Zulfah POV
Di balik kebodohanku sebenarnya aku tahu si keriting gila aneh ini menyukai Vika,bagaimana aku tidak tahu?orang buta dan tulipun menyadari kalau si keriting ini menyukai Vika,dia saja yang terlalu gengsi mengakuinya,kalian tidak percaya denganku?diamlah akan kubuktikan.Pertama sikap si keriting ini sangat berbeda,denganku dia selalu marah-marah dan hampir frustasi sedangkan dengan Vika dia selalu berbicara lembut dan tenang,kedua tatapannya kepadaku seperti ini membunuhku atau minimal menghajarku sampai babak belur,sedangkan dengan Vika padangannya lembut.Yah aku sadar aku ini si buruk rupa,tapi yah tidak jugalah aku tidak terlalu buruk rupa kok aku sebenarnya cantik.
"Hey aku lapar",ucapku santai,nahkan si blonde dan si keriting ini menoleh menatapku dengan padangan-diamlah-atau-kau-ku-lempar,dikira mereka aku takut?cih aku memang takut sih.
"Kita kan baru makan Zul",Vika menatapku heran,perduli apa memangnya?! kalau aku lapar masa aku harus menahanhya,eh apa tadi dia bilang?sudah makan?kenapa aku bisa lupa?
"Kapan? Kau tidak usah berbohong Vik, atau ku cucuk kau?", ucapku lalu menatapnya tajam. Nahkan apa kubilang, Harry langsung menatapku sengit. Alah jujur saja Aku tidak menyukainya.
"Dasar tidak tahu diri, cepat kita balik ke rumah setelah itu kau baru makan" harry menarik pergelangan tangan Vika dan sontak Vika terkaget-kaget. E cie, btw aku ditarik siapa dong? Ee kenapa Niall menatapku sedih? Apa jerawatku yang dihidung pecah sudah? Yah:(
Kami pun pergi menuju mobil dan Harry langsung menggas pul mobilnya menuju rumahnya, ya itu benar.
Suasana di dalam mobil begitu canggung, tidak ada suara di antara kami. Hingga akhirnya ide jail muncul dipikiranku. Aku bernyanyi layaknya seorang britney spears, ku lihat Harry memberhentikan mobilnya dan menatapku sengit."CRY ME A RIVAAAAAAAAAAHHHHHHHH", aku berteriak dan seketika ku rasakan sebuah palu mengenai kepalaku. Seketika itu juga semuanya gelap.
Harry pov
Rasakan, rasakan itu rasakan. Aku sengaja membiusnya agar ia tertidur sembari palu yang pura-pura kupegang. Jadi dia mengira aku memukulnya dengan palu. Setelah itu tidak ada lagi suara dari simulut beroak itu. Aku tersenyum puas lalu tiba-tiba ku rasakan seseorang memukul sudut bibirku.
Aku mengalihkan pandanganku dan mendapati Niall tengah menatap ku tajam, ia menarik kerah bajuku. Hei-hei kenapa lagi dengannya?
"Kau keterlaluan Haz, kalau dia mati bagaimana? Lagi pula kau sudah berjanji padaku agar memakai obat bius itu ketika susah tidur. Bodoh!" Umpat Niall dan langsung membuka pintu mobilnya dan beralih ke tempat Zulfah tertidur, ia memangku Zulfah dengan lembutnya
Apa dia gila, jangan bilang kalau dia menyukai pembantu itu?damn.
"Kalau kalian tidak suka dengan kami, kami akan pergi kalau perlu kalian bisa pecat kami sekarang juga. Dan kau haz, kau benar-benar jahat" kulihat diraut wajah Vika begitu sedih melihat Zulfah yang tertidur dengan pulasnya. Aku menghembuskan nafasku."Ma-maafkan aku, obat bius itu hanya bekerja selama 10 jam" ucapku
"KAU FIKIR ITU SEBENTARRRR?" Vika berteriak tepat di depan wajahku. Sontak aku membelalakkan kedua mataku.
"Cepat haz pulang, dan sampai ada yang terjadi pada Zulfah. Kau akan tau sendiri akibatnya" niall menatapku tajam. Aku pun menundukkan wajahku lalu mengangguk.
Aku terlalu bodoh.
TBC, MAAF BARU UPDATE!! KIRA KIRA BERAPA BULAN YA GADIUPDATE? AH MASA BODOH. Keep read yaa.
Btw baca cerita baru author ya.
THE MISSION sama BABY BROWN EYES.
Love youuui
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker
FanfictionUhm jadi seorang pesuruh di salah satu stasiun tv nasional yang lagi ngebintangin bintang top tapi konyol! Ofc itu one direction.Terus gimana kelanjutannya?uhm...