We Don't Talk Anymore
By:: MzBultaorune
***
Jimin dan Shira sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit, mereka menggunakan mobil Jimin.Perjalanan itu hanya diwarnai keheningan, hingga Jimin buka suara.
"Shira-ya.."
"Ya Chef."
"Apa boleh kalau aku sering main ke rumahmu?"
'DEG'
"Eeh?" Shira terlihat terkejut dengan pertanyaan Jimin yang tiba-tiba.
"Kenapa? Apa kau keberatan?" Terlihat Jimin tersenyum tertahan.
"Ah, bukan begitu.. Aku hanya kaget." Shira jadi salah tingkah.
"Eum.. Kalau boleh tahu, kenapa? Kau ingin ke rumahku Chef?"
"Aku ingin bermain dengan Jimin, dia lucu sekali." Jimin terlihat antusias.
"Oh, jadi kau mulai menyukai Jimin?" Shira sedikit geli mendengar pernyataan Jimin, belum pernah ada seseorang yang terang-terangan menyatakan kalau dia menyukai kucingnya itu.
"Well, bisa dibilang begitu." Jadilah Jimin yang salah tingkah, dia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Hahaha, tentu saja boleh Chef. Kau bisa datang kapanpun kau mau."
"Benarkah? Senang mendengarnya." Jimin kembali memfokuskan pandangan ke jalan.
***
Jimin dan Shira sudah tiba di rumah sakit, mereka langsung saja menuju ruangan Hyera.
"Hyera-ya!" Shira dengan antusias menghampiri Hyera.
"Hmm... Untuk apa kau kesini?" Tanggap Hyera bercanda.
"Yaak... Kau ini..." Shira menjitak kepala Hyera.
"Loh? Jimin-Oppa?" Hyera agak terkejut melihat Jimin datang bersama Shira.
"Bagaimana kabarmu, Hyera-ya?" Jimin tersenyum sambil meletakkan tas makanan diatas meja.
"Shira-ya.." Wajah Hyera terlihat horor sekarang, dia menatap Jimin lurus,
"Apa?" Respon Shira singkat, Hyera lalu menarik Shira hingga kini keduanya membelakangi Jimin. Mereka saling berbisik.
"Ya! Bagaimana bisa kau datang dengan Jimin-Oppa?"
"Tentu bisa. Dia ke rumah ku tadi."
"Apa?! Untuk apa dia ke rumahmu?!" Hyera terlihat terkejut, namun dia ttap berbisik.
"Dia memasak, aku berencana membawakanmu makanan, jadi aku minta bantuannya."
"Apa?! Bagaimana bisa?!" Tentu saja bisa, bodoh." Shira menjitak kepala Hyera.
"Ya! Apa kau menyukainya?" Hyera menatap mata Shira tajam.
"Kalau aku tidak menyukainya, bisa kau artikan bagaimana terkejutnya begitu aku tahu kau sepupunya?"
"Gila." Komentar Hyera singkat dan padat. Mereka mengakhiri konferensi rahasia itu dan kembali ke posisi normal, mereka bahkan lupa disitu ada Jimin.
"Hyera-ya, dimana Hyesung-hyung?" Tanya Jimin.
"Dia ke kantor sebentar, katanya ada urusan."
"Apa kau sudah makan?" Ganti Shira yang bertanya. Tepat setelah itu, pintu kamar terbuka dan menampakkan perawat yang mengantarkan nampan makanan. Jimin menyambut nampan itu dan meletakkannya di meja yang sama dengan tas tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Don't Talk Anymore
FanfictionDimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan. Tapi apakah salah jika aku mengharapkan yang sebaliknya? First story from Mz.Bultaorune. Mohon bantuannya!!