Smile.

344 22 7
                                    

Vika POV

Aku memandang Zulfah yang tertidur dengan pulasnya di ranjang besar di sebuah kamar yang ada di flat one direction,ternyata Harry dan keempat temannya yang idiot itu adalah sebuah band terkenal bentukan simon cowel asal x-factor.Huft kenapa tingkah mereka begitu kekanak-kanakkan ya?apalagi Harry! andai saja dia mau bersikap lebih manis saja di depanku pasti aku akan jatuh cinta padanya.

Hah?apa tadi kubilang?jatuh cinta pada manusia sekonyol Harry?ah aku rasa aku tidak akan pernah jatuh cinta pada makhluk abstrak itu! tidak akan pernah! pegang kata-kataku.Sudah hampir setengah hari ini Zulfah hanya tertidur dengan muka bak bayi genderuwo,kapan dia sadar ya?walaupun dia sadar nanti aku ingin membuatnya tertidur lagi,tapi kalau beginikan aku kesepian tidak ada yang mengangguku,tidak ada yang mengoceh sendiri,huft.

Suara decitan pintu yang agak melengking membuatku menyengerengit dan menoleh menatap pemuda curly yang tadi membuatku setengah mati,yah dia adalah tuan majikanku yang terhormat,Harry Styles.

"Hei,"Harry menyapaku dengan wajahnya yang kelewat tampan,oh aku rasa aku buta sampai-sampai aku mengatakan Harry tampan."bagaimana keadaan temanmu?"

Aku hanya memasang wajah datar sembari menunjuk Zulfah yang sedang ngiler itu,Harry menghela nafas sambil menempatkan bokongnya di sampingku,demi tukang bakso dan opor ayam kenapa jantung sialan ini tiba-tiba berdetak kencang huh?

"Aku benar-benar tidak sengaja Vik-oh ayolah kau pasti mengerti,"Harry nyengir bodoh ke arahku,menampilkan sederet giginya yang putih dan rapi,bibirnya yang merah dan berbentuk bagus menyeringai menatapku,sialan!kenapa Tuhan menciptkan makhluk setampan ini?"maafkan aku ya?lewat jam lima nanti dia belum sadar kita akan membawanya ke dokter,tapi berjanjilah jangan marah kepadaku"

Aku memutar kedua bola mataku,lalu membuang pandangan ke arah luar jendela,sumpah demi apapun sekarang wajahku pasti sangat memerah oh Tuhan di mana masker wajah?

"Vik?"aku merasakan Harry menarik bahuku pelan,astaga apalagi ini?

"Oke-oke aku akan memafaakanmu",jawabku ketus berusaha mentralisirkan darahku yang tiba-tiba berdesir tak menentu(?)

"Baiklah,"Harrypun tersenyum lalu bangkit dan mengacak-acak rambutku,ughhhh!! aku benar-benar salah tingkah sekarang.

Niall POV

Sial!

Aku bodoh!

Kenapa tadi aku meninju Harry dan langsung menghampiri pembantu paling idiot yang pernah kutemui?kenapa aku memberinya nafas buatan?kenapa dan kenapa! aku benar-benar malu sekarang! aduh.

Masa iya aku menyukai seorang pembantu?mana dia bukan pembantu biasa! dia itu bisa membuat hitler sekalipun pengen mencekik ubun-ubunya.Aneh juga kenapa aku merasa kasihan setiap kali Harry mencaci makinya?ish masa iya aku benar-benar jatuh cinta padanya?tidak mungkin tidak mungkin.

"YEYYYY AKHIRNYA!"kudengar suara teriakkan Vika disusul suara gaduh dari para the boys lainnya,sial ada apalagi?dengan langkah berat aku berjalan keluar dan mendapati Vika dan Zulfah sedang berpelukan,syukurlah.

Apakubilang?syukurlah?seharusnya aku bilang ini malapetaka! karena apa?karena dia akan mencerocos panjang lebar.

"Lihat Ni! dia sudah sadar,"ujar Harry dengan wajah girang,bastard! kenapa dia bilang kepadaku?aduh pasti pipiku memerah.

"Tuan Niall,"oh madafaka sekarang dia malah berlari ke arahku,dan menubruk ke arahku,kenapa dia memelukku?!

"Hei-hei,"aku berusaha melepaskan pelukannya akan tetapi pelukannya sangat erat,kurang ajar."lepaskan bodoh!"

"Aku hanya ingin berterimakasih Tuan Niall,"sahutnya sambil tersenyum,huft akhirnya dia melepaskan pelukanku."VIKA AKU SUDAH SADAR! YEYE!

Kan habislah sudah rumah ini

Gaada lucu-lucunya nih lol tetep baca kelanjutannya!!!

HeartbreakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang