Work,Work and Work.

633 31 1
                                    

*Zulfah Point of View*

Suara kicauan burung mulai terdengar dari samping rumahku,aku mengerjapkan mata beberapa kali,uhh sudah saatnya aku bekerja lagi.

Kulihat disebelahku masih tertidur dengan pulasnya,hem anak ini memang selalu seperti ini.Selalu susah bangun pagi.

Aku berdiri dari tempat tidur baru yang diberikan oleh Mrs.Gram.Sebenarnya tidak baru sih tempat tidur ini bekas kucingnya,berhubung sudah bolong-bolong disetiap sudutnya,ia memberikannya kepadaku dan Vika,asal kalian tahu ini tidak gratis,kami harus mencuci piring dirumahnya selama satu minggu.

Aku membuka jendela kayu yang sudah dimakan rayap ini,tapi hanya sedikit kalian tidak boleh mentertawakan kami ya!

Sinar matahari menembus dari jendela yang baru kubuka membuat Vika mengerang pelan,wajahnya sangat keletihan,well kemaren dia bekerja di tempat bibi Yhoona mengasuh keponakannya yang bernama Finnick,dan ya ampun dia sangat nakal,tidak heran Vika sangat kelelahan.

"What time is it?",tanya Vika sambil berbalik badan memunggungi matahari yang bersinar terik

"8 o'clock Vik,lets wake up",aku mengambil handuk yang berwarna merah buluk,untuk handuk saja kami harus bergantian,nasib.

Lain kali aku akan menceritakan kenapa kita berdua bisa tinggal serumah ya.Itupun kalau aku ingat.

"vik! Cepat mandi",aku menggoyang badannya ketika sudah selesai mandi."Vik ayok bangun"

Vika tetap tak berkutik,matanya tetap terpejam aku tahu dia tidak tidur kok.

"Vik! ayok lekas,aku punya ubi rebus untuk sarapan kita nanti"

Dasar Vika,dengar makanan langsung deh dia bangun."benarkah?kebetulan aku sangat lapar,aku mandi sebentar!"

Setelah mandi,aku dan Vika menikmati sarapan pagi kami berupa ubi rebus,yah inipun sudah cukup bagi kami berdua.

"Hari ini kita harus mengantar pesanan abu gosok kita,Vik.kata mereka kualitasnya bagus"

Vika mengangguk,lalu menelan ubi rebus yang masih ia kunyah."oke ayok kita berangkat nanti telat lagi"

Jadilah kami berdua berangkat bersama menaikki sepeda rongsokkan yang kubeli dengan uang hasil berjualan abu gosok,yah lumayanlah jadi kami tidak perlu capek-capek berjalan kaki untuk mengantarkan pesanan abu gosok.

"Aduh berat sekali kau Vik",aku mengayuh sepeda dengan susah payah,huh sudah dia berat ditambah lagi abu gosok itu.

"Sialan kau! dungu! yang berat itu abu gosok bau ini! bukan aku",Vika memukul belakangku,dan itu membuat sepeda ini oleng,dasar Vika dungu!

"Ehh ehh",dan tabrakan aku dengan seorang berbada besar tak dapat dihindari,mungkin habis ini Vika dan aku bakal di jadikan bistik kambing.Wow.

Tbc:)

bakalan di jadikan bistik kambing gak sih? masih penasran?keep vote and comment ya! sorry for typo.

HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang