4

5.2K 681 36
                                    

Hoseok

Aku benar-benar tak mengerti jalan pikiran Yoongi. Dia temanku dari kecil namun aku selalu tak bisa menebak pikirannya.

Sekarang apalagi? Ia mengencani seorang gadis dari kelas dua. Dan aku ingat, dia gadis yang memergoki kami saat memukul Jaebum, salah satu anak buah Mark di gudang.

Ia bahkan menyatakan cintanya di depan genk kami.

Tentu saja ini membuat kami terkejut. Selama ini, Yoongi selalu merendahkan wanita.

Dia selalu berganti wanita setiap malamnya. Namun selama ini aku tak pernah dikenalkan dengan wanitanya. Kecuali dia.

Setelah Yoongi mengantarkan gadis itu pulang, aku bertanya siapa gadis itu. Namun dia sendiri bahkan tak tau nama gadis itu.

Gila bukan?

Memang.

Aku lebih terkejut lagi ketika ia menggandeng gadis itu di sekolah. Sejak kapan sikapnya semenjijikan itu?

Aku menepuk bahu Yoongi yang tengah tertidur di meja.

Dia menggerak-gerakkan tangannya, petanda tak mau diganggu.

Jika aku bukan Jung Hoseok, pasti aku tidak berani lagi mengganggunya.

Namun, aku terus mengganggunya sampai ia terbangun dengan wajah kesal seperti ingin membunuh seseorang.

"Lo sekarang tau nama cewek itu?"

"Cewek gue." Ralatnya. "Son Seungwan."

Aku mengalihkan pembicaraan yang lebih penting. "Nyokap lo."

Dia menghela nafas gusar. "Gue nggak tau lagi cara ngadepin cewek gila itu."

Aku memukul kepalanya dan membuatnya meringis kesakitan. "Walau gimana pun, dia yang ngelahirin lo. Kalo lo bisa ngehargain Son Seungwan, kenapa nyokap lo nggak bisa?"

Dia mulai mengusap wajahnya kasar. "Hoseok." Dia menggerakkan telunjuknya untuk menyuruhku mendekat.

Aku memajukan wajahku dan mendekatkan diri dan kepalaku terasa nyeri saat ia memukul kepalaku dengan keras.

Ini makananku setiap hari.

Berteman dengan Min Yoongi harus menyiapkan mental yang kuat.

---

Author

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid Wings Seoul High School berhamburan ke kantin.

Tak terkecuali segerombolan anak paling berkuasa di sekolah itu. Ialah Min Yoongi, Jung Hoseok, Kim bersaudara yaitu Kim Namjoon, Kim Taehyung, dan Kim Seokjin.

Mereka duduk di tempat yang memang mereka kuasai. Tak ada satu pun siswa yang berani menempati tempat duduk yang sudah menjadi 'hak paten' mereka.

Saat mereka bersundau gurau, Yoongi menangkap sosok Seungwan yang sedang memilih makanan. Dengan sigap, Yoongi meninggalkan teman-temannya dan membuat mereka menatap Yoongi dengan heran.

Yoongi menyelak antrean para siswa yang sedang mengantri untuk memilih makanan. Kemudian ia memeluk pinggang Seungwan yang sedang fokus memilah-milih makanannya.

Seungwan yang kaget hampir menjatuhkan nampan yang berisi makanannya jika tak segara di tangkap Yoongi. "Ah kamjjagiya!"

Seungwan menatap horor Yoongi sementara Yoongi hanya melihat makanan yang terjejer di depannya dengan datar.

"Sunbae, tolong lepasin tangannya."

Yoongi menoleh. "Kamu udah selesai kan milihnya?"

Seungwan mengangguk.

"Ayo." Yoongi menarik tubuh Seungwan dan membawa Seungwan pergi ke tempat ia berkumpul dengan teman-temannya.

"Su--sunbae, saya mau makan bareng teman saya. Jadi--" Seungwan tergagap karena ia ditatap teman-teman Yoongi.

Yoongi yang berada di belakang Seungwan mendudukan Seungwan di kursinya dan mengambil tempat duduk di samping Seungwan. "Jangan terlalu formal dong, sayang."

Perut Seungwan terasa di penuhi kupu-kupu yang mulai bertebangan. Satu kata yang membuatnya terbang hingga langit ke tujuh.

Seokjin berdeham. "Harusnya gue bawa Bae Joohyun juga kesini."

Taehyung mendengus tak suka. "Jangan main-main sama dia, hyung."

Seokjin menaikan salah satu alisnya. "Kenapa? Nggak suka lo?"

Namjoon menggebrak meja. "Jangan kaya childish deh kalian."

Hoseok yang berada di depan Seungwan tersenyum hangat kepada Seungwan agar Seungwan merasa lebih nyaman. "Nggak usah takut. Mereka nggak gigit."

Seungwan sedikit terhibur dengan keberadaan Hoseok diantara para preman sekolah itu.

Yoongi yang melihat Seungwan tersenyum karena Hoseok langsung mendelik tajam ke arah Hoseok.

Yoongi kembali lagi pada Seungwan, kepalanya tertumpu pada tangannya dan menatap Seungwan lekat, lalu ia mengelus-elus rambut Seungwan dan menyelipkan rambut-rambut kecil yang menghalangi wajahnya ke belakang telinga Seungwan. "Makan yang banyak."

Teman-teman Yoongi yang melihat perubahan drastis sikap Yoongi langsung menatap Yoongi seperti ingin memuntahkan makanannya.

"Geli anying."

"Kebanyakan nonton dokter Kang."

"This shit is going to hit the fan."

Sementara itu, di seberang sana ada seseorang yang menatap Yoongi dan Seungwan dengan tatapan kesal.

Ia cemburu. Pasti.

Rasanya ia ingin sekali memotong tangan Yoongi yang berani memeluk pinggang gadis itu dan memainkan tangannya dirambut gadis itu.

---

Kenapa ada Hoseok POV sementara Yoongi nggak ada? Let me tell you all.

Gue nggak mau ngerusak karakter Yoongi, jadi dia kan susah ditebak orangnya jadi ya sebisa mungkin gue nggak mau bikin Yoongi POV walupun rasanya penginnnnnnn banget buat point of view dari dia.

Xoxo.

The Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang