"Kamu bawa aku kesini cuma liat matahari doang?"
Seungwan mengomel sepanjang perjalanan pulang. Pasalnya, usai menyaksikan matahari terbit Yoongi langsung memaksa Seungwan pulang.
Ia bahkan mengancam jika tak ingin pulang, Seungwan akan ditinggal sendirian.
"Tunggu, rumah aku kan belok kiri, kok ini lurus terus?!" Seungwan masih mengomel namun tak ada tanggapan dari Yoongi.
Yoongi menepikan mobilnya di pinggir jalan, dengan jengah ia menatap Seungwan. "Kamu bisa kan diem aja?"
"Kamu bisa kan jawab aja?" Seungwan menimpali membuat Yoongi tak sabar mencium bibir ranum itu. Yoongi menekankan tengkuk Seungwan yang membuat Yoongi leluasa mencium Seungwan.
Seungwan merasa terbuai dan membalas ciuman itu. Ia meremas kuat baju Yoongi.
Tok tok.
Baik Seungwan maupun Yoongi membuka matanya dan menarik diri. Yoongi mengatur nafasnya sejenak dan memegang setir dengan tangan sedikit gemetar.
"Mobilnya majuin dong, susah nih mau jalan." Sungut seseorang dari luar mobil Yoongi.
"Iya." Yoongi menjawab cuek dan mulai menyalakan mesin mobilnya.
Orang tadi menendang ban belakang Yoongi. "Makanya jangan ciuman mulu."
Seungwan yang mendengar serta melihat dari kaca spion hanya kikuk. Sementara Yoongi sudah menjalankan mobilnya.
Selama diperjalanan mereka hanya diam. Sampai akhirnya di tempat tujuan, Seungwan mengeluarkan suaranya. "Ini rumah siapa?"
"Rumah aku, selama 6 hari kamu tinggal sama aku."
Seungwan mengerjap. "Maksudnya? Aku kan harus sekolah. Terus gimana kalau Baekhyun oppa nyariin?"
Yoongi menyentil kening Seungwan. "Sekolah apa? Aku baru aja selesai ujian akhir itu berarti kelas 3 libur dan otomatis kelas 2 juga libur, Son Seungwan."
"Untuk masalah kakak kamu, aku udah bilang kok ke dia." Lanjutnya.
"Tumben dia mau?" Sidik Seungwan.
"Aku nyuruh ibu aku nelpon Baekhyun hyung."
Seungwan hanya ber-oh ria dan Yoongi menuntun Seungwan ke rumahnya.
"Baju aku?"
"Nanti aku beli."
Yoongi menautkan jari-jarinya ke tangan Seungwan dan membawa Seungwan ke dalam rumahnya yang lebih megah dari rumah Seungwan.
"Ibu kamu mana?" Tanya Seungwan sambil melihat-lihat rumah Yoongi.
"Ke London."
Seungwan menatap Yoongi sementara Yoongi masih terus fokus berjalan santai.
Seungwan terus menatap Yoongi dan hanya melihat Yoongi dari samping. Ia tersenyum lucu ketika menyadari mata sipit khas Korea Yoongi, hidung mancung, alis sedikit tebal, dan rahangnya yang kokoh.
Merasa diperhatikan, Yoongi menoleh dan menangkap Seungwan sedang tersenyum padanya. "Kenapa?"
Seungwan mengulum senyum sambil menggelengkan kepalanya.
Bodohnya ia, baru menyadari perasaannya ketika Yoongi ingin pergi.
---
D-6
Seungwan menggeliat pelan ketika mendengar dering ponselnya. Ia meraba-raba nakas di sampingnya dan mendapatkan ponselnya. Dengan setengah sadar, ia mematikan alarm yang bersumber dari ponselnya itu.
Ia mengusap matanya dan meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.
"Udah bangun?" Suara serak terdengar menggema di kamar ini.
Ia melihat ke samping namun tak ada orang, lalu dia melihat ke arah sofa dan melihat Yoongi yang sudah rapih dengan pakaian kasualnya sedang duduk di sofa.
"Kamu ngapain disini?" Seungwan mendudukan dirinya sendiri.
"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat."
Seungwan mengerutkan dahinya. "Kemana?"
Yoongi bangkit dari duduknya dan menghampiri Seungwan. Ia duduk di sebelah Seungwan dan menyentuh rambut Seungwan lalu menyelipkan rambut yang menghalangi wajah Seungwan ke belakang telinga.
Seungwan berdeham untuk menghilangkan rasa gugupnya. "Kemana?" Ia mengulangi pertanyaan yang tak dijawab Yoongi.
"Jangan banyak tanya. Mandi sana."
Seungwan mengerucutkan bibirnya lucu yang membuat Yoongi terkekeh gemas.
Yoongi menangkup wajah Seungwan dan menggesekkan hidungnya pada hidung Seungwan. "Udah sana mandi. Bau."
---
Seungwan tersenyum kecil ketika ia sudah sampai ke tempat yang Yoongi maksud.
Sebuah taman yang luas.
"Kamu pernah kesini?"
Yoongi mengangguk. Ada rahasia kecil yang disembunyikannya dari Seungwan.
Ada yang membuat Seungwan tertarik, sebuah kolam kecil yang terletak di atas sebuah tumpukan batu yang tersusun rapi dan indah.
Ia mencelupkan tangannya di kolam dan tertawa geli ketika gerombolan ikan kecil mengerubungi tangannya.
Ia tersentak kaget ketika sebuah tangan melingkar di perutnya. Ketika ia menoleh, terlihat Yoongi dengan tatapan sendu.
Yoongi menumpukan kepalanya di bahu Seungwan dan menghirup aroma tubuhnya. "Kamu mirip seseorang." Bisik Yoongi dengan suara teramat kecil.
Seungwan mengernyit bingung. "Kamu barusan ngomong apa?"
"Aku cinta kamu."
---
maaf yang -mungkin- nunggu ff ini, tapi giliran update partnya ga greget :3
Jeongmal mianhae TTXoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only One
FanfictionMin Yoongi, seorang bad boy yang sangat di segani di sekolahnya. Ia sering membuat ulah setiap hari yang membuat ibunya geram terhadap anaknya sendiri. Dibekali kemampuan bela diri dari sang mendiang ayahnya, ia mampu menghajar siapa saja yang mengh...