Sabtu, 10: 14
“Fey, mata lo kenapa sembab?” tanya Azizah. Gadis itu hendak menanyakannya sejak pagi tadi, namun kuis dadakan yang diberikan oleh gurunya membuatnya tak bisa bertanya.
“Gue nangis semalaman gara-gara nonton drama Korea.” Jelas saja alasan itu bohong, ia tidak ingin teman-temannya tau bahwa semalam ia menangisi Shandy.
“Sejak kapan lo suka drama Korea?” mata Ratna memicing. Gadis itu tau betul Ifey tidak menyukai hal-hal yang berbau Korea.
“Sejak kemarin,” ucapnya asal-asalan.
“Zah, Rat,” keduanya menoleh kalau Ifey memanggil namanya. Gadis itu tampak bimbang ingin memberitahu atau tidak perihal ia yang akan pergi ke London senin besok.
“Gue nggak bakal di sini lagi,”
“Maksud lo?” tanya Ratna.
“Gue—” belum sempat mengatakan sesuatu, Shandy dan Sinar masuk ke dalam kelas sepuluh ipa dua dengan tangannya yang menggengam erat tangan Sinar.
Sontak saja, mereka yang ada di kelas tersebut menyoraki keduanya. Sinar tersenyum malu.
Azizah dan Ratna saling beradu pandang. Matanya melirik ke arah Ifey yang hanya menunduk.
“Gue bakal ngasih tau sesuatu ke kalian semua,” ujar Shandy yang berdiri di dekat papan tulis. Lelaki itu tersenyum senang.
“Karena kemarin gue sama Sinar jadian. Gue mau traktir kalian semua sama kelas sebelah makan di kantin.” Semua murid laki-laki yang mendengarnya bersorak senang, berbeda halnya dengan sebagian siswi yang tampak tak terima.
Azizah dan Ratna tak menampik jika mereka terkejut. Matanya melirik ke arah Ifey yang tidak tampak terkejut, sepertinya gadis itu sudah tau. Semua murid berbondong-bondong menuju kantin terkecuali Ifey, Azizah, Ratna, Shandy dan Sinar.
Shandy menatap Ifey yang hanya diam dan menundukkan kepalanya.
“Fey,”
Azizah memegang lengannya. Gadis itu ingin meminta penjelasan pada Ifey. Namun gadis itu pergi melangkah ke luar kelas.
“Kalian nggak mau ke kantin?” tanya Sinar tak mempedulikan raut wajah Azizah dan Ratna yang tampak tidak menyukainya.
“Persetan sama hari jadian kalian. Perasaan sahabat gue lebih penting,” Azizah dan Ratna segera menyusul Ifey yang duduk di taman belakang sekolah.
[.]
Ifey mengusap air matanya, air mata sialan ini terus-menerus jatuh. Padahal kemarin malam ia telah berjanji tidak akan menangis lagi. Gadis itu terisak pelan, hingga isakannya semakin kencang karena Ratna yang memeluknya dan Azizah yang mengusap bahunya.
“Apa karena Shandy sama Sinar jadian lo bilang kalau lo nggak akan di sini lagi? Lo mau kemana?”
Ifey tak ingin menutupi lagi. Gadis itu menceritakan semuanya, tentang beasiswanya di London— di sekolah yang sama dengan Alden—, dan tentang penawaran lima hari yang Shandy berikan pada Ifey untuk membuat lelaki itu mencintanya. Namun, upaya itu gagal.“Gue bakal pergi senin besok,” ujar Ifey.
“Besok?!” Azizah dan Ratna terkejut. Harusnya gadis itu memberitahu mereka dari jauh-jauh hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta atau Drama? [COMPLETED]
Teen FictionStart: 20 Oktober 2017 Finish: 4 Februari 2020 "Karena drama bukan hanya di panggung sandiwara" #AuthorImuet Ini hanya sebuah kisah mengenai Shandy yang terjebak kisahnya yang penuh dengan drama.Tentang Shandy yang menjadi pengagum rahasia Sinar da...