We Don't Talk Anymore
By: Mz. Bultaorune
***
Ketukan hak sepatu menggema di koridor rumah sakit, Shira terlihat terburu-buru setelah Sungjae menerima telpon dari Hyesung yang mengatakan bahwa Hyera sudah sadar.
'SREEK'
Shira masuk dengan terengah-engah, Sungjae menyusul agak terlambat dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa sampai terengah begitu?" Hyera buka suara. Sontak Shira menjatuhkan tasnya, dia memasang wajah seperti ingin menangis dan berlari memeluk Hyera yang duduk di kasur.
"Kenapa?" Ujar Hyera cuek.
"Yaak! Kau gila? Kenapa bisa sampai begini eoh? Kau tidak lihat lampu lalu lintas? Atau kau memang sengaja?"
"Yaak! Pabo-ya! Mana mungkin aku sengaja bunuh diri, aku belum bertemu dengan Jungkook-oppa-ku." (bodoh)
Dengan spontan, Shira menjitak kepala Hyera yang diperban.
"Yaa! Kau gila?!" Hyera berteriak.
"Aku khawatir, kau tahu..." Shira memeluk Hyera kembali, kali ini terdengar suara sesegukan. Merasa Shira menangis, Hyera pun luluh dan mengelus kepala Shira.
"Ya ya.. Aku mengerti." Pelukan itupun berakhir.
"Kalian dari mana? Kok cepat sekali?" Tanya Hyesung
"Bertemu klien di restoran dekat sini, Manager Park.." Sungjae yang menjawab.
"Oh, pantas saja."
"Permisi..." Seseorang masuk ke ruangan.
"Oh, Shira-ya!" Sapa Taehyun.
"Hai Oppa."
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Berjualan, Oppa... Tentu saja menjenguknya."
"Baiklah, baiklah. Selamat siang Hyera-ssi, bagaimana kabarmu? Apa ada keluhan?"
"Aku baik, Dokter. Hanya terkadang sedikit pusing."
"Dari skala 1 sampai 10, berapa tingkat rasa sakitnya?"
"Aku rasa 3"
"Itu karena kepalamu sedikit mengalami benturan dan juga karena cairan infusmu bereaksi di tubuh. Bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Jika kau merasa tingkat rasa sakitnya sampai 7, segera hubungi suster."
"Baiklah, terima kasih Dokter."
"Tentu. Shira-ya, aku pergi dulu."
"Ne, see-ya~"
Taehyun pergi meninggalkan ruangan untuk memeriksa pasien lainnya, tepat saat itu Sungjae mengingatkan sesuatu.
"Direktur Kim, anda ada meeting di kantor pukul 13.30 dengan Falcon Company. Itu berarti kita harus pergi sekarang."
"Mwo? Aish, tidak bisakah meeting-nya ditunda dulu?"
'PLTAK!'
"Yak! Kau gila? Kau sudah menunda rapat ini karena aksi 'kabur' mu! Jangan kau batalkan."
"Aah, tapi.."
"No excuses~" Shira hanya menghela nafas dan bangkit.
"Oppa, kalau ada apa-apa langsung kabari aku ya." Pesan Shira pada Hyesung.
"Tentu saja, Shira-ya."
"Eomma, aku pergi.."
"Ne, see you later honey~" Hyera berdadah-ria, dia bahkan memberikan flying kiss yang juga dibalas oleh Shira.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Don't Talk Anymore
FanfictionDimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan. Tapi apakah salah jika aku mengharapkan yang sebaliknya? First story from Mz.Bultaorune. Mohon bantuannya!!