"Nggak usah jatuh cinta kalau nggak mau ngerasain yang namanya kecewa"
============================
→ 16.50
SHANDY melirik jam tangannya, sudah hampir jam 5 dan itu berarti sudah dua jam ia berada di ruangan aula ini.
Karena peserta yang mencapai 200 orang, tim panitia penyelenggara memutuskan untuk membagi penyeleksian menjadi dua. Satu di ruangan aula, dan satu di ruang OSIS.
Terdapat enam juri dari dua tempat tersebut, juri di ruang Aula yakni, guru bahasa Indonesia terfavorit di Ravalen a.k.a Bu Erlina Novita, pembina eskul jurnalistik a.k.a Alfian Devino-guru muda yang gantengnya kebangetan dan jadi incaran- dan perwakilan eskul drama yakni dirinya. Dimas Arshandi Kharisma.
Sedangkan juri di ruang OSIS yakni, Kepala sekolah Ravalen, Zachnes Ravalen Wiratama a.k.a ayah dari Arzachel alias pemilik sekolah, ketua eskul jurnalistik a.k.a Zalwa alias mantan Azzam, dan pembina eskul drama yang juga menyandang sebagai guru bahasa a.k.a bu Elda Yulia.
Dan sudah 34 peserta yang menunjukkan kebolehannya dalam bermonolog di ruangan ini, dan sudah selama itu pula Shandy tak bisa berkonsentrasi. Jujur, ia sedikit merasa bersalah pada Ifey mengenai kejadian tadi (?)
Diantara banyak kesialannya hari ini, ada satu keuntungan yang ia peroleh. Sinar mengikuti kompetisi pencarian lawan mainnya difilm pendek nanti, dan tentu saja Shandy tak menyia-nyiakannya. Ia memberikan nilai tinggi pada Sinar, berharap gadis itu akan mencapai final. Monolog Sinar juga tak kalah kerennya.
Hari ini ke-3 sababatnya tidak ada disini, Azzam yang buru-buru pulang dengan mata berbinar karena orang tuanya yang jarang ada dirumah kini pulang. Dan tentu saja Azzam tak mau menyia-nyiakan kehadiran orang tuanya itu. Sedangkan Alden yang tadi diberitahukan oleh anggota OSIS bahwa ia menjadi finalis lkti yang minggu lalu ia ikuti dan diminta untuk menemui pembimbing untuk diberikan arahan. Dan selama lima hari ke depan, Alden tidak akan masuk sekolah karena ia akan berangkat menuju makassar alias tempat diadakanmya lomba untuk mempresentasikan kti-nya sekaligus liburan gratis. Azekkk!
Dan kalau Deka, jangan ditanya! Mungkin jika saat ini ia sedang tidak bertengkar dengan Shandy pastinya cowok itu akan rela menemani Shandy daripada tiduran di kasur sambil bermain rubik dan menghafalkan konsep eksponen dan logaritma. Atau menghafal materi lainnya.Shandy tersadar dari lamunannya saat ia mendengar tepuk tangan dari para juri kepada peserta ke-34. Akhirnya, Shandy bernafas lega. Sebentar lagi ia akan bermesraan dengan guling dan kasurnya. Satu peserta lagi dan setelah itu semua penderitaanya akan selesai.
"Peserta 35, silahkan masuk"
"Ifey" Gumam Shandy saat melihat Ifey memasuki Aula. Kenapa tak terfikir oleh Shandy sebelumnya kalau kemungkinan Ifey mengikuti seleksi monolog ini besar?
"Baik, ibu mau kamu bermonolog dengan tema sedih karena gebetan kamu suka sama sahabatmu sendiri dan jadi pengagum rahasianya."
Glek!
Shandy menelan salivanya mendengar ucapan bu Erlina, guru bahasanya. Kenapa terdengar mirip dengan kisahnya dengan Ifey dan Sinar.
"Andai saja aku jadi dia, dia yang selalu kamu puja, dia yang selalu kamu elu-elukan dan dia yang selalu kamu perhatikan. Aku iri, dia mampu memenangkan hatimu tanpa memperjuangkanmu, aku iri dia bisa membuatmu tersenyum dengan mudahnya. Berbeda denganku, aku hanya makhluk tak kasat mata dihadapanmu, makhluk yang selalu salah dimatamu" Air mata sudah membanjiri wajahnya, membuat Shandy menahan nafas karenanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta atau Drama? [COMPLETED]
Teen FictionStart: 20 Oktober 2017 Finish: 4 Februari 2020 "Karena drama bukan hanya di panggung sandiwara" #AuthorImuet Ini hanya sebuah kisah mengenai Shandy yang terjebak kisahnya yang penuh dengan drama.Tentang Shandy yang menjadi pengagum rahasia Sinar da...