Acara hari pertama itu usai jam 5 sore waktu Singapore. Semuanya bergegas merapikan stand masing masing termasuk cio dan sivia yg sibuk merapikan stand fotonya. Jangan tanya ali, lelaki itu sibuk menghilangkan sejak siang tadi.
"Ali ngilang nya betah banget dah. Gak tau apa gue ribet disini" keluh cio
"Udahlah yo, kan ada gue"
"Tapi kesian lo nya pia, masa bantuin gue. Yg harusnya ada disini kan ali"
"Santai aja lagi, gue malah seneng jadi ada kerjaan"
"But thanks ya pia, lo dari pagi nemenin gue mulu"
"Gak papa yo, santai lah"
"Punya pacar anak traveler enak kali ya" lirih cio sambil tertawa kecil
"Apaan yo?"
"Ha? Nggak, itu tadi ada semut gandengan, so sweet. Hehee"
Sivia menggeleng kecil dan ikut tertawa setelah mendengar jawaban cio.
"Yo, kak pia" sapa ali yg baru muncul entah dari mana
"Ape lo? Dari mana aja? Giliran udah mau beres aja baru nongol" omel cio
"Ngomel mulu kaya ibu ibu" cibir ali
"Abis darimana li?"
"Dari indoor kak, merhatiin adek lo. Gue kangen, serius" jawab ali dengan nada sendunya
"Pelan pelan aja li, gue pasti bantu"
"Gue cuma kecewa aja sama keadaan kalo nyatanya dia udah lupa sama semua tentang kami"
"Dia punya alasan kenapa dia lupa. Abis ini kita jalan"
"Udahan melow nya, sekarang bantuin gue" ucap cio memecah keeseriusan antara ali dan sivia
Ali hanya mengangguk lalu membantu cio merapikan sedikit lagi sand mereka sebelum akhirnya benar benar pergi dari tempat acara.
...
Ali dan sivia sedang ada di taman hotel mereka sambil menggenggam 2 cup ice coffee ditangannya masing masing.
"Kak, ceritain ke gue semua hal yg gue gak pernah tau selama 4 tahun terakhir soal prilly"
"Semuanya? Banyak banget ceritanya li"
"Gue siap dengerin lo 4 hari 4 malem"
Sivia tertawa "ya nggak sepanjang itu juga kali"
"Ya kali aja lo butuh waktu lama buat cerita hahahaa"
"Dasar, dari dulu gak berubah berubah tengil lo"
"Bawaan dari orok kak"
Sivia hanya tersenyum sambil mengangguk. Ia menyesap sedikit minuman di tangannya lalu mulai bercerita
"Setelah lo pergi, prilly gak berubah. Tetap jadi prilly seperti yg lo tau. Dia bahkan yakin lo akan kembali dan kalian bersatu lagi. Dia selalu yakinin dirinya sendiri kalo lo pasti kembali"
"Sampai suatu hari setelah 2 tahun berlalu, ada kejadian diluar kendali kami semua. Papa sakit dan kami bertolak ke Jerman tapi justru ketika gue dan prilly baru aja masuk ke ruang rawat papa, papa ninggalin kita semua"
"Gue, prilly dan mama shock bahkan terpuruk beberapa waktu. Mama minta kami menetap di Jerman nemenin dia untuk ngurus usaha papa dan kami berdua langsung mengiyakan kemauan mama karna kami cuma punya mama saat itu dan kami bertekad akan membahagiakan mama"
"Gue turut berduka kak" sela ali dan dibalas anggukan oleh sivia
"Kami sempet kembali ke Indonesia untuk membereskan semua barang2 kami dan pamit ke temen temen dan kembali ke Jerman"
"Prilly dengan semua gejolak perasaan nya untuk tetap tinggal di Indonesia akhirnya mengalah sama keadaan, dia terpaksa ikut pergi dan ninggalin semua kebahagiaan dia di Indonesia. Gue sempet sedih liat gimana senyum terpaksanya ketika kami pamit sm bi ayu, gimana bahagia terpaksanya dia ketika kami benar benar sudah take off dan bertolak ke Jerman. Gue tau dia gak benar benar bahagia saat itu"
"Naas nya, ketika kami benar benar sudah menginjakkan kaki di Jerman, taksi yg kami tumpangi tergelincir karena jalan yg licin akibat musim salju. Prilly yg kebetulan duduk didepan terkena benturan keras dibagian kepala belakangnya, sedangkan gue gak inget apapun yg pasti bahu kanan gue sempet retak waktu itu"
"Gue gak sadarkan diri selama 2 hari dan prilly lebih lama sehari dibanding gue. Dan ketika dia sadar, gue sama mama shock, dia gak ngenalin gue tapi dia kenal sama mama. Dan kata dokter dia kena amnesia, tidak total, tapi lupa sebagian dari masa lalunya termasuk gue"
Ali menelan ludahnya, jadi itu penyebab prilly lupa dengannya?
"Sejak itu, prilly mulai mengenal gue dari awal. Gue bersikap layaknya seperti biasa, selengekan, petakilan, jail untuk dia dan beberapa bulan berlalu dia mulai mengingat gue. Yg awalnya dia asing sama gue, sudah perlahan mulai mengenal gue lagi dan sampai hari ini dia benar benar sudah mengingat siapa gue"
"Setelah amnesia, prilly seperti mengulang hidup dan ingatannya kembali di tempat yg baru. Dia beradaptasi perlahan sama sekitarnya dan dia sempet punya pacar setahun setelah dia terbiasa sama Jerman. Nama pacarnya jovan, mereka pacaran hampir setahun tapi yg gue tau mereka putus sebulan yg lalu dan kata prilly jovan pergi ke negara lain"
"Dan sampai detik ini prilly masih jadi prilly yg dulu. Dia bahkan lebih baik dari prilly yg lo kenal. Dia udah jadi gadis dewasa dan sukses. Gue bangga sama dia. Dan cerita pun berakhir"
Sivia memamerkan gigi putih nya lalu menatap ali yg memasang raut wajah bingungnya
"Dramatis banget cerita lo kak"
"Sialan, gue udah cerita panjang panjang malah lo tanggepin kaya gitu doang. Mending gak usah cerita gue"
"Elahh.. bercanda kali kak, baperan lo hahahaa"
"Abisnya lo kaya gitu"
"Hahahaa bercanda ah. Terus gue harus apa supaya prilly inget sama gue lagi?"
"Bersikap kaya biasanya aja li. Jangan terlalu memaksa dia untuk ingat, dokter dulu bilang kalo prilly gak butuh waktu lama untuk mengingat kejadian masa lalunya, so gak perlu terlalu memaksa, pelan pelan aja, dia pasti inget sama lo kok"
Ali mengangguk paham "oke kak, gue akan usaha. Btw thanks udah ceritain semua ke gue kak"
"Sama sama, lo memang harus tau cerita nya. Gue percaya lo bisa bikin prilly inget sama lo lagi"
"Gue akan berusaha dan perjuangin dia kak"
"Harus"
Ali tersenyum begitupun sivia. Mulai besok, ketika ali membuka matanya, ali akan berjanji pada dunia kalau ia akan membuat prilly kembali mengingatnya dan kembali ada dalam pelukannya.
Ali terlalu cinta, bahkan 4 tahun berpisah tak membuat rasa cintanya pada prilly terkikis.
Tapi mungkin ali lupa, ada satu hati yg sedang ia genggam saat ini. Entah ali akan meletakkan hati itu kedalam dirinya atau justru mengembalikan hati itu kepada sang empunya.
Hanya ali yg bisa menentukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendiri - 2
Novela JuvenilTernyata kamu juga cinta sama aku. Jadi kemarin aku menetukan pilihan yg salah untuk pergi? Ijinin aku untuk minta maaf, sekalipun harus berjuang sampai mati. Karena akhirnya ada kamu yg mencintai aku selain aku mencintai kamu.