We Don't Talk Anymore
By: MzBultaorune
***
Tepat pukul 11.00 Shira baru saja sampai di kantor, dia baru saja menghadiri rapat penting dengan sponsor produk mereka. Dengan blazer yang menggantung di lengan kirinya yang juga memegang ponsel dan tas senada pakaiannya yang tergenggam diantara jari-jari lentiknya.
"Setelah ini anda langsung rapat dengan tim launching di lantai 17, Direktur-nim." Ujar Hyera yang sudah kembali ke tugas utamanya, sementara Sungjae sudah berada di ruang rapat karena dia yang menyiapkan rapat.
Shira mengutak-atik ponselnya dan memilih kontak Sungjae lalu melakukan panggilan.
"Sungjae-ya, tolong ambilkan satu kaleng sprite di ruanganku lalu bawa ke ruang rapat, aku sudah di lift. Ok, thank you~~" telpon terputus, Shira sedang berada di mood yang cukup bagus karena baru saja mendapatkan persetujuan dari klien sebelumnya.
"Direktur-nim, bagaimana dengan perkembangan kasus itu?" Tanya Hyera.
"Seokjin-oppa sudah membereskan semuanya, dia akan segera melakukan penangkapan."
"Memangnya siapa pelakunya?"
"Kau tidak akan terkejut begitu mengetahuinya, Hyera-ya..." Shira menunjukkan senyum miring yang mengintimidasi.
***
Shira sedang melakukan rapat mengenai peluncuran produk terbaru Crystal Jewelry yang tak bukan adalah produk yang hilang. Rapat sudah berjalan selama lebih dari satu jam dan semuanya masih dalam keadaan aman terkendali.
"Seungwoon-ssi.. bagaimana dengan tugas mencari model yang ku berikan pada timmu?" Tanya Shira. Lengan kemeja putihnya sudah tergulung hingga ke siku, tetapi masih rapi dirok span marun yang dikenakannya. Rambutnya sudah terikat tinggi mengingat kini sudah siang.
"Saya sudah menemukan model wanita Direktur-nim. Dia adalah Jisoo personil Blackpink, girlband yang sangat digandrungi saat ini. Saya memilihnya karena wajah dan pembawaannya menurut saya cocok dengan produk kita yang mengedepankan kesederhanaan dan keanggunan. Secara budget pun masih bisa kita tangani karena dia masih artis baru." Jelas Sengwoon penuh detail.
"Lalu bagaimana dengan model prianya?"
"Saya memilih model baru dari agensi model, model itu bernama Song Ilbyun. Dia pernah menjadi model pakaian salah satu brand Korea, walaupun masih 19 tahun dia cocok sekali dengan konsep kita kali ini."
"Baiklah, model sudah cukup. Sekarang saya minta kalian persiapkan le....."
'BRAAAKK'
Perkataan Shira terpotong oleh suara gebrakan pintu ruang rapat. Terlihatlah sosok pria tua yang selalu berusaha menjatuhkan Shira, Choi Hyuntae.
"Yaak! Kim Shira!" pria paruh baya itu berteriak dan membentak Shira dihadapan para staff yang berada di ruang rapat.
"Dewan Choi?" Shira terlihat bingung dengan kedatangan Hyuntae.
"Apa-apaan yang kau lakukan sekarang??!! Rapat apa ini?!! Kau masih mau meneruskan peluncuran produk?!!! Apa yang mau kau luncurkan? Produk itu sudah hilang! Kau sudah gagal memimpin perusahaan ini! Hentikan semua ini!" Hyuntae meninggikan suaranya.
"Aboji..." Seungwoon terkejut menemukan ayahnya berada di sini, dia berusaha menenangkan ayahnya dengan menghampiri beliau.
"Ada apa dewan Choi? Mengapa anda datang dengan cara seperti ini?" Shira berusaha bertanya dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Don't Talk Anymore
FanfictionDimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan. Tapi apakah salah jika aku mengharapkan yang sebaliknya? First story from Mz.Bultaorune. Mohon bantuannya!!