24 ; Menanti

101 3 2
                                    

"Ini hati, bukan ranting yang bisa lo patahin semau lo"

-Ashaki Desya Ifeoma-

[...]

SHANDY menatap layar laptopnya sembari mencatat info-info penting yang ia dapatkan diinternet. Shandy sedang menjadi stalker sekarang. Zachnes Ravalen Wiratama a.k.a ayah dari Arzachel alias pemilik sekolah, yang jadi stalking-an nya kali ini.

       “Jadi gini Shan, Lo tau kan kalau bu Lala jadi pembimbing gue. Sewaktu gue di Makassar gue sempet denger bu Lala ngomongin lo sama kepala sekolah. Kesimpulan yang gue tangkep, nilai lo dimanipulasi sama kepala sekolah. Gue nggak tau yang jelas apa alesannya tapi yang jelas selama ini guru-guru sengaja manipulasi nilai lo yang tinggi jadi rendah. Lo harus bertindak Shan!”

Shandy sempat berfikir, untuk apa kepala sekolah memanipulasi nilainya?

  Ia ingat dulu ia sempat mendaftar dieskul basket. Namun, anehnya ia tak lolos dieskul tersebut, padahal kemampuan bermain basketnya lumayan bagus. Aneh bukan? Yang lebih aneh lagi saat Shandy mengetahui bahwa Dion, temannya yang kemampuan bermain basketnya terbilang rendah lolos ke eskul basket.

  Ia ingat, waktu itu Zachel mendaftar dan sesuai perkiraan Zachel lolos. Ia sempat memergoki, Zachel tengah menatapnya tajam seakan tak suka dengan keberadaan Shandy.

   Apa ada kaitannya dengan hal itu?

“Gue rasa dia ada masalah pribadi sama lo Shan? Nggak mungkin ‘kan kalau dia manipulasi nilai lo tanpa alasan dan hipotesis gue saat ini kemungkinan lo ada masalah pribadi sama pak Zachnes. Coba deh lo inget-inget, sebelumnya lo kenal nggak sama pak Zachnes. Mungkin aja dulunya lo ada masalah sama dia.” Ucapan Alden minggu lalu terngiang begitu saja dikepalanya.

Ia telah mengingat-ingat, namun tetap saja seingatnya sebelum ia resmi menjadi murid Ravalen High School ini ia tak mengenal kepala sekolah itu. Dan info yang ia dapat selama ia berselancar diinternet, Zachnas memiliki seorang kakak bernama ‘Ravalen Varega’ yang ternyata pemilik sekolah sebenarnya.

  Ada apa sebenarnya?

[...]

"Eh, kenapa sih kok pada lari-larian gini?" Deka menyekal tangan salah satu siswa berkacamata, dilihatnya siswa-siswi Ravalen berlarian menuju taman belakang sekolah.

"Azzam sama Alden berantem di taman belakang, gue duluan ya?" tanpa persetujuan Deka, siswa itu berlari meninggalkannya.

"Ka, ini pada kenapa sih?" Tanya Shandy yang tiba-tiba datang dan melihat murid Ravalen yang berlarian.

Tanpa menjawab pertanyaan Shandy, Deka menarik lengan cowok itu dan berlari menuju taman belakang sekolah.

Dan benar saja, Alden dan Azzam tengah adu tonjok. Dari jauhpun tampak sangat jelas bahwa wajah keduanya bonyok. Terlebih, Alden. Laki-laki itu tak pintar berkelahi, ia hanya pintar dalam akademi berbeda halnya dengan Azzam yang dulunya pernah mempelajari silat.

Jadi jelas siapa yang paling bonyok disini.

Ini yang Deka takutkan sejak seminggu yang lalu. Minggu lalu, Azza telah mengetahui perasaan Auqi padanya dan itu sebuah masalah.

Kini mereka terikat cinta segi empat.

Azzam, Alma, Auqi dan Alden.

Mereka berdua dikerubungi siswa-siswi Ravalen High School. Disaat-saat seperti ini mereka malah menonton tak berniat untuk melerai, bahkan ada yang memotret mereka.

Cinta atau Drama? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang