"Hal yang... tidak bisa kita lakukan di masa depan?" kataku.
Tsuna mengangguk.
Entah kenapa pikiranku malah kemana-mana, "Tunggu, Tsuna-kun! Kau belum boleh melakukan itu! Kita tidak cukup umur dan belum menikah!" aku menutupi tubuhku.
"Eh?! B-Bukan itu maksudku! Aku tidak akan melakukannya! Lagipula maksudku melakukan hal-hal menyenangkan biasa saja..." ujar Tsuna heboh dengan wajah merah.
"Kukira apa..." aku menghela napas, "jadinya bagaimana?"
"Waktumu disini tinggal 7 hari lagi, aku ingin kita membuat kenangan berharga. Semua yang ingin kau lakukan disini, akan kukabulkan," kata Tsuna.
"Apapun?"
"Ya, apapun."
"Kalau begitu--"
'BRUAK!!' pintu didobrak.
"VOOOII!!! MANA SAWADA?!" Squalo masuk mengibaskan pedangnya.
"Ehh??!!" Tsuna terkejut.
"Xixixi... ayo cepat bawa dia kepada bos," Bel muncul dari balik ambang pintu. Anggota Varia lain juga diluar.
Squalo langsung mengikat Tsuna dari pundak sampai kakinya. Sekarang dia seperti seekor ulat.
"T-Tunggu!! Apa yang kalian lakukan?!" Tsuna meronta-ronta.
"Kau berani juga pakai username itu untuk bos," kata Levi.
"Username apa??" Tsuna bingung.
"Jangan pura-pura bodoh, 'TsunayoshiTheTenth'," Bel mengeluarkan pisaunya.
"Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan!" seru Tsuna, "(f/n)-chan! Tolong aku!"
"M-Mereka menyeramkan..." kataku mundur selangkah.
"(f/n)-chan!!" Tsuna ketakutan.
"Kufufu..." suara tawa seseorang terdengar.
"Itu kan... Mukuro?" gumamku.
Benar saja, Mukuro dan gengnya muncul dari jendela ruang tamu.
"Sekarang Vongola itu sudah berani dengan Mukuro-san, ya-byon?!" Ken masuk lewat jendela.
"Apa lagi sekarang??" seru Tsuna menghentakkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel World Love ❲Tsuna x Reader❳
FanfictionSetelah semua hal itu, cinta, kasih sayang, persahabatan, keluarga, kini saatnya aku harus membuka mata. Dunia itu, dunia yang selalu kuharapkan, bermimpi selalu agar bisa bergabung dengan mereka untuk mewarnai hidupku, dunia yang semu. Rasanya semu...