7

754 77 7
                                    

Disclaimer : Main Chara Belongs To Masashi Kishimoto

Pairing : SasufemNaru, ItaKyuu, UtafemNaru

Genre : Romance, Hurt, Action, Triangle Love

Rate : M/T

Book : Seasons 2 (Sequel : Wherever you are)

Warning : Gender Switch, Typo's bertebaran, OOC, OC, alur tidak tentu, geje, cerita abal-abal. Pokoknya masih merasa belum sempurna. Mohon di maklumi karna masih newbie minna.

Yosh!!

Happy Reading_______________

.
.

Tuk tuk tuk tuk tuk..

Naruto masih berada di ruang kerjanya dengan perasaan gusar. Salah satu satu tangannya menyangga dagunya dan satu lagi jari tangannya mengetuk mejanya dengan tempo cepat. Sorot matanya bahkan menampakkan kecemasan. Keningnya berkerut tanda ia tengah berfikir keras.

Bukan karna otak jeniusnya yang tiba-tiba tumpul. Bukan karna itu sebab dirinya gelisah. Tetapi karna kabar yang mengejutkan tentang partner nya yang di tugaskan sebagai penyusup untuk memata-matai kelompok organisasi yang cukup berbahaya itu. Kalau boleh jujur, ia benar-benar mendapatkan firasat buruk tentang misi yang di emban oleh sahabatnya itu. Sesuatu yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

"Shikamaru." Lirih Naruto cemas.

Di sisi lain, Shikamaru tiba-tiba tersentak kaget. Merasakan degup jantungnya tiba-tiba serasa mau copot. Sikapnya itu tidak lepas dari pengamatan rekan barunya. Pria bertubuh gempal bernama Jirobo.

"Ada apa, Shika?"

"Ah, tidak ada. Daijoubo." Elak Shikamaru. Jirobo manggut-manggut saja. Tetapi masih melirik Shikamaru yang tengah memegang dadanya seraya meremat dengan muka pucat. Apa mungkin Shika sedang sakit? Batinnya penasaran. Merasa tidak tega melihat Shikamaru yang terlihat tidak tenang.

'Naruto? Apa aku salah dengar? Kenapa perasaanku malah tidak enak begini? Ha-ah, mendokusai.' Batin Shikamaru gusar.

Cepat-cepat Naruto beranjak dari duduknya meninggalkan markas. Ia masih mendapat jatah liburnya untuk persiapan misi pertamanya kembali. Belum ia pergi, Kakashi telah menghadang jalannnya. Naruto lantas menatap Kakashi tidak mengerti.

"Apa kau akan kembali ke rumah Namikaze, Naru?" Seketika Naruto terkesiap. "Kau yakin, mau tinggal di sana?" Kembali Kakashi melontarkan pertanyaan yang cukup sulit untuknya menjawab.

"Sebelum kau berniat kembali ke sana, kau harus pikirkan ke depannya tentang rahasia jati dirimu, Naruto. Sekarang kau sudah setingkat dengan CIA. Pekerjaanmu tidaklah main-main sepertiku." Kakashi menjelaskan. Sebenarnya ia tidak masalah kalau nanti kakaknya Minato juga Kushina sampai tahu perihal Naruto menjadi seorang perwira. Justru itu akan lebih baik daripada harus merahasiakannya. Namun ia sadar, kalau Minato adalah orang pertama yang menentang anak-anaknya untuk meneruskan jejak kakeknya. Mengingat pamannya Nawaki yang tewas dalam misi. Lagipula tugas Naruto tidaklah seperti perwira biasa pada umumnya yang tidak memerlukan tingkat kerahasiaan dalam menjalankan misi. Bahkan lebih dari itu. Tugas yang lebih berat.

"Aku tahu paman. Aku hanya beberapa hari di sana." Kakashi menyipitkan matanya sanksi. Ia teringat keponakannya Kyuubi yang beberapa kali sempat mencarinya karna alasan Naruto. Terlihat jelas kalau Kyuubi sangat murka dengan dirinya yang di bilang tidak becus mengurus Naruto. Di batinnya, memangnya baby sitter? Yang masih mengurus bayi. Naruto sudah dewasa. Bahkan usianya sudah menginjak 24 tahun. Masa iya dia masih harus merawat Naruto. Lagipula tanpa di suruhpun Kakashi selalu akan siap menjaga Naruto.

You're My Destiny (Book : Seasons 2) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang