Tiba-tiba saja aku muncul di sebuah tempat yang tidak asing lagi bagiku.
"Kenapa aku... disini? Apa yang terjadi?" aku bergumam sambil melihat sekitar. Daerah perumahan, jalan yang tidak asing, suasana tentram ini, aku belum pernah datang. Tapi yang pasti, aku bisa pastikan aku disana. Di tempat dimana 'dia' berada. Kota Namimori.
"Ahhh! Aku tidak percaya aku lupa memasang alarm!" sebuah suara yang familiar terdengar.
Suara itu...!, aku langsung menengok ke belakang. Dan aku menemukannya, Si Tokoh Utama. Itu sungguh dia! Apa yang harus kulakukan?
"Aku harus cepat! Atau Hibari-san akan menggigitku sampai mati," 'dia' bergumam keras.
"Tsuna-kun!" tanpa kusadari, aku baru saja memanggil namanya. Aku langsung bersembunyi di tembok terdekat. Apa yang baru saja kulakukan?!
'Dia' memutar kepala, mencari orang yang baru saja menyautkan namanya, "Hm? Apa aku salah dengar? Ah!! Gawat! Aku harus cepat!"
Setelah 'dia' kembali berlari, akhirnya aku bisa bernapas lagi. Nani (apa) yang terjadi?? Apa aku gila sekarang ini?? Apa sekarang aku lagi di surga?? Dimana ini sebenarnya? Ini pasti hanya mimpi kan??, aku berpikir keras.
Aku mencubit tangan.
"Duh!! Sakit... Ini bukan mimpi... Tapi bagaimana bisa aku berada disini?"
Dunia ini bukan seperti biasanya. Aku memperhatikan tanganku, entah bagaimana terlihat grafik 2D, bukan nyata. Rasanya memang tak mau mengakui, tapi aku ada di tempat itu.
Aku mendongak, melihat langit biru yang menjadi khas animasi itu.
Kota Namimori, Jepang. Dari anime Katekyo Hitman Reborn.
*
*
*
Oke itu dia prolognya ★ Tapi masih adakah fangirl KHR dan Tsuna dari Indo? :'v
Semoga masih, kayaknya sih masih, soalnya gak lama beberapa saat yang lalu Arai baca fanfic indo dan masih update, dan masih ada yang komen. Sedikit readernya pun gak papa, asal yang baca suka (•ө•)♡
Kalo gitu, see you next chapter~ Ciaossu ★
Don't forget to vote, comment, and share! ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳
FanfictionSetelah semua hal itu, cinta, kasih sayang, persahabatan, keluarga, kini saatnya aku harus membuka mata. Dunia itu, dunia yang selalu kuharapkan, bermimpi selalu agar bisa bergabung dengan mereka untuk mewarnai hidupku, dunia yang semu. Rasanya semu...