Ify berjalan mondar-mandir di depan pintu kamarnya.
Gue sayang lo.
Perkataan Rio sebelum tidur kembali terngiang-ngiang di kepalanya.
Sekali lagi gadis itu mencubit kedua pipinya memastikan bahwa ia sedang bermimpi atau tidak. Dan pekikan tertahan keluar dari mulutnya ketika rasa panas dan perih menjalar di kedua pipinya.
Jadi, dia sedang tidak bermimpi. Rio benar-benar mencium pipinya dan mengatakan sayang kepadanya untuk pertama kalinya sejak mereka pacaran. Tanpa sadar kedua pipinya memerah seperti tomat.
'Gue juga sayang lo, Yo.' balas Ify dalam hati membalas perkataan Rio yang belum sempat ia balas karena terlalu shock.
Gadis itu kemudian melangkahkan kakinya menuju dapur di mana Ibunya sedang memasak ayam goreng kesukaan Rio.
"Rio udah tidur Fy?" tanya Riska langsung saat melihat Ify di pintu masuk dapur.
"Udah kok Mah."
***Till The Sun Rises***
"Sistem saraf adalah sistem yang terdiri atas otak, sumsum tulang belakang dan jaringan kompleks neuron. Fungsi dari sistem saraf ialah untuk mengirim, menerima dan menafsirkan informasi dari semua bagian tubuh."
Bu Anna terus menjelaskan materi Biologi tentang sistem saraf kepada semua murid-muridnya. Semuanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari Bu Anna dengan seksama. "Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi."
Ify terus mencatat beberapa penjelasan yang dirasanya perlu ditulis untuk belajar saat ulangan harian atau ujian kenaikan kelas nanti. Sebentar lagi atau lebih tepatnya tiga bulan lagi sudah mulai memasuki ujian kenaikan kelas dan dia tak ingin nilainya merosot karena tak belajar.
Itulah mengapa Ify terus membaca buku, mengerjakan contoh-contoh soal atau kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuannya. Sebenarnya sih tak masalah jika ia tak belajarpun karena ia juga terbilang murid yang cerdas, meski hanya menempati peringkat kedua di sekolah dengan peringkat pertama selalu ditempati oleh Rio.
Sementara itu, Rio yang berada di samping gadis itu tampak tertidur pulas dengan tangan kanannya yang ia jadikan bantal dengan wajahnya yang menghadap Ify.
Ify menolehkan kepalanya ke arah Rio. Ini bahkan masih jam 8 pagi tapi Rio sudah tertidur pulas. Ia bahkan ingat bahwa Rio kemarin sudah tidur pukul 5 sore dan bangun jam setengah 6 pagi dan itupun dia yang harus memaksa Rio agar segera bangun dan berangkat sekolah. Tapi sekarang lihatlah, Rio sudah tidur lagi bahkan sebelum Bu Anna memasuki kelas.
Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sifat Rio yang tak pernah berubah. Ia kembali melanjutkan mencatat semua yang dijelaskan Bu Anna dan mencoba untuk tak menghiraukan Rio yang tertidur.
Rio bergerak gelisah dalam tidurnya padahal sebelumnya pemuda itu terlihat tertidur pulas.
"Ayah... sakittt... ku mohon hentikan..."
Ify menolehkan kepalanya saat mendengar suara igauan Rio yang terdengar lirih dan penuh ketakutan. Gadis itu mengernyitkan dahinya saat mendapati keringat dingin keluar dari pori-pori kulit di dahi Rio.
"Ayah... jangan... sakit Yah... ku mohon hentikan... Ayah..."
Rio kembali mengigau membuat Ify sedikit terganggu karena tak bisa berkonsentrasi dengan penjelasan Bu Anna.
"Tikus bangun. Heh, Tikus ayo bangun," kata Ify sedikit berbisik karena tak munkin ia bersuara dengan kencang di saat pelajaran masih berlangsung. Bisa-bisa ia akan dihukum nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till the Sun Rises
ActionDulu, Rio hanyalah seorang bocah 'Ice' yang teramat dingin namun mencoba untuk berubah menjadi seceria matahari terbit, hingga ia sadar bahwa matahari tak selamanya akan terbit dan ada saatnya matahari akan terbenam dalam titik lemahnya. Dan se...