Vika POV
Aku langsung menarik lengan Zulfah,buat apa dia mau mencari baju berenang?Mau buat malu mungkin anak ini.
"Hei,sudah. Berhenti bersikap konyol, sekarang kau berjalan di depanku saja. Jadi aku bisa melihat tingkah mu lagi dan awas kau bikin ulah"aku mulai memarahinya,percayalah kalau kalian diposisi ku pastilah kalian akan mati.
"Vik,sepertinya kita bawa saja dia ke sungai Thames,siapa tau dia bisa lebih tenang di sana"bisik Harry di telingaku,jantungku berdegup kencang,oke ini lebay.
Aku mengangguk,aku langsung membawa Zulfah ke sungai Thames untung dia mau menurut,Harry dan Niall membuntuti kami sepanjang perjalanan menuju Thames.
Niall POV
Akhirnya kami sampai di Thames,suasana agak sepi, padahal biasanya tempat ini selalu dipenuhi anak-anak remaja,berpacaran mungkin.
"Kita duduk di sana saja, tempatnya mungkin muat untuk kita berempat"kataku.
"Tapi kita berlima, bos"hei, si dungu itu menjawab pertanyaanku lagi,kali ini apa lagi yang akan dia katakan.
"Siapa satunya?" Tanya Harry.
"Emm.. sama Tuhan lah"balasnya. Oh mati aku kalau seperti ini terus.
Aku,vika dan Harry hanya mengangguk kecil,kalau diteruskan ia tidak henti-hentinya berbicara.
***
Kami sekarang tengah berduduk santai, Dari ujung kiri tampak Vika,Harry,Zulfah lalu aku. Dari tadi kami hanya memandangi aliran Thames,tanpa sepatah katapun,hingga akhirnya.
"Bos,?" Ucap Zulfah sambil bergantian menatapku lalu Harry.
"Apa?"balasku dan harry secara bersamaan.
"Aku sesak na..f..as" Balasnya terengah-engah, pantas saja ia dari tadi diam,ternyata ia kami himpit, haha. Aku cukup tertawa lebar, Aku dan harry langsung berdiri.
"A..khirnyaa" Balasnya sambil tersenyum ke arahku. hih.
"Aku rasa ini sudah lebih dari cukup,seharian ini waktu kita terbuang hanya untuk menemani bocah dungu itu"bisik Harry padaku,yeah! Harry memang benar.
Aku lantas memanggil Vika,ia menghampiriku,aku dan Harry membawanya agak jauh dari Zulfah,supaya dia tidak tau yang kami bicarakan nantinya.
"Kenapa kalian?"tanya Vika.
"Ini sudah sore,lebih baik kita pulang,kau bujuk Zulfah sana,aku takut kalau aku dia tidak mau"kata Harry.
"Oh,baiklah gampang." katanya sambil tersenyum, ia berbalik badan dan berteriak ke arah Zulfah. "Zul. Ayo kita pulang,bos kita harus latihan." Kata Vika.
"Sebentar, aku ada atraksi"balasnya lagi.
Vika kembali menghadapkan badannya ke arah kami, "Kau dengar?"
"Yeah,atraksi apa?" tanya Harry
"Tidak tau"
"kita tunggu saja"ucapku
mereka berdua mengangguk.
Tak beberapa lama kemudian.
Byuuurrr..
Aku,Vika dan Harry buru-buru berlari ke arah Zulfah. Lihat,ia sekarang tengah berenang di Thames,dan untuk apa ia melambaikan tangannya ke arahku.
Aku rasa,bocah itu gangguan jiwa.
"Zulfah,kau pulang bagaimana?" teriak vika.
"Tenang saja"balas zulfah.
"Bagaimana kau pulang?aku tidak mau menampungmu di mobilku,pasti basah"balas Harry.
"Aku pulang naik.. itu" ia menunjuk burung elang yang sedang bertengger di pohon. Astaga.
"Kau gila?"teriakku
"Lebih" balasnya
"Lebih apa?"tanyaku
"Lebih dari gila"
Seketika itu juga Aku jatuh terduduk, disusul oleh vika dan harry.
Aku harap ini Mimpi aku harap ini mimpi! kenap aku bertemu dengan anak gila ini?apakah tuhan sudah tidak sayang padaku?apa salahku?tuhan ayolah kirimkan ikan hiu untuk memakannya satu saja,tidak usah banyak-banyak.
"To-tolong!"
"Hey dia tenggelam!",Vika yang berada disebelahku berteriak panik.
Aku dan harry sama-sama bertatapan,walaupun kami jago berenang tapi tidak mungkin kami berenang di sungai thames,itu tidak mungkin.
"To-tolong"
Gawat dia sudah hampir tenggelam,Vika memukul pundakku dan Harry yang sama-sama terdiam mematung.. Kami berdua harus apa?
Tbc:)
kira-kira zulfah selamat tidak?oh ya menurut kalian Harry atau Niall yang menolongnya? aku harap kalian saja ya. haha
keep read and keep vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker
FanfictionUhm jadi seorang pesuruh di salah satu stasiun tv nasional yang lagi ngebintangin bintang top tapi konyol! Ofc itu one direction.Terus gimana kelanjutannya?uhm...