We Don't Talk Anymore
By: MzBultaorune
***
Semua orang berhenti di lantai 17, mengikuti Shira dari belakang. Shira yang sudah lemas memilih untuk tidak berkomentar apapun walaupun sebenarnya dia tidak suka. Sungjae mendudukkan Shira di sofa panjang, Luigino duduk di sampingnya dan Sujong duduk di sofa single yang terletak dekat dengan Shira. Sungjae mengambilkan segelas air hangat untuk menenangkan Shira.
"Kita ke rumah sakit saja ya, Shira-ya.." Saran Sujong sembari menggenggam tangan cucunya yang terjangkau olehnya.
"Nanti dulu Haraboji, biar Hyera memeriksa ku dulu." Shira menyandarkan kepalanya di sofa sementara tangan yang tidak digenggam Sujong meremas perutnya sendiri.
"Berbaringlah..." Luigino menggeser duduknya lalu meletakkan bantal di sampingnya, Shira pun menurut. Dipejamkannya matanya 'menikmati' sakit di perutnya.
Tak berapa lama, Hyera yang sudah selesai membereskan beberapa hal datang.
"Kenapa kau?" Tanya Hyera.
"Entahlah..." Shira menjawab sekenannya, Hyera pun menyentuh dahi Shira. Kemudian dia memeriksa perut Shira.
"Aku rasa ini cukup serius, sebaiknya kita ke rumah sakit..." Hyera pun segera menyiapkan barang-barang Shira, dia juga mengambilkan sandal sebagai alas kaki Shira.
"Haraboji pulanglah, aku tahu Haraboji pasti lelah."
"Tapi Haraboji khawatir..."
"Tak apa Haraboji, Hyera akan kabari Haraboji nanti..." Hyera menghampiri Sujong menenangkan.
"Benar Presiden Kim, anda juga harus kembali ke kantor pusat sekarang," sekertaris Sujong buka suara.
"Baiklah, Haraboji pergi ya... jangan lupa kabari Haraboji,"
"Ne Haraboji, hati-hati di jalan..." Shira mengecup pipi kakeknya.
Setelah Sujong pergi, Luigino melepas jasnya.
"Sekertaris Yook, tolong siapkan mobilnya. Biar aku yang menggendongnya," Luigino sudah bersiap menggendong Shira.
"Sir, tidak perlu di gendong. Aku bisa jalan saja." Shira meremas perutnya.
"Dan membiarkanmu pingsan? Hell no, dear. Kau tidak lihat betapa pucatnya wajahmu sekarang," Luigino tetap bersikeras menggendong Shira. Shira yang sudah kelewat lemas memilih untuk tidak melawan ketika Luigino mengangkat tubuhnya. Langsung saja mereka semua menuju mobil.
Sungjae langsung melajukan mobil menuju rumah sakit yang biasa mereka kunjungi, rumah sakit ini juga yang menjadi tempat Hyera di rawat waktu itu. Mereka langsung menemui dokter keluarga Kim, Nam Taehyun.
Luigino dan Sungjae menunggu diluar sementara Shira masuk ruang pemeriksaan bersama Hyera.
"Selamat datang, silahkan masuk." Taehyun tersenyum menyambut kedatangan Shira dan Hyera.
"Hai Oppa," Sapa keduanya.
"Jadi, siapa yang sakit?"
"Kau bisa tebak dari raut wajahnya, Oppa..." Ujar Hyera sembari melirik Shira.
"Omo, Shira-ya... ada apa denganmu?" Tanya Taehyun lembut.
"Dia kurang tidur selama tiga hari Oppa, makannya juga tidak teratur akhir-akhir ini." Jelas Hyera mewakili Shira yang terlihat lemas sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Don't Talk Anymore
FanfictionDimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan. Tapi apakah salah jika aku mengharapkan yang sebaliknya? First story from Mz.Bultaorune. Mohon bantuannya!!