Seungwan kembali merapalkan sejumlah doa. Dia berharap yang menggedor-gedor pintunya bukan perampok ataupun hantu.
Sebagai antisipasi, dia membawa semprotan kecil yang berisi cabai untuk mencegah dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi.
Dengan suara gemetar, ia berteriak. "Siapa?"
Gedoran pintunya sudah tak ada lagi. Kemudian dia tercengang saat mendengar suara berat yang akhir-akhir ini mendekatinya terus. "Ini aku, Wan."
Ia yakin betul suara itu milik preman sekolah. Min Yoongi.
Kemudian ia membuka pintu dan langsung terkejut ketika Yoongi yang masih memakai baju sekolah namun berantakan, dengan mata sayu tersenyum kepada Seungwan. "Hai."
Belum sempat Seungwan meresapi kata-kata Yoongi, tubuh pria itu sudah limbung ke pelukan Seungwan. Dengan susah payah, ia menyeimbangkan tubuhnya agar tak jatuh bersama pria ini.
Dan dengan sekuat tenaganya, ia menyeret Yoongi ke sofa. Di baringkannya pria bermarga Min itu di sofa dan Seungwan langsung mengelap keringat di pelipisnya.
Kemudian ia menatap lagi wajah Yoongi, ia dapat merasakan bau tajam alkohol dan rokok menjadi satu.
Seungwan menepuk-nepuk pelan pipi Yoongi. "Kamu mabuk."
Nafas Seungwan seketika tercekat kala Yoongi memegang tangannya yang masih menepuk pipi Yoongi. Tanpa aba-aba, Yoongi mencium telapak tangan dingin Seungwan namun dengan mata masih terpejam.
"Aku kangen kamu." Bibir Yoongi bergerak di telapak tangan Seungwan, membuat Seungwan merasa geli.
Yoongi membawa tangan Seungwan turun ke dadanya. "Aku sayang kamu, Wan. Aku nggak bohong. Kamu bisa rasain dada aku, aku sayang kamu bukan hanya main-main sama kamu."
Pipi Seungwan merona. Memang ia sangat merasakan detak jantung Yoongi yang tak normal dan mendengar penuturannya, membuat Seungwan merasa tersenyum.
Namun ia kembali teringat kejadian beberapa hari yang lalu, tepatnya saat Yoongi hampir tak bisa mengendalikan dirinya.
Tangan Yoongi menyadarkan Seungwan dari lamunannya. Kini, lengan Seungwan di genggam erat Yoongi dan ia menarik tubuh Seungwan hingga Yoongi bisa memeluk Seungwan sangat erat.
Seungwan meronta yang membuat Yoongi tak nyaman. "Jangan banyak gerak, Wan."
"Aku nggak bisa nafas, sunbae."
Yoongi terkekeh mendengarnya, lalu ia melonggarkan pelukanannya dan menatap lekat mata indah Seungwan yang berada di atasnya.
"Aku malah setiap hari nggak bisa nafas karena kangen kamu."
Kedua tangan Seungwan yang berada di dada Yoongi terangkat lagi menepuk pipi Yoongi. "Kamu mabuk."
"Aku mabuk cinta kamu."
"Min Yoongi yang asli nggak seperti ini. Mana pernah kamu gombalin aku? Yang ada langsung nyosor terus." Gerutu Seungwan yang membuat Yoongi gemas.
Yoongi menyelipkan rambut-rambut yang menghalangi wajah Seungwan ke belakang telinga sambil terus menatap Seungwan yang juga sedang menatapnya. "Oh jadi kamu maunya Yoongi yang nyosor aja? Nggak mau Yoongi yang bersikap manis? Agresif juga ya kamu." Yoongi menyubit gemas hidung Seungwan.
Seungwan mengerucutkan bibirnya yang membuat Yoongi tak sabar memakan habis bibir itu hingga dia kehabisan nafas.
Belum sempat niatnya tersampaikan, teriakan seseorang menggema di ruangan ini.
"Seungwan!"
Gosh. Itu kakak Seungwan.
---
Gimana bhs dialognya? Suka nggak?
Enaknya pake bahasa baku atau bahasa santai?
Kalo ada yg ga berkenan komen aja.
Xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only One
FanfictionMin Yoongi, seorang bad boy yang sangat di segani di sekolahnya. Ia sering membuat ulah setiap hari yang membuat ibunya geram terhadap anaknya sendiri. Dibekali kemampuan bela diri dari sang mendiang ayahnya, ia mampu menghajar siapa saja yang mengh...