1000kata, ati ati gumoh.
-
Suasana bandara Incheon terasa ramai hari ini. Bukan tanpa alasan, karena hari ini bertepatan di hari minggu.
Selepas teman-teman Yoongi pergi satu per satu setelah mengantarkan Yoongi ke bandara, Yoongi berpamitan pada Seungwan untuk membeli minuman untuk keduanya.
Sembari memegangi koper Yoongi, Seungwan menyipitkan matanya ketika melihat seseorang yang pernah ia temui.
Namun orang itu hilang dari pandangannya ketika Yoongi menepuk pundaknya dan memberikan sekaleng kopi.
"Ngeliatin siapa sih?"
Seungwan menengok lagi ke tempat orang tadi berada namun sudah tak ada. Lalu ia mengedikkan bahunya acuh.
"Ada cogan tadi lewat." Jawabnya asal yang membuat Yoongi seketika menjewer telinga Seungwan.
"Sakit ih." Rengek Seungwan.
"Aku masih di depan mata kamu aja udah berani main mata, gimana entar?"
Seungwan memainkan jakun Yoongi manja agar Yoongi tak marah. "Becanda."
Yoongi hanya acuh lalu melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. "5 menit lagi."
Ia menenggak habis kaleng kopi itu dan melemparkannya ke tempat sampah.
"Kamu nggak ngelakuin hal yang nggak terduga gitu?"
Yoongi mengernyit bingung. "Hal yang nggak terduga apa?"
Seungwan membuang nafasnya kasar. "5 menit lagi. Kamu nggak mau batalin penerbangannya gitu? Atau nggak, ajak aku ikut sama kamu."
Yoongi terkekeh. "Kurang-kurangin baca novel romance ya."
Seungwan mengerucutkan bibirnya yang membuat Yoongi gemas. Lalu Yoongi menyelipkan rambut yang menghalangi wajah Seungwan ke belakang telinganya.
"Lagian, aku kesana bukan buat main-main. Aku ke sana mau belajar buat masa depan aku."
"Dan kamu juga." Lanjutnya.
Seungwan mengangguk mengerti.
"Jangan lupa, cek email kamu terus ya. Aku lebih gampang komunikasinya lewat email."
"Iya." Seungwan menatap lekat mata sipit Yoongi. Rasanya berat terpisah dari Yoongi.
"2 menit lagi." Yoongi menangkup wajah Seungwan dan mencium keningnya lama. Sementara Seungwan semakin mengeratkan tangannya di baju Yoongi.
Yoongi melepaskan bibirnya dari kening Seungwan dan mengambil kopernya.
"Aku pasti kembali ke kamu. Janji."
"Dan aku pasti nunggu kamu. Janji."
Yoongi tersenyum hangat dan melangkahkan kakinya menjauhi Seungwan. Sebelum ia benar-benar pergi ke pesawat, ia menoleh ke belakang dan melihat Seungwan melambai-lambaikan tangannya dengan mata berkaca-kaca.
Jujur, ia berat meninggalkan Seungwan dan kehidupannya di Seoul. Namun ini demi masa depannya dan ibunya, ia harus berani berkorban.
Setelah Yoongi duduk di bangku pesawat, ia mengecek laptopnya dan mengirimkan email kepada Seungwan.
Blg ke asisten Kwon, srh antrn km plg ke rmh km. Td ak lp blgin.
Seungwan merasakan ponselnya bergetar di balik saku jaketnya, ia meraihnya dan tersenyum ketika melihat pesan email dari Yoongi. Dengan segera ia membalas pesan singkat Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only One
FanfictionMin Yoongi, seorang bad boy yang sangat di segani di sekolahnya. Ia sering membuat ulah setiap hari yang membuat ibunya geram terhadap anaknya sendiri. Dibekali kemampuan bela diri dari sang mendiang ayahnya, ia mampu menghajar siapa saja yang mengh...