Safe ❲Target 6❳

426 73 35
                                    

Rasanya sekarang ini jantungku ingin meloncat keluar, aku begitu takut. Sekujur tubuhku gemetaran tidak karuan.

Aku terlalu memikirkan hal-hal menyenangkan yang kukira akan terjadi disini, tapi nyatanya hanya rasa sakit yang kudapat.

'BRAK! PRANG!' tiba-tiba aku mendengar suara jendela yang dihancurkan. Saking kagetnya, kakiku menyenggol lemari.

Suara langkah kaki mulai terdengar dan semakin mendekat kesini.

Dia pasti kesini..., aku menutup mulutku serapat mungkin dengan kedua tangan--meski aku tahu itu percuma. Rasanya aku ingin meneriakkan tangis ketakutanku.

'Grek..' saat pintu terbuka, aku langsung menutup mataku.

"(s/n)-san!" akhirnya suara yang begitu kurindukan terdengar.

Perlahan aku membuka mataku. Mendongak melihat laki-laki dengan mata oranye bersinar yang begitu lembut, "Tsuna... kun..?"

"Syukurlah kau baik-baik saja, aku--"

Tanpa menunggu apapun lagi, aku langsung tenggelam dalam pelukannya. Air mataku tidak dapat lagi kutahan, tubuh kecilnya ternyata begitu nyaman dari yang kukira, "Kenapa... kau lama sekali?"

"Aku langsung kesini saat terbangun tengah malam karena firasatku tidak enak dan melupakan ponselku di rumah. Apa kau menelponku berkali-kali?"

Aku hanya mengangguk pelan.

"Maaf, diluar banyak sekali musuh. Aku harus mengatasi mereka dulu. Kalau begitu sekarang--" Tsuna ingin pergi lagi, tapi aku masih memeluknya dengan erat, "jangan takut, aku akan melindugimu."

'Brak!' tiba-tiba orang tadi mendobrak pintu hingga hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Brak!' tiba-tiba orang tadi mendobrak pintu hingga hancur. Mungkin karena suara Tsuna yang menghancurkan jendela sangat keras, dia menyadari aku disini.

"(S/n)-san, mundurlah," Tsuna langsung berdiri di depanku sambil merentangkan satu tangannya.

"Serahkan dia, di rumah ini bukan hanya ada aku," selagi orang itu menunjukku dengan pisau, banyak orang berbadan besar yang muncul dari belakangnya.

"Telpon Gokudera-kun dan Yamamoto sekarang, aku akan mengulur waktu," bisik Tsuna dan dia langsung melesat ke depan.

"Ya!" segera aku menelpon mereka berdua. Pertama Gokudera.

'Tulululut... grek!'

"Hah?! Apa-apaan kau menelpon malam-malam?!"

"Gokudera-kun! Cepat datang! Tsuna-kun sudah disini!"

"Wha?! Aku sudah gagal sebagai tangan kanan Juudaime! Harusnya aku datang bersamanya!"

"Itu tidak penting! Kesini sekarang saja!"

"Aku sudah tau, kau tidak perlu memerintahku!"

Gokudera langsung mematikan telpon.

Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang