❦ Chapter ini akan berisi Tsuna P.O.V di beberapa bagian ❦
#Tsuna P.O.V
"Uhh..." aku membuka mata lalu mengedipkannya karena cahaya matahari yang sangat tiba-tiba, "sudah pagi saja."
Saat aku menengok ke sampingku, (f/n) masih tertidur pulas, bau badannya tercium di pagi hari, begitu harum, dan lembut. Aku sudah terbangun, tapi aku malah menutup mata lagi. Sedari tadi aku hanya ingin memeluknya dan mencium kepalanya. Kenapa aku begini?
"Ngh..." dia sedikit menggoyangkan kepalanya karena terganggu.
Aku ingin disini terus...., pikirku dengan wajah yang kian memanas.
'Buakh!' bisa kurasakan sebuah kaki kecil menendang perutku sampai aku jatuh dari kasur. Seperti biasa, itu pasti Reborn.
"Bangunlah, dame-Tsuna. Jangan ganggu (f/n) atau kujadikan kepalamu hiasan rumah," katanya yang membuatku segera membuka mata, "ternyata kau ini sudah berani begitu ya."
"Reborn! Apa yang kau lakukan pagi begini??" aku menggaruk kepala belakangku.
"Bagaimana kemarin?" Reborn lagi-lagi tidak mendengarkan.
"Dengerin dong!!" seruku, "yah, kemarin... seperti itu..."
"Apanya yang seperti itu? Kalian tidak melakukan sesuatu yang 'melewati garis', kan?" ujar Reborn.
"Tentu saja tidak! Kemarin kami hanya berfoto, naik wahana, p-pegangan tangan... ikut acara, lalu di beri ini karena foto kami terpilih," jelasku menunjukkan cincin hadiah kemarin.
"Ooh... cincin itu benar-benar dengan berlian asli. Kau hebat juga, Tsuna," kata Reborn tersenyum.
"Lalu apa lagi? Aku bukan orang yang tau cara untuk membuat perempuan bahagia... ini semua kan saran darimu dan aku hanya menjalankan," aku merebahkan badanku di lantai.
"Aku punya ide karena cincin itu," kata Reborn.
"Apa?"
Reborn mendekatiku lalu berbisik. Dan rencananya itu membuatku terkejut tidak karuan.
"EHH??!! Aku tidak akan bisa!!" seruku dengan wajah merah.
"Tsuna, waktu (f/n) disini tersisa 3 hari. Dan kubilang lakukanlah semua yang ingin kau lakukan bersama dia kedepannya. Meski itu ke festival di musim dingin, atau merayakan tahun baru sebelum waktunya, atau melihat sakura di musim dingin, lakukan semuanya," jelas Reborn, "bahkan hal seperti ini pun... lakukanlah."
"Benar juga sih... tapi kau serius aku harus melakukan ini?" aku masih ragu.
Reborn terdiam sebentar lalu melepas napas berat, "Terserah mau kau lakukan atau tidak, tapi jika kau mau melakukannya aku akan membantumu menyiapkan."
Aku kaget dengan sikapnya yang mau membantuku itu. Padahal biasanya dia pasti membiarkanku sendiri, "Terima kasih, Reborn."
"Jangan geer dulu, aku melakukan ini hanya karena kau masih belum cukup umur. Kalau kau kubiarkan melakukannya sendiri, semua pasti akan kacau," kata-kata Reborn tepat menusuk hatiku.
"Ya, ya..." kataku, "lalu kapan ini kulakukan?"
"Besok malam, saat bulan purnama sedang sempurna," katanya.
"Kenapa harus ada bulan purnama? Kau mau aku berubah jadi manusia serigala?" aku menyipitkan mata.
"Tidak juga sih, agar lebih indah saja."
"'Tidak juga'?? Jadi jau berharap aku berubah??" seruku.
Reborn hanya tersenyum kecil ala dirinya. Aku hanya tersenyum balik, "Sekali lagi terima kasih, Reborn."
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳
FanfictionSetelah semua hal itu, cinta, kasih sayang, persahabatan, keluarga, kini saatnya aku harus membuka mata. Dunia itu, dunia yang selalu kuharapkan, bermimpi selalu agar bisa bergabung dengan mereka untuk mewarnai hidupku, dunia yang semu. Rasanya semu...