Prilly sedang terduduk di ruang keluarga dengan segelas susu hangat di atas meja dan novel romance di tangannya. matanya sibuk menjelajah kata demi kata di dalam novel itu dan sesekali ia akan tersenyum bahkan menghela nafas berat sesuai dengan alur cerita novel yg mampu membolak balikkan hatinya.
Saking asik membaca novel, prilly sampai tak sadar kalau ada seseorang yg sedang memperhatikannya dari belakang.
"udah malem, kenapa gak tidur?"
Suara itu menjeda mata prilly untuk melanjutkan membaca kalimat dari novel selanjutnya, tapi detik itu juga ia memutar bola matanya malas
"duluan aja" jawab prilly datar
"kenapa?"
Prilly tak menjawab lagi, ia mencoba mengabaikan ali. saat prilly baru saja hendak melanjutkan bacaannya lagi, seketika ia kehilangan moodnya saat ali justru terduduk di sebelahnya tanpa ijin.
"ngapain disini?" tanya prilly malas
"mau nemenin kamu. boleh?"
"nggak"
"yaudah"
Tapi bukannya beranjak pergi, ali justru meletakkan kepalanya diatas paha prilly dan berhasil membuat prilly kaget tapi beberapa saat kemudian ia hanya menatap datar ke arah ali yg sedang menatapnya dengan senyum yg mampu membuat prilly luluh seketika.
Prilly mencoba mengabaikan ali dengan kembali membaca novelnya, tapi ali justru merampas novel prilly dan membuangnya ke sembarang tempat.
"apaan sih?" ucap prilly kesal
"kamu kenapa?" ali menggenggam tangan prilly lembut
"gak papa"
"kode alam yg mana lagi ini?"
"apaan sih? udah deh sana tidur aja"
"nggak sebelum kamu jelasin kamu kenapa"
"aku gak papa, udah?" prilly menatap jengah lelaki dihadapannya ini
"kalo gak papa harusnya gak jutek gini"
"lagi badmood" jawab prilly membuang arah pandangannya kedepan
"pms?"
"hmm"
"bohong, biasanya kalo pms pasti mager kalo di ajak jalan. tapi tadi pagi sampe sore fine fine aja"
"duh di bilangin gak papa juga"
"gak papa nya cewek itu berarti ada apa apa"
"terserah deh" prilly enggan berdebat dengan lelaki yg mulai mempermainkan kepercayaannya ini, ia menyandarkan kepalanya di bahu soffa.
Setelah beberapa lama terdiam, prilly tak mendengar ocehan ali lagi, ketika ia melirik ke arah pahanya, ia melihat lelaki itu sudah terlelap sambil menggenggam tangan prilly diatas dadanya.
Prilly meneliti wajah lelaki dihadapannya ini, sejujurnya perasaan itu mulai tumbuh dan prilly mulai takut untuk meletakkan hatinya kembali pada lelaki, entah apa alasannya, tapi mendengar percakapan ali tadi, berhasil membuat sebuah keraguan muncul lagi di hati prilly.
Prilly memejamkan matanya, mencoba menetralkan perasaannya agar ia mampu berfikir lebih baik lagi untuk hubungan dan perasaannya, tapi bayangan atas ucapan ali saat berbicara dengan seseorang tadi selalu menghantui fikiran prilly.
Prilly menyerah, ia menghempas punggungnya ke bahu soffa dan mencoba ikut terlelap bersama ali diruang keluarga.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendiri - 2
Ficção AdolescenteTernyata kamu juga cinta sama aku. Jadi kemarin aku menetukan pilihan yg salah untuk pergi? Ijinin aku untuk minta maaf, sekalipun harus berjuang sampai mati. Karena akhirnya ada kamu yg mencintai aku selain aku mencintai kamu.