26. Where Are You?

6.6K 755 24
                                    

Ali menuruni tangga rumahnya, ia berbelok kearah meja makan dimana mommy dan daddy nya sudah menunggu

"selamat pagi ali"

"pagi mom, dad"

Ali terduduk disebelah daddy nya dan meminum susu vanila yg sudah disediakan.

"gimana project kamu? sukses?"

"sukses dad, dan itu project terakhir ali sebelum balik ke Indonesia"

"what?!!" mommy membulatkan matanya menatap ali

"kenapa mom?"

"ali mau ke Indo lagi?"

"iya mom, gak papa kan?"

"gak papa gimana?! no, no way! nggak boleh"

"ayolah mom, ali pengen kesana lagi. boleh kan dad?" ali menatap memohon kepada sang ayah

Daddy terlihat menghela nafasnya pelan "daddy terserah kamu aja li"

"no! sekali mommy bilang no ya no ali!" nada suara mommy mulai meninggi

"kenapa sih mom?"

"mommy gak mau jauhan sama kamu lagi sayang. please stay" lirihnya dan mampu menyayat pelan hati ali

"mom, but i've to go"

"terserah" ucap mommy singkat lalu bangkit dari duduknya meninggalkan ali dan daddy di ruang makan

Ali menghusap wajahnya pelan

"udah, nanti daddy yg bicara. mommy kamu emang suka gitu" daddy menepuk pundak ali pelan, ali mengangguk samar

"sarapan dulu, baru pergi ya. daddy nyusul mommy dulu"

"thanks dad"

Daddy  hanya tersenyum kemudian bangkit dari duduknya, sedangkan ali mulai melahap roti gandum berisi selai cokelat kesukaannya.

Seusai sarapan, ali bergegas pergi dari rumahnya dan menuju ke rumah gadis yg sudah sangat ia rindukan. ali bersiul kecil sambil sesekali mengarahkan kamera nya ke setiap objek yg menarik pengelihatannya.

Ali merasa suara dari shutter yg ia tekan mampu menerbangkan beban beban kecil di hati dan fikrian ali, walau sejauh apapun ali pergi, nama itu akan selalu membawa kehangatan sendiri di hati ali. ali bahagia Tuhan mempertemukan mereka kembali, walaupun harus berpisah lagi, tapi ali bersyukur setidaknya ali diberi kesempatan untuk membahagiakan gadisnya walaupun harus membuatnya sakit lagi. dan baru sehari, ali sudah merindukannya lagi.

Langkah kakinya terhenti di sebuah rumah yg hampir 2 bulan sudah tidak ali kunjungi. rumah sederhana yg unik itu membuat ali ingin mengambil gambarnya sekali lagi, dan ckrik satu gambar itu berhasil ali dapatkan. ia tersenyum puas.

Ali membuka pagar lalu masuk dan mengetuk pintu utama beberapa kali, tapi belum ada tanda tanda kalau ada orang didalam. ali masih mencoba menunggu dan hasilnya masih sama.

"hima, lo dimana sih?" gumam ali pelan

Fikiran ali mulai mengkhawatirkan gadis itu, sudah 3 hari terakhir hima tidak menjawab telfon dan apapun itu yg ali lakukan untuknya. oma? oma juga tidak ada disini. Lalu kemana mereka sepagi ini?

"aha! taman!" ali berucap kemudian setelah mengunci kembali pagar ruma hima, ali berlalu ke taman dimana mereka biasa bertemu. ali perlahan berjalan dari sudut ke sudut, sesekali meneliti keadaan taman yg tak terlalu ramai dan memperhatikan orang orang yg ada disana. berharap yg ia cari sedang duduk bersama hamster di tangannya seperti biasanya.

Namun sudah hampir 2 kali ali mengelilingi taman yg cukup luas itu, ali sama sekali tak menemukan hima. ia terduduk di sebuah bangku taman dan mengatur nafasnya yg kelelahan.

"hima lo dimana?" lirih ali frustasi

.....

"cio!" prilly memanggil cio yg hendak berlalu keluar rumah

"kenapa prill?"

"bantuin gue, bisa?"

"apaan?"

Prilly berjalan mendekati cio "kasihin gue alamat ali di Paris dong?"

"hah?!" cio berjengit

"iya alamat ali di Paris"

"ngapain?"

"mau kirim paket"

"yaelah bisa lewat gue kali, minggu besok kan gue balik"

"aishh!" prilly menepuk dahinya pelan "gue mau kesana nanti malem"

"hah?!" cio berjengit lebih keras lagi

"anjir berisik"

"bercanda mulu, udah nanti paketnya taruh di kamar aja, biar gue yg bawa, gue janji gak bakal kepo sama isinya" cio membalik tubuhnya dan hendak berlalu

"cio! gue serius mau ke Paris malam ini!"

Cio terdiam sebentar, mencoba meresapi ucapan prilly tadi. ia lalu memutar badannya dan menghadap kearah prilly lagi

"mau ke Paris? nanti malem? ngapain?"

"ceritanya panjang, intinya gue mau berjuang kali ini buat hubungan gue sama ali, jadi lo tinggal kasih tau gue alamat ali di Paris, oke?"

Cio mengangguk lemas "nanti gue whatsapp"

"okay, gue tunggu, thanks" prilly berucap dengan cengiran khasnya lalu meninggalkan cio yg masih mematung didekat pintu utama.

Cio menggeleng pelan "ada ada aja kelakuan ni dua bocah, saling susul, bae bae dah pada sakit hati lagi" gumamnya sendirian kemudian berlalu keluar dari rumah.

Prilly beralih ke kamarnya kemudian menelfon dava, setelah nada sambung berhenti tergantikan dengan suara dava, ia memekik girang

"davaaaaa! are you ready for tonight?"

"iye, gue udah siap, jam berapa gue kesana?"

"ketemu di airport langsung aja ya, jam 6 sore. key?"

"oke, see you then"

"see youuu!"

Prilly memekik girang lalu melempar tubuhnya ke atas kasur "ali, i'll be there soon!" gumamnya

....

Ali kembali kerumah dengan lesu, ia terduduk di depan meja kerjanya. tubuhnay bersandar pada kursi dan matanya terpejam. ia mengkhawatirkan hima, ia hanya ingin bertemu gadis itu untuk meyakinkan perasaannya kalau ali hanya mencintai prilly.

Dan menganggap hima hanya sebagai sahabat, tidak lebih. karena prioritas utama untuk hatinya saat ini adalah prilly meski mereka harus berpisah lagi.

Ali menghidupkan laptopnya dan mencari aplikasi skype dan kembali mencoba menghubungi hima. tak lama, panggilan ali terjawab tapi justru oma yg muncul

"oma?"

"ali, apa kabar nak?"

"baik, oma bagaimana? hima?"

Oma terlihat tersenyum tipis "oma baik, tapi tidak dengan cucu oma"

"kenapa oma? mana hima?"

"hima, dia kritis"

Ali tak bergeming, tatapannya seketika kosong, fikirannya terbang pada gadis yg terakhir kali ia lihat begitu ceria tapi setelah mendengar ucapan oma tadi mampu membuat ali menghela nafas berat dan ada bagian dalam tubuhnya yg berdenyut nyeri

"oma, beritahu ali dimana rumah sakit hima"

"Le-Kremlin Hospital"

"i'll be there soon, oma"

Oma hanya mengangguk, tanpa memeprdulikan apapun ali pergi lagi dari rumahnya dan menuju ke rumah sakit yg aad di pusat kota Paris itu.

Cinta Sendiri - 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang