16

426 48 0
                                    

Disclaimer : Main Chara Belongs To Masashi Kishimoto

Pairing : SasufemNaru, ItaKyuu, UtafemNaru

Genre : Romance, Hurt, Action, Triangle Love

Rate : T/M

Book : Seasons 2 (Sequel : Wherever you are)

Warning : Gender Switch, Typo's bertebaran, OOC, OC, alur tidak tentu, geje, cerita abal-abal. Pokoknya masih merasa belum sempurna. Mohon di maklumi karna masih newbie minna.

Yosh!!

Happy Reading_______________

.
.

PRAANNGGG!!!

Suara pecahan keramik menggema di ruang dapur. Ketika seorang wanita paruh baya bersurai merah hendak mengambil sebuah piring untuk ia siapkan di meja makan. Hingga membuat seorang pria yang sama dengannya berlari tergopoh-gopoh hanya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Kushina, apa kau baik-baik saja? Ada apa?" Minato sang suami menatap sang istri cemas. Namun Kushina tak kunjung juga menjawab pertanyaannya. Wanita itu justru berdiri mematung sembari meremat dadanya erat-erat.

Perasaan apa ini? Pikir Kushina. Ia merasakan firasat buruk. Dan itu berhubungan dengan putri satu-satunya. Naruto. Batinnya. Ia mendongak menatap sang suami yang kini mengernyitkan dahinya tak mengerti.

"Minato." lirihnya. Namun ia menjeda sejenak hanya untuk menatap suaminya dalam. "Kita harus pulang. Perasaanku mulai tidak enak tentang Naruto."

Minato mendesah lega seraya tersenyum. Ia semakin mempertipis jaraknya pada Kushina. Di tepuknya bahu Kushina lembut. Ah, ia sangat tahu. Istrinya memang sangat tidak bisa jauh dari putri semata wayangnya itu.

"Ku kira ada apa." gumamnya. Ia lalu merengkuh tubuh istrinya dalam dekapannya. Di usapnya surai merah milik wanita yang hampir 30 tahun menemani hidupnya. Berharap mampu meredakan kecemasan sang istri. Namun tidak dengan perasaan Kushina yang masih saja tidak tenang. Hatinya justru semakin gelisah. "Aku tahu, kau tidak bisa jauh dari putrimu. Dia terlalu berharga untukmu, bukan? Tapi Kushina. Kau juga sangat amat tahu bagaimana sifat dan watak putrimu itu. Dia—bukankah dia sangat kuat? Aku yakin, dia akan baik-baik saja."

SREEETT!!!

Kushina menjauh dari pelukan Minato. Meski ia tak mengikis jaraknya. Ia menatap Minato semakin lekat. Dahinya bahkan tidak berhenti berkerut cemas. "Tidak Anata. Kita harus pulang. Kalau tidak bisa hari ini, besok pagi-pagi sekali kita berangkat. Aku mau pulang! Titik."

"Tapi Kushina—"

"Tidak ada kata tapi, Anata. Aku sedang tidak ingin di bantah!" hardik Kushina final memotong ucapan Minato.

Minato mendesah pasrah. Mau bagaimana lagi. Istrinya kalau sudah merajuk mengenai anak-anaknya memang tidak bisa di bantah. Iapun akhirnya mengambil ponselnya di atas nakas ruang makan. Mendial nomor yang hendak ia hubungi. Sesekali ia melirik sang istri yang kini kembali bergelut dengan bahan-bahan masakan di dapur.

"Moshi-moshi." sapa suara di sebrang.

"Tolong pesankan kami dua tiket pesawat ke Tokyo untuk hari ini. Ku tunggu secepatnya."

Tuutt...

Sambunganpun terputus setelah mendapat jawaban bahwa tiket akan segera di tangan.

"Lihat? Aku sudah memesankan tiket untuk kita kembali ke Tokyo. Sekarang tenangkan dirimu."

You're My Destiny (Book : Seasons 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang