Seungwan menutup pintu dengan pelan. Sebelumnya ia menghembuskan nafas gusar dan diliatnya Yoongi terlelap di kasur.
Dalam diam ia merapikan selimut Yoongi dan membenarkan tangan Yoongi yang terlihat tak nyaman.
Seungwan hampir teriak karena terkejut ketika Yoongi menggenggam tangannya lemah.
Pria itu masih terlelap ketika menautkan jari-jari mereka. "Aku ngantuk."
Seungwan tak dapat mendengar jelas suara parau Yoongi. Namun yang bisa ia lakukan hanyalah diam sambil menatap tangannya yang digenggam Yoongi.
Ia masih mengingat penjelasan Hoseok mengapa Yoongi menjadi seperti ini. Seungwan meneteskan air matanya dan buru-buru menghapusnya dengan tangan kiri yang bebas.
Dengan perlahan ia menjatuhkan wajahnya tepat di sebelah Yoongi tidur dengan tangannya yang masih saling menggenggam.
---
Seungwan bergeliat pelan ketika merasakan tangan dingin mengelus-elus rambutnya.
Kemudian terdengar suara seseorang terkekeh lalu memainkan rambut Seungwan.
Perlahan, Seungwan membuka matanya dan mengangkat kepalanya sendiri.
Matanya mengerjap untuk membiasakan diri dari cahaya. Bisa dirasakan tangannya hangat. Dan ketika kesadarannya penuh, ia melihat Yoongi yang terbaring di kasurnya sedang tersenyum lembut menatap manik Seungwan.
Tangannya masih digenggam Yoongi dan sesekali Yoongi mengelus tangan Seungwan dengan punggung jarinya.
Entah mengapa Seungwan tersipu malu dan hanya bisa menundukan kepalanya.
Yoongi mengangkat tangannya yang bebas dan meraih rambut yang paling disukainya. Ia mengelus-elus rambut Seungwan dengan penuh kasih sayang menyelipkan rambut yang menghalangi wajah Seungwan ke belakang telinga.
"Makasih." Yoongi tersenyum lagi yang membuat Seungwan heran karena ia tak pernah melihat Yoongi tersenyum sesering ini.
"Aku juga mau minta maa--" Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Seungwan memotong cepat.
"Nggak. Aku yang seharusnya minta maaf disini."
Yoongi memainkan ujung rambut Seungwan. "Semua yang terjadi karena kesalahan aku, jadi kamu nggak usah ngerasa bersalah."
Seungwan tertegun melihat tak ada keegoisan di dalam diri Yoongi yang menjadi ciri khas anak semata wayang keluarga Min ini.
Ia hanya menatap Yoongi dan Yoongi juga menatap lekat Seungwan.
Terjadi keheningan untuk beberapa saat dan tangan Yoongi yang sedari bertengger manis di rambut Seungwan, mulai menekan tengkuk Seungwan agar wajah Seungwan mendekat.
Seungwan merasakan nafas hangat Yoongi menerpa wajahnya. Ketika jarak mereka hanya beberapa senti, Seungwan menarik diri dan menjauhkan wajahnya dari Yoongi.
Jelas Yoongi kecewa dengan Seungwan. Namun ia tidak akan memaksa Seungwan seperti yang sudah terjadi sebelum-sebelumnya.
Seungwan menghirup nafas panjang sambil menutup matanya. "Maaf. Tapi aku nggak bisa."
Yoongi mengernyitkan dahi. "Kenapa?"
Seungwan hanya bisa menunduk. "Kasih aku waktu."
"Kita--" Seungwan menjeda kalimatnya. "Bisakan temenan aja?"
Yoongi semakin menggenggam erat tangan Seungwan. "Kasih aku waktu juga buat yakinin kamu."
Seungwan mendongak menatap Yoongi yang matanya mulai sayu.
Ia melihat keseriusan di mata Yoongi yang membuat hatinya tergoyah. Namun ia membulatkan lagi keputusan yang ia buat semalam."Makan ya?" Seungwan mencoba mengalihkan topik pembicaraan.
Yoongi mengangguk lemah. "Asal kamu yang nyuapin, aku mau."
---
Selesai menjenguk Yoongi, Seungwan memenuhi janjinya untuk melihat latihan drama musikal Jungkook.
Ia duduk di bangku penonton sendirian dan Jungkook mulai berlatih drama dengan salah satu pemain yang terlihat cantik dan mungil.
Walaupun matanya melihat pertunjukan di depannya namun pikirannya melayang kemana-mana. Ia masih memikirkan Yoongi sampai saat ini.
Sampai ia dikejutkan dengan suara kencang dari panggung.
"Nggak becus banget si lo." Gadis itu mendorong Jungkook kesal.
Seungwan mengernyitkan dahi, bingung. Ini bagian dari pertunjukan atau bukan.
Jungkook menggeram kesal ketika gadis itu menertawakannya.
"Jangan bilang lo belum pernah--" Ia menjeda kalimatnya sebentar sambil tersenyum miring. "Ciuman?"
Jungkook mendecih. "Lo nantang gue?"
Seungwan semakin penasaran, mereka berdua berkelahi seperti tak ada orang selain mereka berdua.
Tanpa di duga, Jungkook melangkah ke arah gadis itu dan meraih tengkuk gadis itu lalu menciumnya.
Bukan hanya Seungwan yang membulatkan kedua bola matanya, gadis yang tengah di cium itu pun turut terkejut.
Suara riuh dari pemain lain yang menyaksikan mereka berdua menyadarkan Jungkook.
Tanpa berpikir, Jungkook mendorong gadis itu hingga terjungkal.
Lalu tatapan Jungkook beralih ke bangku penonton, ia melihat Seungwan dengan tatapan datar.
Gadis yang di dorong Jungkook lalu bangkit dengan wajah memerah entah karena malu atau marah, ia menundukan kepalanya sambil berjalan keluar panggung.
Jungkook bimbang, antara pergi ke arah Seungwan yang menatapnya dengan ekspresi tak terbaca atau mengejar gadis itu.
Melihat gadis itu berjalan menunduk sambil menangkup wajahnya, Jungkook lantas berpikir bahwa gadis itu menangis.
Tanpa banyak berpikir, ia mulai mengejar gadis itu. "Kim Yerim! Tunggu."
---
Jungri in your area! wkwkwk
Entar ada spesial chapter tentang jungri yaa, tungguin aja
Tapi blm tentu juga endingnya jungkook sama yeri
eh tapi ga tau juga deng wkwkwk :vXoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only One
FanfictionMin Yoongi, seorang bad boy yang sangat di segani di sekolahnya. Ia sering membuat ulah setiap hari yang membuat ibunya geram terhadap anaknya sendiri. Dibekali kemampuan bela diri dari sang mendiang ayahnya, ia mampu menghajar siapa saja yang mengh...