DIMH' 04

91 20 2
                                    

“Sar, lo habis ini mau kemana? Mau langsung kerja atau gimana?” tanya Bianca pada Sarah. Mereka berdua sedang berjalan di koridor, menuju ke parkiran sekolah.

“Kayaknya gue langsung kerja aja, deh.” ujar Sarah menjawab pertanyaan Bianca.

Bianca mengangguk mengerti, “terus lo ke tempat kerja lo naik apa?”
       
Sarah menggeleng, pengganti kata tidak tahu. “Entah, gue juga lagi bingung. Motor gue kan di apartemen.”

“Gue anter deh, sebagai sahabat yang baik.” ujar Bianca menawarkan.

Sarah menggeleng, “nggak usah Ca, gue naik bus aja.” gumam Sarah menolak tawaran Bianca.


“Gue anter aja, kan sekalian pulang.” Bianca menawarkan lagi. Tapi kali ini, Sarah menggeleng, menolak tawaran Bianca.

“Gue mau ke tempat bos gue dulu, rumahnya jauh, nanti lo jadi muter-muter.” tolak Sarah dengan halus.


Bianca mengangguk, “ya udah deh, gue duluan ya Sar. Dadaaah.”

Sarah tersenyum, “oke, hati-hati lo, jangan ngebut.”

Bianca berjalan ke arah mobilnya, masuk ke dalam, dan menyalakan mesin mobil, lalu meninggalkan halaman parkir sekolah.

Sarah mengeluarkan handphonenya dari saku, untuk mencari kontak orang yang akan ditemuinya. Lalu mengirimkan pesan.

        To:085365289XXX

        Bianca udah cabut, lo dimana?

Setelah mengirim pesan itu, Sarah berjalan ke halte untuk menemui orang itu.

“Seabad gue nungguin lo Sar.”


“Eh, gue pikir lo belum datang, makanya itu gue nyantai aja.” ujar Sarah sambil nyengir.

“Yaudah, naik, biar langsung cabut.”



D I M H

Sejak meninggalkan area sekolah tadi, Bianca tidak menuju rumahnya. Melainkan ia menuju ke salah satu mall, untuk merefresh diri katanya. Mungkin juga untuk mencari kesibukan semata.

Bianca memarkirkan mobilnya, lalu turun dan berjalan masuk ke dalam mall. Ia melihati toko-toko di sekelilingnya. Menatap jengah, lalu membuang nafas kasar.

Seseorang menepuk pelan bahu Bianca, “Bianca?” tanya orang itu. Bianca berbalik, menoleh ke arah orang yang memanggilnya.

Bianca kaget melihat orang itu, lalu tersenyum. “Anjir lo, gue pikir siapa, eh lo kok di sini?” tanya Bianca dengan kikuk.

“Gue tadi mau ngajak lo sama Sarah ke sini. Tapi pas gue nyari kalian, kalian malah gak ada.” ujar Lio

Bianca mengangguk, “eh cari tempat makan yuk, gue laper. Tapi yang murmer aja.” ajak Bianca, dibalas Lio dengan anggukan.

Deep In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang