[...]
“SHAN, ada yang pengen gue omongin sama lo!” Shandy sedikit bergidik mendengar kalimat yang baginya keramat itu. Ia sering mendengar kalimat mengerikan ini, biasanya kalimat ini digunakan kaum adam untuk menembak kaum hawa. Apa Alden ingin menyatakan perasaannya pada Shandy?
“ Lo nggak berniat nembak gue ‘kan Den?”
PLAK!
Shandy mengaduh saat Alden menjitak kepalanya.
“Sembarangan kalau ngomong! Gue masih normal” ucapnya tak terima.
“Jadi gini Shan, Lo tau kan kalau bu Lala jadi pembimbing gue. Sewaktu gue di Makassar gue sempet denger bu Lala ngomongin lo sama kepala sekolah. Kesimpulan yang gue tangkep, nilai lo dimanipulasi sama kepala sekolah. Gue nggak tau yang jelas apa alesannya tapi yang jelas selama ini guru-guru sengaja manipulasi nilai lo yang tinggi jadi rendah. Lo harus bertindak Shan!”
“Lo salah denger kali!”
“Telinga gue masih berfungsi dengan baik Shan!” omel Alden tak terima, ucapan Shandy secara tidak langsung menyiratkan bahwa telinganya tak berfungsi dengan baik.
“Kita harus rencanain sesuatu”[...]
“Fey, lo gak ke kantin?” Ifey menggeleng pelan, saat ini ia sedang berjalan menyusuri koridor kelas.
“Lo serius mau keluar dari eskul drama dan mengundurkan diri sebagai peran utama film pendek itu?” Azizah menatap Ifey cemas. Dengan tiba-tiba Ifey memutuskan untuk keluar dari eskul drama dan mengundurkan diri sebagai peran utama film pendek eskul jurnalistik.
Fyi, Juara pertama seleksi drama kemarin jatuh pada Ifey dan tentu saja Sinar murka. Ia menghindari Ifey semenjak hari senin kemarin.
“Buat apa gue capek-capek ngetik surat pengunduran diri dan mati-matian bujuk pembina eskul jurnalistik, eskul drama sama kepala sekolah kalau akhirnya gue nggak serius buat keluar?” ucapnya sambil menunjukkan kedua surat tersebut didepan wajah Azizah.
“Ini bukan karena Shandy atau Sinar ‘kan?” Dan tepat sekali, jawaban Azizah tak sedikitpun meleset.
“Kacu gue udah rapi belum?”
Tanyanya mengalihkan pembicaraan. Ia membenarkan letak kacu pramukanya yang sedikit miring. Hari ini hari rabu, siswa-siswi diperkenankan untuk memakai seragam pramuka beserta atribut pramuka.“IFEY” ucap Azizah gemas sembari menghentak-hentakkan kakinya dilantai. Tak memperdulikan Azizah, Ifey segera menuju kelas Ricky-sang ketua eskul drama- .
Ricky hanya bisa pasrah saat mengetahui alasan Ifey keluar dari eskul drama karena tak diperbolehkan orang tua. Ia beralasan orang tuanya menyuruhnya untuk ikut karate yang jadwalnya sama dengan eskul drama hari senin dan rabu.“Kamu yakin ini karena orang tua?”
“Maksudnya?”
“Bukan karena Shandy ‘kan?”
[...]
“Ini maksudnya apa sih! Gue nggak ngerti” celetuk Auqi ketika membaca teka-teki yang memusingkan kepala.
Fyi, Saat hari senin kemarin Sinar hanya bisa puas menempati urutan kedua. Shandy segera bertindak, ia menelpon Sinar dan memberi tahu misi ketiga. Misi ketiga, ia disuruh menebak tempat-tempat yang berkaitan dengan Sinar dan dirinya melalui sebuah kertas berwarna yang berisi teka-teki yang Shandy letakkan di loker Sinar tanpa sepengetahuannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta atau Drama? [COMPLETED]
Teen FictionStart: 20 Oktober 2017 Finish: 4 Februari 2020 "Karena drama bukan hanya di panggung sandiwara" #AuthorImuet Ini hanya sebuah kisah mengenai Shandy yang terjebak kisahnya yang penuh dengan drama.Tentang Shandy yang menjadi pengagum rahasia Sinar da...