8. The Fact

6.1K 626 16
                                    

Hari berganti terus menerus, tak ada yg mampu menghentikan detik yg terasa amat membahagiakan. ali masih sama, menemani gadis yg ia kenal dua minggu belakangan ini. gadis yg mulai diam diam mencuri perhatian ali, yg mulai memunculkan getaran aneh ketika menatap mata sayu itu dan dalam diam, ali menikmati semua perasaan yg muncul.

Hima sibuk tertawa ketika di kedua tangannya di penuhi binatang kecil favoritnya, sesekali ia akan bergidik geli ketika gigitan gigitan kecil hamster terasa di telapak tangannya.

Sedangkan ali hanya tersenyum memperhatikan gadis didepannya.

"hahahaa.. stop lil baby" ucap hima pada hamster hamsternya kemudian memasukkan mereka kedalam kandangnya kembali

"kok di masukin?" tanya ali

"udah segitu dulu aja main nya, masa ada tamu tapi aku cuekin"

"gak papa kali"

Hima menggeleng pelan "gak sopan"

Lalu kemudian oma datang membawa nampan berisikan 2 gelas teh hangat dan sepiring cookies cokelat

"ali, silahkan di coba, ini cookies buatan hima" ucap oma desya

"omaa" geram hima pelan

"oh ya? hima bisa bikin cookies ya oma?" tanya ali penasaran

"gak cuma cookies, kue apapun dia bisa bikin"

"serius? kok lo gak pernah cerita?" kini ali beralih menatap hima yg sedang salah tingkah

"ya gak papa, kan gak semua harus aku ceritain sama kamu"

"oke, berarti gue boleh minta di buatin cookies dong sama lo?"

"emang aku tukang kue?"

"sebagai ganti lensa gue yg rusak di pipisin hamster lo"

Hima mencebikkan bibirnya mengingat kejadian kemarin lusa ketika mereka sedang berada di rumah ali. hima membawa hams dan meletakkannya diatas meja ruang tamu ali yg kebetulan diatas meja itu juga ada kamera ali yg sedang tergeletak.

Entah kenapa hams tiba tiba mengeluarkan cairannya tepat diatas lensa ali dan berhasil membuat hima terpekik heboh. ali pun hanya tertawa kecil melihat tingkah hima yg dengan sigap meraih hams lalu memarahi binatang kecil itu.

Seakan mengerti di marahi, hams hanya diam dan menutup matanya.

Lucu sekali mereka berdua?

"udah hima, gak papa, lensanya bisa gue beresin nanti"

"tapi itu pasti mahal li, maaf, aku minta maaf"

Hima menundukkan kepalanya dan matanya terpejam, malu sekali rasanya

"udah kali, santai aja sama gue"

"maafin aku, ali"

"hey" ali menarik dagu hima agar menatapnya "gue kan bilang gak papa, gak usah segitunya ya?"

"tapi lensa kamu gimana? biar aku ganti ya?"

"hima, gue bilang nggak ya nggak, nurut sama gue, oke?"

Hima mengangguk pelan "maafin hams, dia nakal"

Ali tertawa "iya kalian di maafin, udah jangan sedih lagi"

Ali menepuk pelan kepala hima dan berhasil membuat hima bersemu.

"katanya di maafin? kok sekarang minta bayaran?" protes hima

Oma yg merasa kehadirannya tak dianggap memilih kembali kedalam, meninggalkan perdebatan kedua anak muda itu

"kan setiap orang bisa berubah fikiran. buatin gue ya? please" ali memohon dengan puppy eyes handalannya yg berhasil membuat hima tertawa melihatnya

Cinta Sendiri - 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang