"Arghhh, gue nggak bisa.." Shandi mengacak rambutnya frustasi, ia membentuk gulungan seperti bola pada kertas yang tadi ia tulis dan membuangnya ke lantai. Itu adalah kegiatan yang ia lakukan sejak sepuluh menit yang lalu. Gulungan kertas tampak berserakan di lantai dan entah gulungan kertas keberapa yang ia buang tadi.
Deka, Azzam dan Alden hanya bisa geleng kepala dengan sikap sahabatnya tersebut. Deka melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Ia melirik ke arah Azzam seolah berkata "kalau gini terus, kapan selesainya".
Shandi melipat tangannya di meja belajarnya tersebut dan menenggelamkan kepalanya. "Gue nyerah!" Shandi mengangkat bendera putih dengan posisi yang masih sama.
"Shandi, kita bakal nampil dua minggu lagi dan waktu kita tipis." Alden masih terfokus dengan game nya dan masih menikmati posisinya yang duduk di ranjang Shandi.
"GO... GO... GO SHANDI BEGO!!" Azzam menirukan gaya anak cheers. Alden terkekeh melihat sahabatnya itu yang tiba-tiba menjadi feminim . Padahal satu bulan lagi ia akan melangsungkan pernikahan.
"Lo bener-bener nggak berbakat zam" Shandi mencibir Azzam dengan setiap penekanan pada kata yang ia ucapkan. Sedangkan Deka hanya menatap datar sahabat-sahabatnya tersebut. Dan seperdetik kemudian pandangannya beralih lagi ke gitar. Ia menyeruput teh panasnya sambil menikmati rintik hujan di balkon kamar Shandi.
Namun pandangannya kadang beralih ke Shandi yang sedari tadi sibuk mencorat-coret kertas. Ia bisa melihat jelas apa yang dilakukan sahabat-sahabatnya tersebut karena pintu balkon yang sengaja ia buka.
"Shandi, lo nggak bisa buang waktu!" Suara dingin nan berat yang paling Shandi kenal. Deka sudah geram dengan Shandi yang dari tadi hanya membuang waktu, Deka ikut duduk disamping Alden. "Kenapa harus gue yang nulis ini naskah drama? Kenapa lo nggak bantuin gue? Kita juga belum tau drama apa yang bakal kita tampil-in di acara reuni Ravalen High School, tokohnya dan juga siapa aja yang memerankan kita juga belum tau. Nggak mungkinkan kalau kita tampil drama cuma empat orang?"
"Karena lo yang bakal memerankan peran utama!" Azzam masih terfokus dengan laptop Shandi. "Tapi gue lagi nggak punya ide Azzam" Shandi menghela nafas kasar. Azzam tersenyum penuh arti ke arah Alden yang benar-benar tak bisa Deka dan Shandi mengerti.
Alden dan Azzam berdiri, berjalan menghampiri Shandi yang masih setia di meja belajarnya. "Oke, karena lo nggak punya ide, lo harus pake ide gue" Azzam menaik-turunkan alisnya.
Deka mengerutkan dahinya. "Apa ide lo?" Perhatian Shandi kini teralih ke Azzam. "Pertanyaan bagus, gue rasa kita bakal menampilkan drama yang realistis nantinya!" Deka ikut menghampiri Shandi.
"Realistis?" Alden menganguk pelan ke arah Deka. "Gue bakal mengurus semuanya dan kalian cuma perlu mengikuti apa yang gue suruh" Azzam membuang kertas yang berserakan di lantai ke tempat sampah di samping meja belajar Shandi.
"Ok-ey" Shandi menyetujui dengan perasaan ragu. "Mungkin disini kita akan sedikit menguras masa lalu yang akan di tampilkan dengan sebuah drama yang menakjubkan. Dan drama tersebut akan menentukan masa depan seseorang" Shandi mematung.
"Gue nggak ngerti!"
"Lo nggak perlu ngerti, lo hanya perlu peka" Shandi menopang dagunya.
"Shandi, umur lo itu udah 25 tahun, udah matang untuk menjadi seorang suami. Deka udah menikah sejak dua bulan lalu, Azzam bakal nikah satu bulan lagi dan gue udah tunangan." Azzam menghembuskan nafas kasar.
"Sedangkan elo, jangankan tunangan, pacar aja nggak punya Shan. Lo masih nggak bisa move on . Kalau lo nggak bisa melakukan apa-apa buat dia dan cuma diam gini, terpaksa kita bakal bantuin lo, jadi lo harus berterima kasih" Alden tersenyum penuh arti.
"Lo bilang drama kita bakal menampilkan masa lalu, masa lalu siapa?" Deka menatap bingung Azzam.
"Pertanyaan bagus! Kita akan menampilkan drama masa lalu Shandi! Dan sedikit perubahan dan perencanaan!"
"HAH?!" Deka dan Shandi mengatakan hal yang sama secara bersamaan.
"Cinta yang dimulai oleh drama, harus diakhiri dengan drama pula. Benarkan?!"
"HAH?!"
TO BE CONTINUED...

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta atau Drama? [COMPLETED]
Teen FictionStart: 20 Oktober 2017 Finish: 4 Februari 2020 "Karena drama bukan hanya di panggung sandiwara" #AuthorImuet Ini hanya sebuah kisah mengenai Shandy yang terjebak kisahnya yang penuh dengan drama.Tentang Shandy yang menjadi pengagum rahasia Sinar da...