30. Love

7K 827 74
                                    

Kepergian hima menyisakan luka bagi oma dan kedua orang tua nya yg berada jauh dari hima dalam waktu yg cukup lama. ali, prilly, oma serta kedua orang tua hima masih terdiam di tempat peristirahatan terakhir gadis itu. kedua orang tua hima masih berada dalam kesedihan mereka, begitupun dengan oma yg masih belum rela kehilangan cucu tersayangnya

"ali"

Ali mendongak, menatap oma

"hima menuliskan ini, entah untuk siapa. tapi oma rasa kamu orang yg tepat untuk membaca isinya"

Ali menatap sebuah amplop biru muda yg ada ditangan oma, kemudian meraih benda itu

"oma pulang dulu, jangan lupa kunjungi oma kalau kamu ada waktu ya"

"baik oma, terima kasih"

"sama sama"

Oma menepuk pundak ali beberapa kali, mama dan papa hima juga ikut berpamitan sampai tinggalah kini hanya ada ali dan prilly di sebelah pusaran hima

Ali membuka amplop yg ada di tangannya, ada sebuah surat dan beberapa foto polaroid hima yg sempat ali ambil beberapa waktu lalu saat mereka menghabiskan waktu bersama

Dear someone on Earth

Datang dengan berpura-pura menabrak kursi taman yg sedang aku duduki, bukan cara yg lucu
Tapi kamu membuatnya menjadi lucu
Untuk di kenang

Mengambil gambar ku diam diam dengan kamera polaroid mu, bukan hal indah
Tapi kamu membuatnya menjadi indah
Untuk di kenang

Mencoba memahami jalan fikiranku, bukan hal yg mudah
Tapi kamu membuatnya menjadi mudah
Padahal sebenarnya kamu tidak benar benar memahami, iya kan?

Dear someone on Earth

Kita pernah ada dalam satu gambar
Kita pernah ada dalam satu tempat
Kita juga pernah ada dalam satu fikiran

Tapi, apa kita juga akan ada dalam satu cerita? atau bahkan sesuatu hal lebih yg aku harapkan?

Ada satu hal yg akan aku ceritakan di lembar kertas yg lain. entah itu apa, anggap saja hanya sebuah tulisan dari seorang anak kecil yg menginginkan rasanya menggenggam awan diatas sana, tapi tidak akan pernah ia dapatkan

Siap untuk membacanya?

Ali melipat kertas pertama yg ia baca, dan kembali meraih kertas lain yg masih ada dialam amplop yg ia genggam dan kembali membaca isinya

Dear someone on Earth

Aku sadar, menjadi bintang di langit itu butuh proses
Aku sadar, menjadi bunga yg cantik itu butuh proses
Aku sadar, menjadi sesuatu yg kita impikan butuh proses
Termasuk menjadi sesuatu di hati kamu, kan?

Aku pernah melupakan 'sesuatu' dalam hatiku yg sengaja aku tinggal jauh
Melalui segala cara untuk membuatnya tak tergapai
Tapi, kenapa kamu dengan mudahnya menemukan 'sesuatu' itu?

Kamu terlalu hebat membuat aku ingin merasakan hangat
Kamu terlalu hebat membuat aku ingin merasakan bahagia yg sebenarnya
Kamu terlalu hebat membuat aku ingin menjadi seseorang yg berarti
Dari dan untuk kamu

Setiap memikirkan semua tentang kamu
Membuat aku takut sekaligus berani

Takut untuk jatuh dan hancur tapi berani meletakkan sebuah hal yg disebut harapan

Apa kamu memang datang, untuk tetap ada?
Atau datang hanya untuk pergi?
Oh, maksud ku pergi untuk aku tinggalkan

Kamu seperti bunga yg begitu indah
Didambakan namun sayang untuk di petik oleh seseorang yg tidak mempunya harapan seperti aku

Kamu seperti matahari yg begitu terang dan berani di singgasana nya
Tapi aku tidak boleh bertatapan dengan kamu selamanya

Kamu dan aku, sepertinya memang hanya untuk bertemu sebagai tanda bahwa aku berhak berharap meski aku sendiri yg menghancurkan harapan itu

Ah, maaf. aku hanya terlalu terbawa oleh pandangan hati ku yg menyukai sosok diri mu

Aku hanya mengungkapkan nya lewat kertas ini, kertas yg entah akan sampai atau tidak di hadapanmu. kertas yg menjadi saksi bisu kalau sebenarnya ada harapan kecil yg muncul dari diriku terhadap kamu

Iya kamu, sosok yg hadir dengan segala kebaikan dan ketulusanmu

Teruntuk kamu, malaikat baik ku

Untuk ada disini lebih lama lagi rasanya aku tidak berhak berharap
Karena aku sadar, memang bukan takdir ku memiliki dunia yg nyata ini

Jadi, boleh kah aku mengungkapkannya lewat kertas bersih ini?
Karena untuk menungkapkan nya padamu secara langsung, bukan hal mudah

Aku mencintai mu

Anggap saja ini candaan, aku kan hanya seorang anak kecil yg ingin memegang awan. terlihat dan nyata namun tidak akan pernah aku gapai

Dari aku, si penakut

Untuk kamu, si dambaan hati

Dan saat itu juga air mata ali menetes. ali memeluk kertas yg ada di tangannya, mencium kertas itu lembut. sedangkan prilly, tersenyum haru. prilly tau ada sebuah fakta baru yg ali baca dalam kertas itu, fakta yg mungkin membuat ali merasakan penyesalan kecil dalam hidupnya

"lo kenapa gak ngomong?" ali melirih pelan sambil menghusap lembut nisan hima

"lo kenapa cuma nulis surat ini? gue fikir lo cewek pemberani yg bisa ngungkapin semua perasaan lo kapan aja, tapi nyatanya lo penakut. lo takut sama perasaan lo sendiri"

"himaaa.." ali berbisik lembut "maafin gue kalau gue juga cinta sama lo"

Ada jeda di kalimat ali yg membuat prilly sedikit sesak, lalu soal kata kata ali kemarin pagi, apa maksudnya?

"tapi maaf, gue lebih cinta sama gadis yg ada disebelah gue ini" ali meraih tangan prilly lembut, seakan tau soal keraguan yg muncul di hati prilly

"dan gue mencintai lo selayaknya adik gue sendiri, hima"

Ali menatap prilly yg juga ikut menangis kemudian merengkuh gadis itu dalam pelukannya

"i love you so much, prilly" ucap ali lalu mengecup lenbut pucuk kepala gadisnya

Prilly tersenyum dalam tangisnya, berusaha sekuat tenaga membalas ucapan ali "i love you so much too, ali"

Cinta Sendiri - 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang