1

1.8K 116 6
                                    

Disclaimer : Main Chara Belongs To Masashi Kishimoto

Pairing : SasufemNaru, ItaKyuu, UtafemNaru

Genre : Romance, Hurt, Action, Triangle Love

Rate : M/T

Book : Seasons 2 (Sequel : Wherever you are)

Warning : Gender Switch, Typo's bertebaran, OOC, OC.

Happy Reading_______________

.
.
.

Cuaca cerah pagi itu. Meski masih terbilang pagi, tapi sinar matahari mampu menyengat kulit orang-orang yang berlalu lalang di bawahnya secara langsung.

Di sebuah gedung bercat putih cream, seseorang dengan pangkat perwira berseragam dinasnya berjalan dengan penuh wibawa. Suara derap langkahnya menggema di penjuru lorong yang di lewatinya.

Perwira itu tampak di segani oleh anggota perwira lainnya. Meski dirinya terbilang masih baru, tapi kemampuannya bisa di bilang mumpuni dan hampir mendekati kemampuan seorang komandan tertinggi di organisasi tersebut.

Perwira itu berhenti tepat di sebuah ruangan dengan pintu bercat hitam. Di depan pintu itu, tertulis ruangan tertinggi Mayjen. Kakashi Hatake.

CEKLEK!!

Dengan tidak mengikuti prosedur tata kesopanan, perwira muda itu menyerobot masuk tanpa permisi. Cukup mampu membuat sang pemilik ruangan itu mendesis jengkel.

Berbeda dari pemilik ruangan, perwira muda itu justru terkekeh geli.

"Bisakah kau mengetuk pintu terlebih dulu, Naruto Namikaze?!" Desis Kakashi marah.

"Gomen paman." Perwira muda yang tak lain adalah Naruto itu nyengir tanpa dosa. Kedua tangannya terangkat menyerah.

Naruto menyeret bangku di depan meja kursi Kakashi lantas duduk menghadap Kakashi.

"Ada misi apa, paman?" Tanya Naruto.

Kakashi mendesah berat. Susah memberi tahu Naruto untuk tidak memanggilnya dengan sebutan paman jika berada di markas mereka.

"Aku komandanmu, Naruto! Ikutilah prosedur sesuai aturan." Naruto memutar kedua bola matanya sambil mendengus tak peduli.

"Katakan saja paman." Elak Naruto tak menggubris.

Sontak saja Kakashi hanya bisa geleng-geleng kepala frustasi. Ha-ah.. Ya sudahlah. Mengingat kekeras kepalaan Naruto menjadikannya untuk Naruto berbuat sesukanya. Asal tidak keluar jalur saja. Batinnya, miris.

"Paman sudah meminta Komandan Jenderal kita agar kau di rekomendasikan untuk mengikuti pelatihan menjadi inteligen handal ke USA. Dimana nantinya kau akan di latih tentang bagaimana menyamar, memata-matai, dan lain sejenisnya." Jelas Kakashi. Naruto mengernyit sejenak. Kakashi menatap lekat Naruto. Kakashi cukup mengerti dengan ketidak mengertian Naruto.

"Ini berbeda dengan pelatihan sebagai komando pasukan khusus, Naruto. Di sini kau akan di ajarkan menyusup dengan cara yang bersih dan mengikis kemungkinan kebocoran penyamaran agar tidak di ketahui musuh."

"Kenapa paman lebih memilih aku? Kenapa bukan Shikamaru, atau Shino?" Sanggah Naruto ingin tahu.

Sejenak Kakashi menghela nafas dalam."Kau yang lebih pantas. Lagipula, CIA lebih memilih orang yang memiliki kewarganegaraan USA. Dan kau punya itu." Ungkapnya.

Gadis bersurai pirang itu mengulum bibirnya bingung. Pandangannya menunduk dalam. Bola matanya bergerak ke kanan kiri. Kakashi hanya menatap Naruto. Menyandarkan punggungnya di punggung kursi kerjanya menunggu jawaban. Jarinya saling bertautan membentu piramid dengan sikutnya yang menopang pada tangan kursi.

You're My Destiny (Book : Seasons 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang