Part 8

37 3 0
                                    

"Gue cuek bukan berarti gue gak peduli, tapi karena gue gak tau gimana caranya buat peduli"

-Adeeka Rahsetia-

-Adeeka Rahsetia-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17.15

SHANDY mengelap bulir keringatnya. Ia memang lelah, tapi ia masih ingin berlari. Dan selama ia jogging sore, ia sadar bahwa sedari tadi ia diperhatikan. Terlebih kaum hawa, banyak yang menatapnya kagum. Bahkan, ada yang sampai memfoto dirinya.

Tapi ia tak peduli.

"Hai Dimas!" Shandy menoleh, mendapati perempuan yang membuatnya gerah selama ini muncul dihadapannya.

"Lo lagi lo lagi!"

"Gak bosen apa lo terus-menerus ganggu hidup gue? Muncul mulu dimuka gue!" Shandy menghentikan kegiatan larinya. Merasa kesal dengan Ifey yang selalu muncul dihadapannya.

Shandy rasa Ifey jelmaan setan, ada dimana-mana.

"Ya Allah mulutnya pedes amat, kaya makan bon cabe level 30, 100 bungkus."

"Gue gak ganggu hidup lo, lo aja yang selalu muncul dimata gue. Dan sebagai teman yang baik, gue sapa lo. Emangnya salah?" Shandy memutar bola matanya malas dan tak menghiraukan omongan Ifey.

"Respon dong Dimas!!!" Tutur Ifey gemas. Gemas melihat tingkah menyebalkan Shandy. "Jangan panggil gue Dimas!" Ifey mengerutkan dahinya tak mengerti.

Memangnya ada yang salah dengan nama Dimas.

"Emangnya kenapa?"

Shandy tak menjawab.

"Yaudah gue panggil sayang aja gimana?"

"Gak!"

"Gimana kalau honey"

"Gak!"

"Sweety aja deh!"

"Gak"

"Bebeb aja ya?"

"Gak!"

"Terus gue panggil lo apa dong?"

Kali ini Shandy tersenyum, senyum manis yang mampu membuat Ifey tertegun. Dan sedetik kemudian ia tersadar, misinya adalah membuat Shandy jatuh cinta bukan dirinya yang jatuh cinta.

"Gue mau lo nggak usah panggil gue lagi, karena kita gak pernah ada urusan!" Shandy melangkahkan kakinya, namun sedetik kemudian ia menghentikan langkahnya.

Cinta atau Drama? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang