#Tsuna P.O.V
Hangat dan lembut..., pikirku sambil memeluk sesuatu(?). Guling? Bantal? Atau kakiku sendiri? Tapi aku rasa aku tau perasaan ini...
Karena aku sangat ingin tau, akhirnya aku membuka mata. Ternyata aku sedang memeluk (f/n), dengan sangat erat. Aku mendekapnya di dadaku.
"Wha..." gumamku terkejut. Ah.. aku tidak boleh berisik, dia masih tidur...
Bukannya melepaskan, aku malah sangat ingin seperti ini. Mungkin sejak (f/n) tinggal di rumahku, aku sering begini. Entah kenapa rasanya nyaman sekali. Rambutnya lembut dan harum, tubuhnya tidak jauh dari ukuranku, dan nafas pelannya saat tertidur.
"T-Tsuna-kun..." bahkan suaranya dapat terdengar.
Eh?, aku terkejut dan langsung melihat (f/n). Wajahnya memerah.
"Kalau Reborn lihat... nanti dia..." katanya dengan gugup.
Meski sudah dengar hal itu darinya aku malah semakin tak ingin melepaskan, "S-Sebentar saja..."
"Bukan itu masalahnya..."
"Hm?"
"Kau... hanya memakai celana...."
Aku bingung dan otomatis melihat ke balik selimut. Benar saja, aku hanya memakai boxer(?)ku. Langsung saja aku bangun, "Wha! M-Maaf!!"
"T-Tidak apa-apa... tapi kenapa kau tidak pakai baju?" tanyanya bingung sambil ikut bangun.
"Entahlah... kenapa aku tidak ingat semalam...? Kita pulang dan..." ketika aku menggantung kata-kataku, kami berdua terdiam.
"J-Jangan-jangan... itu... terjadi...?" (f/n) mengatakan dengan suara kecil, "karena aku tidak ingat bahwa aku ganti baju piyama..."
"Hah?! Tidak mungkin, kan?? Mana mungkin...." aku mengerutkan alisku.
Wajah kami berdua kini sudah merah padam.
"Dasar pasangan bodoh," Reborn muncul dan menendang kepalaku.
"Reborn!" seruku mengusap kepala, "apa maksudmu?"
"Aku meminta mama menggantikan baju untuk (f/n) karena kalian berdua langsung ambruk sesampainya di rumah," ujar Reborn.
"Lalu kenapa Tsuna-kun..." (f/n) menyambung.
"Tidak pakai baju? Ah, aku yang melepasnya," kata Reborn menyilangkan tangannya.
"Kenapa?!" seruku kesal.
"Biar seru saja," Reborn tersenyum jahil.
Aku menyipitkan matanya kesal.
"Ah, dan hari ini (f/n) akan mengundurkan diri dari sekolah. Aku sudah mengurus semuanya," jelas Reborn tiba-tiba.
"Eh? Kenapa?" tanyaku bingung.
"Ini hari terkahirnya disini, sudah sewajarnya dia harus mengundurkan diri. Besok (f/n) sudah harus berangkat," lanjut Reborn.
"B-Benar juga," gumamku sedikit kecewa.
"Rasanya baru sebentar aku sekolah di Namimori," kata (f/n) tersenyum kecil.
"Kalau begitu kita harus membuat pesta perpisahan untukmu," kata Reborn.
"Pesta perpisahan?" aku dan (f/n) berucap bersama.
"Ya, 'Pesta Pepisahan Vongola Style'. Kita akan mengundang beberapa orang," ujar Reborn.
"Jangan yang aneh-aneh lagi loh, kalau ada kata-kata 'Vongola Style' entah kenapa nyawaku selalu terancam," kataku ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳
FanficSetelah semua hal itu, cinta, kasih sayang, persahabatan, keluarga, kini saatnya aku harus membuka mata. Dunia itu, dunia yang selalu kuharapkan, bermimpi selalu agar bisa bergabung dengan mereka untuk mewarnai hidupku, dunia yang semu. Rasanya semu...