21

3.6K 536 23
                                    

Yoongi berdecak pelan saat Seungwan sudah ke tempat yang terlihat sangat membosankan dimatanya. Sekarang ia melihat Seungwan sedang bermain dengan bunga-bunga dan sesekali memotretnya.

Ia memutuskan untuk membiarkan Seungwan disana dan mengawasi dari bawah pohon yang ia duduki.

Udaranya cukup dingin membuatnya nyaman untuk memejamkan matanya sebentar.

Baru beberapa menit ia menjelajahi mimpinya, seseorang menggerakkan kakinya yang membuatnya terbangun.

Ia menggeram kesal tak terima tidurnya terusik.

"Min Yoongi." Suara wanita yang sudah lama tak terdengar di telinga Yoongi membawa Yoongi tersadar.

Yoongi memberikan wajah datarnya. Ia berdeham untuk menenangkan degup jantungnya.

"Kamu kesini juga? Sejak kapan? Aku nunggu kamu tapi nggak pernah dateng." Gadis itu tersenyum kecil. Ia tersenyum walaupun hatinya sakit.

Yoongi menarik nafas panjang. Berusaha menghilangkan perasaannya pada gadis itu. "Gimana?"

Gadis itu tersenyum cerah ketika Yoongi mengajaknya bicara. Ia mendudukan dirinya di depan Yoongi dan meletakkan kotak makannya di samping. "Gimana apanya?"

"Ibu kamu."

Gadis itu mencoba tersenyum. "Mamah aku baik-baik aja, sekarang lagi kerja di rumah makan."

Yoongi menatap iba pada gadis itu. Tatapannya tepat pada manik gadis yang berwarna coklat terang itu. Jujur, ia merindukan mata itu. Mata yang dulu bersinar saat Yoongi justru menatapnya tajam dan dingin.

Ialah Min Jaemin. Gadis berkulit pucat seperti Yoongi. Ibunya menikah dengan ayah Yoongi beberapa tahun yang lalu. Ia bahkan tak akan menyangka mempunyai saudara tiri.

Mungkin Yoongi sedikit mengerti mengapa ibu kandung Yoongi bersikap senang setelah ayah Yoongi meninggal.

Min Gaehyu, ayah Yoongi.
Yook Seora, ibu Yoongi.
Lee Joohye, ibu Jaemin.

Dulu, Min Gaehyu menyembunyikan Lee Joohye saat istri sahnya sedang mengandung. Katakanlah Gaehyu brengsek, karena itulah yang terjadi.

Ia bahkan menghamili Lee Joohye disaat Yook Seora sedang mengandung 2 bulan.

Bosan, itulah alasan Gaehyu melakukannya. Selain itu, perubahan mood Seora membuat Gaehyu frustasi dan melampiaskannya pada Seora.

Walaupun tak pernah dinikahi secara sah, Gaehyu masih bersedia menanggung materi yang dikeluarkan Joohye dan membiayai anak Joohye sampai ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Gaehyu bahkan dengan beraninya menyatakan kejujurannya saat Yoongi kecil berumur 8 tahun. Tentu saja Seora merasa tak terima telah dibohongi bertahun-tahun.

Namun dengan sikap tegas dari Gaehyu, ia berhasil membawa Joohye dan juga Jaemin ke dalam rumahnya.

Pada awalnya Yoongi tak pernah menginginkan keberadaan Jaemin maupun ibu Jaemin. Namun, sikap Jaemin yang lembut dan periang membuatnya menyerah.

Dan taman ini, tempat yang menjadi kenangannya pada Jaemin. Jaemin selalu merengek meminta Yoongi menemaninya ke taman ini untuk memperlihatkan betapa lucunya ikan-ikan di salah satu kolam kecil yang terdapat di taman itu, namun Yoongi selalu menolaknya.

Namun lama-kelamaan Yoongi menyanggupi permintaan gadis itu sekali.

Tanpa mereka sadari, perasaan asing tumbuh di antara mereka. Jujur, Yoongi menyukai Jaemin begitu juga sebaliknya.

Tentu saja hubungan mereka jelas-jelas ditentang orang tua mereka. Jadilah mereka berhubungan diam-diam.

Hingga akhirnya, ayahnya meninggal dan membuat Jaemin dan Yoongi benar-benar terpisah. Ibu Yoongi jelas saja mengusir dua orang yang dianggapnya sebagai hama bagi keluarganya itu.

Jaemin melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajah Yoongi membuat Yoongi tersadar dari lamunannya.

Sementara itu, selesai Seungwan memotret bunga-bunga yang terhampar indah di depan matanya, ia langsung menghampiri Yoongi yang tadi tertidur di bawah pohon.

Langkahnya terhenti ketika Yoongi terlihat sedang bersama seseorang. Dengan penasaran, ia berlari menghampiri Yoongi dan membuat dua orang di depannya itu menatapnya.

"Ada yang salah?" Ia meneliti dirinya sendiri memastikan tak ada yang salah darinya karena kedua orang itu menatapnya. Terlebih lagi gadis di depan Yoongi.

Yoongi kemudian berdiri dan memasukan tangannya ke saku. "Jaemin-ah, gue pulang."

Jaemin segera bangkit dan matanya seakan memohon pada Yoongi. "Udah setahun lebih kita nggak pernah ketemu, jangan pergi dulu."

Yoongi tak bisa jika terus menerus menatap bola mata Jaemin, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Sekarang udah ketemu kan? Dan sekarang gue pulang."

Seungwan yang tak mengerti apa-apa hanya mengikuti langkah Yoongi yang sudah menjauh.

Namun langkahnya terhenti ketika sebuah tangan menahan tangan Yoongi. Ia pun turut menghentikan langkahnya dan melihat apa yang akan dilakukan Yoongi.

"Yoongi," Jaemin tak ingin merasa kehilangan lagi. Matanya berkaca-kaca, jika sekali saja ia berkedip, air mata akan turun ke pipinya.

Nafas Jaemin memburu, menahan tangisnya yang akan mengalir deras.

"Aku selalu nunggu disini dan begitu ketemu kenapa kamu tega ninggalin aku lagi?"

Yoongi menepis tangan Jaemin. "Salah. Dari awal gue dan lo itu salah dan harusnya emang nggak pernah terjadi."

Kalimatnya seakan menghujam hati Jaemin begitu kuat. Ia dapat merasakan belati tertusuk hingga ke relung hatinya. Menyakitkan.

Namun, yang dikatakan Yoongi benar dan Jaemin harus menerima kenyataan.

Yoongi berderap meninggalkan Jaemin. Seungwan yang tak paham situasi sama sekali hanya termangu melihat drama yang terjadi nyata di depannya.

Apa-apaan mereka? Menganggap Seungwan seperti tak ada?

Dengan kesal, Seungwan menghentakkan kakinya tak tentu arah. Ia kesal dengan Yoongi dan berharap lelaki itu mencarinya.

Namun apa? Sudah setengah jam ia berjalan namun tak tampak Yoongi mencarinya atau menghubunginya.

Ditengah aksi ngambeknya, dering ponsel Seungwan berbunyi dan menampilkan nama yang ia harapkan.

Tanpa sadar, raut wajahnya menjadi senang bahkan hampir berteriak saking senangnya.

Ia berdeham, menatralisir raut wajahnya lalu mengangkat telepon itu.

"Halo? Seungwan?"

"Iya." Seungwan berpura-pura mendatarkan suaranya.

"Kamu dimana?"

"Oh masih inget aku?"

"Gece. Kamu dimana?"

"Butuh setengah jam ya buat kamu inget aku?"

"Son Seungwan." Yoongi menyebutkan nama Seungwan dengan tak biasa, petanda ia mulai jengah dan marah.

"Min Yoongi." Balasnya tak kalah geram.

Terdengar Yoongi mendecakkan lidahnya. "Aku lagi stres. Wanna drink with me?"

---

Jadi ceritanya Yoongi pernah brother complex sama Jaemin..
Bingung ga sama hubungan darah Jaemin sama Yoongi? Mereka cuman beda 2bulan doang ya..

Xoxo.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang