Dangerous ❲Target 5❳

464 69 17
                                    

Pagi ini aku dan Tsuna terlambat sekitar 30 menit karena dia menggendongku yang kakinya terkilir ini. Ditambah, Tsuna terjatuh karena lututnya lemas. Sesampainya di sekolah, Hibari juga menghajar Tsuna habis-habisan, sementara aku aman-aman saja seperti yang Tsuna katakan.

Tapi pada akhirnya kau harus berdiam di UKS...

Uhh... Bosan sekali sendiri di UKS. Sudah hampir jam makan siang, tasku ada di kelas..., keluhku dalam pikiran.

Kalau dipikir-pikir... apa tidak masalah aku memberitahu yang sebenarnya ke Tsuna dan yang lainnya? Lagipula mereka bukan orang jahat. Tapi resikonya, orang dari Parero Family kemungkinan bisa mendengar pembicaraan kami jika tidak hati-hati.

"Dan juga... kurasa aku tidak menyukai Tsuna sebagai 'husbando' lagi melainkan sebagai lawan jenis," gumamku murung, "percuma juga aku menyukainya. Dia sudah terpaku pada Kyoko..."

"Kalau begitu kau jadi martil pencabutnya saja, kan?" suara yang familiar terdengar dari jendela. Suara bayi--Reborn.

"Wegh! Reborn! Sejak kapan kau disitu?!" aku terkejut.

"Baru saja," kata Reborn tersenyum kecil.

Aku pun malu mengetahui Reborn mendengar hal itu, "T-Tapi apa maksudmu 'martil pencabut'?"

"Kau bilang Tsuna sudah terpaku pada Kyoko kan? Kau hanya perlu mencabut Tsuna saja dan jadikan dia milikmu."

"Iya ya--Eh, nggak! Kenapa kau mengatakan ini padaku??"

"Karena kau menyukai Tsuna, kan? Apakah salah membantu orang yang jatuh cinta?"

"Y-yah..." wajahku terasa panas. Aku memalingkan pandangan dari Reborn, "tapi... bagaimana...?"

"Hmh.." Reborn tersenyum,"jadilah dirimu sendiri, aku yakin akan datang hari dimana kau akan mendapatkan Tsuna."

"Apa kau tidak mau membantu Tsuna mendapatkan Kyoko-chan?" tanyaku ragu.

"Kalau Kyoko menanyakanku bagaimana mendekati Tsuna juga akan kujawab," jawabnya bangga.

Yang benar, dong!, pikirku heran. Lalu aku pun tersenyum pada Reborn, "Tapi terima kasih, Reborn."

"Ah, ada yang datang. Ciaossu!" Reborn langsung keluar dari jendela dan pergi menggunakan Leon untuk terbang.

'Grekk...' pintunya terbuka.

"Ah, (f/n)-chan," ternyata itu Kyoko.

"Kau sedang apa disini, Kyoko-chan?" tanyaku.

"Kami sedang melakukan percobaan kimia, kelompokku mau menggunakan obat luka. Jadi aku kesini mengambilnya," jelas Kyoko sambil mencari-cari di kotak obat.

"Ooh begitu, ya..." gumamku. "Um.. Kyoko-chan, ada yang ingin aku tanyakan."

"Ya?"

"Apa pendapatmu tentang Tsuna-kun?"

"Oh, Tsuna-kun?" Kyoko bergumam sebentar sambil berpikir, "dia orang yang baik, Tsuna-kun sepertinya bukan orang biasa. Kadang aku kagum sekali padanya."

"Lalu... kau menyukainya?" tanpa sadar aku menanyakan itu. Whaaa apa yang aku bicarakan??

"Ya! Aku menyukainya," kata Kyoko dengan wajah senang.

Itu sedikit membuatku terkejut.

"Aku juga menyukai Haru,"

"He?"

"Begitu juga denganmu, Lambo, I-pin, Gokudera-kun, Yamamoto-kun, dan kakak juga," ujar Kyoko.

Bodohnya aku... Kyoko-chan bukan orang yang akan memikirkan hal seperti itu....., pikirku tersenyum tipis.

Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang