10. Start!

6.2K 653 27
                                    

Prilly bangkit dari tidurnya dengan semangat ketika dering alarm nya menggelegar diseluruh kamar. hari ini adalah hari yg sangat ia tunggu, jam 9 pagi ini ia akan bertolak ke Singapura untuk menghadiri project yg sudah ia persiapkan dari jauh jauh hari.

Semua baju yg ia design sudah terbang lebih dulu ke Singapore sana 2 hari yg lalu dan hari ini ia akan pergi kesana bersama nana dan sivia.

Kenapa ada sivia?

Kakaknya yg satu itu penasaran dengan project cukup besar yg diraih prilly dan prilly menyetujui keinginan kakaknya untuk ikut.

Prilly pun bergegas menuju ke kamar mandi.

"prill cepetan, gue tunggu dimeja makan" teriak sivia dari luar kamarnya

"iya bentar lagi turun" balas prilly ikut berteriak

Setelah mempoles wajahnya dengan make-up natural, prilly meraih koper serta tasnya lalu keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. kakak serta mamanya sudah menyantap sarapan pagi di atas meja

"koper lo mana kak?" tanya prilly saat tak melihat satupun barang bawaan sivia

"lo ngeledek? gue ke Singapore mau backpackeran kali, bukan mau pindahan"

"yakali ke sana cuma bawa tas ransel doang? lo gak ganti baju? gak bawa alat mandi? alat make-up? dan peralatan hidup lo yg lain?"

"elah ribet ngobrol sama anak rempong kaya lo. lo gak ngerti rasanya jadi cewek traveler"

"mantap jiwa, berat banget bahasa lo"

"hehh.. kalian ribut terus, ayo makan, nanti ketinggalan pesawat"

"oke ma!" prilly dengan cepat melahap nasi goreng buatan mamanya yg sudah tersedia diatas meja.

Seusai sarapan, sivia dan prilly pamit pada sang mama

"mama baik baik dirumah ya" prilly memeluk sang mama dan mencium kedua pipinya

"iya kamu juga, semangat ya sayang"

"pasti ma"

Lalu mama lita beralih pada sivia "jagain adik kamu, jangan sibuk sama dunia kamu sendiri"

"yaelah ma, dia udah gede kali"

"tetep aja kewajiban kamu jaga dia. oke?"

"iya ma, oke" sivia memeluk mama lita juga mencium kedua pipinya

"mama gak bisa anter kalian, mama harus buru-buru ke kantor. take care darling"

"you too ma" balas prilly lalu mama lita berlalu dari rumah lebih dulu sedangkan kakak beradik itu masuk kedalam taksi yg sudah dipesan.

***

"jadi beneran mommy ditinggalin?" lirih mommy reza saat melihat ali sudah membawa koper berukuran sedang turun dari kamarnya

"kan cuma 2 minggu mom, nanti ali beliin oleh-oleh deh"

"gak mau, mommy maunya ikut"

"terus daddy sama siapa dirumah?" sela daddy bima

"tau nih mommy" ali lalu menarik kursi disebelah daddynya

"daddy kan udah biasa sendiri"

"kata siapa? kalo malem malem daddy lagi pengen terus gak ada mommy, gimana?"

Ali dapat melihat wajah mommy nya bersemu "ah daddy suka gitu kalo godain mommy"

"yaelah emak gue" batin ali

"makanya mommy drumah aja sama daddy ya" daddy menggenggam tangan mommynya dan berhasil membuat ali memutar bola mata nya malas

"ekhem.. ada anak dibawah umur nih disini" cibir ali dan kedua orang tuanya itu hanya terkekeh kecil.

"pagiii!!" pekik seseorang dan suaranya berhasil membuat ali hampir tersedak

"mom, dad, sorry cio telat bangun" ucapnya lagi dan tanpa rasa bersalah langsung menarik kursi disebelah ali dan duduk disana

"gak papa yo, makan dulu nak"  ucap mommy reza

"mommy ngapain coba nampung ini anak, udah telat terus teriak teriak sesuka hati dia, mana ngagetin pula" omel ali

"yah ali, maaf lah, gue gak sengaja"

"hampir keselek nih gue gegara teriakan lo"

"sudah sudah, makan dulu li, ntar kamu ketinggalan pesawat" sela daddy nya lalu mereka menikmati sarapan

Ketika selesai sarapan, ali dan cio pamit pada mommy dan daddynya kemudian berjalan ke depan rumah menunggu taksi yg sudah ia telfon. namun ketika beberapa saat, ali melihat sebuah mobil berhenti tepat dihadapan keduanya lalu menurunkan seorang gadis yg amat sangat ali kenal

"hima?"

Gadis itu tersenyum menatap ali "hay"

"lo ngapain?"

"mau ketemu kamu sebentar. bisa?"

"bisa, kebetulan taksi gue belum dateng"

"mau nitip ini aja" hima menyodorkan sebuah kotak pada ali

"apaan nih?"

"kata kamu, kamu disana sampai penutupan musim gugur kan? kamu bisa gunain ini kalau musim disana tiba-tiba berganti dan turun salju"

"oke, thanks hima. lo tetep nungguin gue kan?"

"sebulan ya? kelamaan gak sih?"

"please ma, ayolah. lo udah janji sama gue"

Hima tertawa kecil melihat ekspresi ali "iya aku cuma bercanda. jangan lupa bawa hasil foto dan cerita yg keren buat aku"

"pasti, jangan khawatir"

Kemudian sebuah taksi muncul dan terparkir dibelakang mobil yg ditumpangi hima

"itu taksi kamu" ucap hima mengingatkan

"yah, i've to go, ma. so sorry"

"no worries, li. take care disana ya"

"lo juga. jangan sampe ada kabar sakit, minum obat, jangan di taman lewat dari jam 10, gue akan facetime lo setiap hari!"

"iya ali, gih sana"

Ali menunduk sebentar, ia ingin berucap sesuatu namun bibirnya kelu. cio yg merasa keberadaannya terlenyapkan memilih masuk kedalam taksi lebih dulu

"wanna hug me?" tawar hima seperti bisa membaca fikiran ali

Tanpa menjawab, ali merengkuh tubuh ringkih hima, hima pun membalas pelukan ali. begitu, menikmati posisi nyaman masing masing sebentar sampai ali menyadari waktunya pergi

"gue pergi ma, see you next month"

"see you li, sukses ya"

Ali hanya mengangguk lalu keduanya sama sama masuk kedalam mobil yg berbeda.

"enaknya peluk pelukan depan orang jomblo" sindir cio

"yaelah, nasib hahaha"

"siapa tuh li? yg selama ini bikin lo hunting tanpa gue ya?"

"sial, merasa terselingkuhi banget ya lo?"

"najis! gebetan? pacar?"

"almost pacar"

"lo seriusan?" tanya cio dengan mata membulat hendak lompat dari tempatnya

"woy, biasa aja kali mata lo"

"kaget gue, masih suka cewek juga?"

"emang gue kaya lo?!"

"gue normal kali! cantik sih li, tapi pucet. lagi gak enak badan dia?"

"iya, penyakit bawaan dari kecil"

"anjir! itu bukan gak enak badan namanya!"

"lah? ya pokoknya gitu. tapi gue sayang" ali berucap seperti berbisik diakhir kalimatnya

"ciye sok sokan sayang sayangan. gue kepret juga lo"

Lalu ali hanya tertawa menanggapi cio. hari ini ali akan bertolak ke negara dimana mimpi besar nya yg lain akan terealisasi. meninggalkan hima sebentar, sebentar saja dan ali akan menepati janjinya untuk yg ini, berharap setelah ia kembali tak akan ada kekecewaan lagi seperti yg kemarin.

Cinta Sendiri - 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang