Vika Pov
Aku terbangun dengan peluh membasahi wajahku,kulihat sekeliling masih di tempat yang sama,ya Tuhan tadi itu benar-benar mimpi buruk,seburuk wajah Zulfah.
Aku menoleh ke arah samping melihat Zulfah yang tertidur seperti bayi tuyul,wajahnya yang sok polos terlihat begitu memuakkan membuatku diam-diam ingin membuangnya ke sungai Thames.
"PERGI KAU BELANDA!" tiba-tiba dia berteriak nyaring sambil merentangkan kedua tangan dan kakinya sukses membuatku terjengkang ke bawah dengan posisi nungging yang sama sekali tidak etis."PERGI SEMUA INI BUKAN JAMAN PENJAJAHAN HAHA"
Aku berdecak jengkel melihatnya,mana pantatku sangat sakit dibuatnya,tidak tahu aturan di mana tata kramanya huft.
"HAHA DORA JANGAN CULIK SWEEPER AKU MENCINTAINYA ?! APA BOOTS ITU HOMO?!" astaga semakin lama dia semakin ngawur saja."OH TUHANNN DIPSY LALA KALIAN TIDAK BOLEH BERCIUMAN"
Matilah tuhan,semoga ada petir yang menyambarnya kabulkan lah doaku ya Tuhan aku lelah.
"Zul! sadarlah!" aku mengguncang badannya,tangannya yang sedari tadi tergenggam langsung menampar pipi kananku,oh sial!
"PERGI! PERGI JANGAN TAGIH HUTANG GORENGANKU!" aku melengos kesal sambil bersungut-sungut aku keluar kamar,kalau lama-lama di situ aku bisa di tampar bolak-balik dengannya.
Aku keluar kamar,suasana gelap dan dingin menyambut kedatanganny,sumpah aku seperti hantu saja,eh sebenarnya sih wajah Zulfah yang lebih mirip hantu atau lebih buruk lagi mungkin?ah aku tidak perduli sama sekali.
"Vik?" aku menoleh kaget ke arah belakangku,kurasakan hawa dingin mengerjap leherku,jangan-jangan.."Vik?!"
"astaga Nigga!" teriakku di depan sang pemilik mata hijau yang tadi malam baru menyatakan cintanya untukku,ugh astaga."kau Harry?ada apa?"
"Kau sendiri sedang apa?"
"Aku tidak bisa tidur,kau sendiri kenapa tidak tidur?" tanyaku heran
"Karena kau belum tidur,"
Sial,kenapa satu kalimat simple itu bisa membuat jantungku turun ke anus?eh Vika kau jorok sekali.
"Mau kutemani?" tawar Harry sambil menaik turunkan kedua alisnya,aku mengendikkan bahu cuek padahal dalam hatiku sudah loncat ke sana kemari kutu-kutu beracun itu,
"Jadi kau menyukaiku atau tidak?"
"As a friend?" aku menoleh ke arah Harry lalu mengangguk."the answer yes"
"Hey!"
Mampuslah kenapa anak bau ketek ini bangun?
Harry POV
"Hey!"
Aku menoleh horror ke arah belakangku,padahal aku dan Vika tidak bermain jelangkung kenapa tiba-tiba bau telor busuk dan suasana mencekam ini tiba-tiba muncul?
"Kalian berdua sedang apa?hey boss!" ia menyapaku dengan wajah so asiknya,ingin sekali aku melemparnya sampai nyangkut ke pohon nangka depan rumah.
"Kenapa kau bangun?" tanya Vika heran,cih tidak sudi aku menyahutinya,lihat wajahnya sudah seperti anak yang tidak makan.
"Aku bermimpi buruk sekali vik," yes buruk seperti wajahmu sangat buruk dan mampu membuat semua orang terluka jatuh bangun ke dalam jurang bak mandi dan segala apapun itu aku tidak perduli.bacot.
"buruk?seburuk apa?" aku bertanya sementara dia berkacak pinggang di depan kompor yang masih menyala,bakarlah kau bakarlah.mampus kau.
"seburuk wajahku lah bos, masa iya seburuk wajahmu.itu tidak mungkin, eh maksudku seburuk hidupku ya mungkin begitulah" zulfah memain-mainkan rambutnya di depanku melilit lilit rambutnya bahkan memutar-mutarnya, entahlah ada apa lagi dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker
FanfictionUhm jadi seorang pesuruh di salah satu stasiun tv nasional yang lagi ngebintangin bintang top tapi konyol! Ofc itu one direction.Terus gimana kelanjutannya?uhm...