DIMH' 07

59 17 3
                                    

Suara alarm yang sangat nyaring membangunkan Bianca dari tidurnya. Ia mengerjapkan matanya, lalu menguap. Bianca melangkah gontai ke kamar mandi.

Bianca membenarkan dasinya di depan kaca. Sesekali menguap karena ia sebenarnya masih sangat mengantuk. Hari ini ia tidak mengucir rambutnya, ia lebih memilih untuk menggerainya.

"Males banget gue sekolah, ah." umpatnya kesal.

Setelah selesai membenahi dirinya, ia keluar dari kamarnya, dan melesat ke ruang makan.

"Mbok, Caca males banget sekolah." ujar Bianca.

Mbok Ijah mendecak, "gimana mau jadi guru kalau males sekolah." balas Mbok Ijah.

Bianca tertawa kikuk, "ya deh, ya deh."

Bianca duduk, mengambil dua lembar roti tawar, lalu mengolesi kedua roti itu dengan selai.

Bianca menghabiskan rotinya, lalu meneguk susu yang sudah dibuat Mbok Ijah.

"Mbok, Caca berangkat ya." seperti biasa, Bianca pamit sebelum berangkat ke sekolah.

Mbok Ijah berdiri, "ia, Ca. Selamat ulang tahun Bianca yang ke-17, semoga Bianca sehat selalu, panjang umur, dan semoga bisa mengejar semua impiannya. Selamat ulang tahun, nak Caca." mata Bianca berkaca-kaca saat Mbok Ijah mengucapkan itu, ia sangat terharu karena Mbok Ijah masih mengingat hari ulang tahunnya.

Air mata Bianca membendung dipelupuk matanya, ia ingin menangis. "Trimakasih, Mbok. Caca sayang sama Mbok, trimakasih udah ngurus Caca dari bayi, trimakasih Mbok." ujar Bianca, air matanya sudah mengalir menembus pertahanannya, membasahi pipinya.

Mbok Ijah menyeka air mata yang membasahi pipi Bianca. "Jangan nangis lah, Ca. Nanti Mbok ikutan nangis."

Bianca mengangguk, "i-ia Mbok–.." Bianca memeluk Mbok Ijah dengan erat, lalu kembali menangis.

Mbok Ijah mengelus puncak kepala Bianca, agar Bianca bisa berhenti menangis. "Ca, udah gih, berangkat sana, nanti terlambat." gumam Mbok Ijah.

Bianca mengangkat wajahnya, lalu menyeka sisa-sisa air matanya. "Ia Mbok, Caca berangkat dulu." Mbok Ijah mengangguk lalu mencium kening Bianca. "Hati-hati ya, Bianca." gumam Mbok Ijah nyaris berbisik.

D I M H

Bianca berjalan gontai menuju kelasnya. Ia sangat tidak bersemangat untuk bersekolah hari ini, tapi karena Mbok Ijah tidak mengizinkannya untuk bolos, maka Bianca harus bersekolah, walaupun dengan suasana hati yang tak karuan.

Ia sampai di depan pintu ruang kelasnya yang masih tertutup rapat. Ia bingung, karena tidak biasanya kelasnya masih kosong pada jam segini. Lampu ruang kelasnya juga masih padam, ia tambah bingung. Jadi, mau tidak mau ia harus masuk dan menjadi penghuni pertama.

Ceklek

"HAPPY BIRTHDAY BIANCA, WISH YOU ALL THE BEST. WE LOVE YOU." Bianca terkejut bukan main saat ia membuka pintu. Semua teman-temannya memberikannya kejutan ulang tahun, Lio juga terlihat sedang tersenyum ke arahnya.

Lalu, dari balik kerumunan orang itu, Boby menghampiri Bianca sambil membawa kue ulang tahun untuk Bianca. "Happy birthday, Ca." ujar Boby sambil berbisik ke telinga Bianca.

Telinga Bianca panas mendengar bisikan itu. Lalu, Sarah juga menghampirinya dengan  paper bag ditangan kanannya.

"Happy birthday my real best friend. Wish you all the best, i love you." ujar Sarah.

Deep In My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang