih siapa Cha?”

Aku diam, menelan saliva ku susah payah. Aku harus jawab apa? Aku menatap Naura dan Putra secara bergantian, mereka juga sedang menatapku, menunggu jawabanku.
Entah kenapa dalam hati ku berkata, yang aku pilih adalah...

“Kak Alvin!” Teriak Putra

Aku mengernyit, dan melihat Naura berdiri dari duduknya. Putra juga sudah tidak menatapku, dia melihat sesuatu dibelakangku. Aku ikut memutar kepala melihat apa yang sedang dilihat oleh kedua sahabatku.

Mulutku mengatup seketika, kaki mendadak lemas. Alvin dan Aden sedang berdiri mematung.

“Kok bisa, Kak Alvin kesini?” tanya Putra

Suddenly In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang