16. A! Byuntae.

5.1K 573 47
                                    

"Jelasin semuanya, Son Seungwan."

Seungwan menggigit bibirnya dan memainkan jarinya. Kebiasaannya ketika gugup.

"Seungwan." Baekhyun mulai mengintruksinya lagi.

Tanpa diduga, tangan Yoongi mulai menggenggam tangan Seungwan yang tak bisa diam. "Kita udah pacaran, 2 bulan lebih." Ujar Yoongi dengan matang.

Baekhyun menghembuskan nafasnya kasar, mulai jengah melihat 2 orang di depannya. "Kalian baru 2 bulan pacaran, udah berani buat mesum di rumah--"

"Nggak kok!" Seungwan menyanggahnya cepat.

"Nggak gimana? Tadi oppa liat kalian tindih-tindihan. Ngapain coba?"

Dengan santai, Yoongi membawa tangan yang digenggamnya ke pahanya. "Tadinya si mau gitu, tapi keburu kegep."

Seungwan langsung menyikut perut Yoongi dan membuat Yoongi terkekeh.

"Jangan dengerin dia, oppa. Dia lagi mabuk."

Baekhyun menjentikkan jarinya. "Kamu berani bawa orang mabuk ke rumah?!"

"Bukan gitu maksudnya, dia yang maksa masuk yaudah aku taro di sofa."

Baekhyun berdeham untuk meredakan emosinya. "Siapa nama kamu?"

Yoongi yang masih setengah sadar, menjawab dengan lemah. "Min Yoongi."

Baekhyun mengernyitkan dahinya. Ia seperti mengingat nama itu.

"Jangan bilang--"

Yoongi mulai mencerocos tak jelas. "Anaknya Min Youlhee dan Park Minyoung. Penerus perusahaan Min Inc. Calon suami Son Seungwan."

Tak tahan dengan pusing di kepala akibat alkohol itu, ia mulai limbung ke samping tepat di bahu Seungwan.

Seungwan menepuk-nepuk pipi Yoongi lalu menoleh menatap kakaknya yang ternyata sedang tertegun. "Oppa, gimana?"

Baekhyun hanya diam dan Seungwan memindahkan kepala Yoongi ke ujung sofa dan membaringkan lelaki itu disana.

"Seungwan."

"Bantuin kek. Dia berat tau."

Baekhyun menepuk pundak Seungwan. "Ternyata dia anak dari perusahaan yang mau menanam saham di perusahaan kita."

"Bawa dia ke kamar kamu dan buat dia nyaman." Lanjutnya.

"Hah? Kenapa harus kamar aku? Kenapa nggak kamar oppa aja?"

Baekhyun mendelikkan matanya, petanda ia tak bisa di bantah. "Seungwan."

Seungwan hanya pasrah menerima nasib, ia membawa Yoongi ke kamarnya dengan bantuan Baekhyun.

"Terus aku tidur dimana?" Tanyanya dengan wajah lesu.

"Kan ada kasur lantai, tidur aja dibawah." Baekhyun langsung keluar dari kamar Seungwan sembari bermain ponselnya.

Dengan berat hati, Seungwan menggelar kasur lantai tersebut dan terlelap disana.

---

Yoongi membalikan lagi tubuhnya dan ia terbangun ketika merasakan kakinya menyentuh tubuh seseorang.

Ia mengerjap beberapa kali dan melihat kamar yang ia tempati bukan seperti kamarnya. Lalu ia menengok ke bawah, dilihatnya Seungwan sedang terlelap.

Lalu Yoongi berdiri dan mengangkat tubuh Seungwan ke kasur yang sama dengannya.

Dilihatnya wajah dan tubuh molek Seungwan. Hampir tak ada cacat. Entah karena pengaruh alkohol yang masih di dirasanya atau memang naluri Yoongi sebagai lelaki, ia memperhatikan dada Seungwan yang turun naik dengan teratur.

Adiknya mulai bangun dan ini bisa menjadi masalah. Ia menelan ludah ketika Seungwan bergerak sedikit dan menyingkap sebagian baju tidurnya. Tanpa berkedip, ia melihat perut mulus Seungwan.

Dengan berani, ia mengelus perut Seungwan dan membiarkan tangan kirinya berada disana. Kepalanya ia benamkan di leher Seungwan dan merasakan aroma tubuh Seungwan.

Adiknya terus meronta namun sebisa mungkin ia menahannya. Ia tak ingin mengambil keuntungan hanya karena Seungwan tidur seperti orang mati.

Awalnya ia hanya menghirup aroma tubuh Seungwan, namun ia mulai mendekatkan bibirnya ke leher Seungwan. Ia mencium leher itu namun reaksi Seungwan hanya sesekali dahinya berkerut tanpa terganggu atau terbangun sama sekali.

Maka dari itu, ia mencium leher Seungwan lebih dalam lagi dan mulai menghisap serta memberikan bekas di sana.

Ia juga menekankan miliknya di paha Seungwan, namun tak lebih dari itu.

Tak bisa menahannya, Yoongi bangun dan menindih Seungwan. Ia melihat tubuh di bawahnya dan seketika menahan salivanya. Dilihatnya bekas cumbuan di leher Seungwan, lalu ia tersenyum puas.

Seungwan bergeliat sedikit dan membuat Yoongi kehilangan kendali. Ia mencium sekilas bibir Seungwan kemudian langsung turun ke lehernya dan memberikan bekas di bagian leher yang lain.

Kedua tangannya ia jadikan tumpuan agar tak langsung menindih badan Seungwan.

Miliknya ia tekankan pada kewanitaan Seungwan yang membuat Seungwan menggerakan kakinya.

Ketika ia ingin menyalurkan hasratnya pada dada Seungwan, ia mengurungkan niatnya dan menggulingkan diri ke bawah kasur lantai Seungwan.

"Yoongi tolol." Ia merutuki sikapnya dan menampar pipinya berkali-kali.

"Sabar ya, Yoongi kecil." Katanya sambil mengelus-elus miliknya.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang