We Don't Talk Anymore
By: Mz. Bultaorune
***
Kini Shira berada didalam mobil bersama Jimin.
Flashback
BUUK!
"Suara apa itu?" Gumam Jimin sambil melihat kearah keramaian.
"Sepertinya ada kecelakaan chef."
"Aku akan memeriksanya." Jimin melepas apronnya lalu keliar dari restoran. Ditembusnya keramaian hingga dia berada di pusatnya.
Terlihat wanita yang baru saja dari restorannya tengah terbaring tak berdaya bersimbah darah dan satu lagi mencoba memberikan pertolongan pertama.
"Siapapun cepat telpon ambulan!" Teriak wanita yang menekan perut korban dengan kain yang tak lain adalah blazer yang tadi dikenakannya.
"Aku sudah menelponnya nona, mereka akan datang sebentar lagi." Ujar pria yang berdiri didekat korban.
"Aku benar-benar minta maaf, ini memang kesalahanku." Pria itu kembali membuka suara.
"Hyera." Wanita yang memegang kain menolehkan kepalanya, terlihat Jimin yang berdiri dengan wajah tak percaya.
"Chef, bisakah kau ambil ponsel di tasku? Tolong kau hubungi kontak Nam Taehyun." Pinta Shira pada Jimin.
"Baiklah." Jimin melakukan apa yang dikatakan Shira.
"Direktur Kim!" Seseorang datang dengan setelan jas.
"Aku datang bersama ambulan." Dia adalah Sungjae, sekertarisnya yang lain. Tim langsung menolong dan membawa Hyera dengan ambulan.
"Direktur Kim, ini." Jimin menyerahkan ponsel Shira pada pemiliknya, sudah tersambung dengan Nam Taehyun.
"Hello Oppa, tolong aku.... Hyera kecelakaan dan langsung dibawa ke rumah sakit, bisakah jika kau yang menanganinya?.... Ne... Ne, thanks." Telpon berakhir. Shira baru akan masuk ke ambulan, tetapi sebuah tangan menahannya.
"Direktur Kim." Shira menolehkan kepalanya.
"Kau ke rumah sakit denganku saja, biar sekertarismu yang di ambulan." Jimin menahan tangan Shira.
"Tapi aku..."
"Kau sedang kacau sekarang, lebih baik denganku." Potong Jimin.
"Baiklah. Sungjae, kau ikut di ambulan."
"Baik Direktur."
Flashback End
Jimin dan Shira sudah sampai di rumah sakit dan langsung mengikuti Hyera yang dibawa para petugas medis.
"Shira-ya."
"Oh, Oppa." Tegur Shira pada orang yang tadi memanggilnya.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Taehyun.
"Dia korban tabrak mobil, dia mengalami pendarahan luar di kening dan perut kanan. Tekanan darah antara 70 dan 100." Shira berujar seolah dia adalah petugas gawat darurat.
"Oh, bagaimana dia bisa tahu?" Ujar salah seorang petugas gawat darurat.
"Memangnya yang dia katakan benar?" Perawat memastikan.
"Ya, yang dikatakannya sesuai dengan yang kami periksa di ambulan." Petugas itu menjawab dengan ekspresi tidak percaya, begitu juga dengan perawat yang membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Don't Talk Anymore
FanfictionDimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan. Tapi apakah salah jika aku mengharapkan yang sebaliknya? First story from Mz.Bultaorune. Mohon bantuannya!!