Warning : Tsuna OOC yang membuatnya terlalu hot :v Bagi yang tidak ingin tau harap jangan membaca :v Sebagian +15 :v Tapi gak ada apa-apa kok :v
"Tsuna...kun..?" aku menyadari bahwa orang yang saat ini ada didepan--tidak. Lebih tepatnya diatasku, adalah laki-laki dame itu.
"(f/n)..." dia memanggil namaku lagi dengan berbisik.
"T-Tunggu... Tsuna-kun! Kau kenapa..?" aku ingin mendorongnya, tapi baru kusadari bahwa aku tidak bisa bergerak. Tsuna memegangi kedua pergelangan tanganku disamping kepalaku. Tenaganya kuat sekali...
Padahal sudah begini, tapi Reborn tidak bereaksi dari tempatnya. Aku pun melirik ke arah tempat tidur Reborn, dan dia malah tertidur pulas!
"Reborn!" aku meneriakinya, tapi dia tidak terbangun, "tsk! Tsuna-kun! Sadarlah! Kau mengigau, ya?"
"Haha... (f/n)-chan manis sekali..." ujarnya yang semakin mendekat ke wajahku. Bisa kurasakan nafasnya, ada bau yang tidak asing.
"Bau ini... alhokol..?" aku tau karena Iemitsu baunya juga seperti ini, "Tsuna-kun kau minum alhokol??"
"Entahlah... apa itu penting..?" nada suaranya seperti orang mabuk. Tentu saja, dia pasti sedang mabuk.
"Tentu saja penting! Ayolah sadar!" aku meronta-ronta, tapi percuma. Entah kenapa tenaganya seketika menjadi kuat.
"Ssh..." Tsuna berbisik disamping telingaku membuatku kaget. "Nanti Reborn bangun... Hehe♡"
Nih anak...! Kepribadiannya jadi bertolak belakang banget!, pikirku. "Justru aku harus bangunkan Reborn!"
"Hmm..." Tsuna mengerutkan bibirnya seperti mengeluh, "kalau tidak mau diam..." Tsuna mengangkat wajahnya dan menatapku. Wajahnya semakin dekat dan semakin dekat.
Aku berusaha memundurkan wajahku tapi aku tau itu tidak akan bisa. "Wha! Whaa! Tsuna--"
Dia membungkam mulutku. Dengan bibirnya. Aku berusaha menolaknya tapi dia keras kepala tidak ingin melepaskan. Tsuna benar-benar tidak sadar sekarang ini.
Aku harus menolaknya! Tapi kenapa kuat sekali?! Dia saja tidak sedang dalam hyper mode!, pikirku panik. "Mmph!"
Tsuna pun menarik wajahnya dariku. "Lembutnya... bibirmu manis sekali... hehe..."
"Oi! Bangun!!"
'Jledak!' aku membenturkan kepalaku ke Tsuna. Karena tidak ada cara lain.
"Ah! Itu sakit, (f/n)... Harus di hukum♡" bukannya sadar, dia malah jadi makin gila.
Argh! Gimana caranya nyadarin dia?? Sekarang malah keningku yang sakit..., aku semakin panik.
Tiba-tiba, Tsuna menciumku lagi. Kali ini dia sampai memaksaku untuk membuka mulut. Tentu saja aku sekuat tenaga mencoba menutupnya, tapi aku kalah kuat darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳
FanficSetelah semua hal itu, cinta, kasih sayang, persahabatan, keluarga, kini saatnya aku harus membuka mata. Dunia itu, dunia yang selalu kuharapkan, bermimpi selalu agar bisa bergabung dengan mereka untuk mewarnai hidupku, dunia yang semu. Rasanya semu...