Hari ini adalah hari pertama Seungwan masuk setelah liburan kenaikan kelas.
Seperti biasa, ia diantar kakaknya yang kantornya searah dengan sekolah Seungwan.
Setelah sampai, Seungwan mengecup sekilas pipi kakak laki-laki dan satu-satunya itu lalu berjalan menuju gerbang sambil melambaikan tangannya ke kakaknya.
Banyak yang menyapanya karena dia merupakan sosok yang ramah dan punya banyak teman.
Ketika ia di koridor, Seulgi menghampirinya dengan riang. "Seungwan, kita sekelas lagi." Serunya gembira.
"Oh ya? Bagus deh kalau begitu."
Seulgi tersenyum lagi, membuat matanya seperti menghilang.
"Oh iya, tadi dianter kakak lo?"
Seungwan mengangguk.
"Kapan-kapan berangkat bareng dong, Wan. Gue kan juga mau ngerasain semobil sama kakak lo yang ganteng itu."
Seungwan terkekeh. "Kakak gue udah punya pacar kali, Seul."
Seketika wajah Seulgi menjadi suram. "Serius kak Baekhyun udah pacaran? Yah kesempatan jadi kakak ipar lo berkurang deh."
Seungwan mendecih. "Siapa juga yang mau adik-kakakan sama lo."
Seulgi mengerucutkan bibirnya yang membuat Seungwan tertawa.
Tiba-tiba kantung kemih Seungwan terasa penuh, petanda ia ingin membuang air kecil. Ia pun berpamitan pada Seulgi.
Sesudah Seungwan membuang air kecil, ia mencuci wajahnya agar lebih segar.
Ketika ia keluar dari toilet, ia mendengar suara dentuman keras dari gudang dekat toilet. Dengan penasaran, ia mengintip ke gudang tersebut.
Dan alangkah terkejutnya, ia melihat 3 siswa berpenampilan acak-acakan sedang memukul dan menendang seorang siswa yang terlihat seperti musuh mereka.
3 banding 1 sungguh tidak adil.
Seketika matanya membulat sempurna ketika matanya bertemu dengan salah satu dari mereka. Dan saat itu juga, Seungwan berjalan cepat untuk menghindar dari gudang tersebut.
Tapi langkahnya terhenti ketika tangan seseorang menghadang jalannya. Orang itu mendorong paksa Seungwan hingga punggung Seungwan terhantam tembok.
Sekarang ia terhimpit di tembok oleh kedua tangan tersebut. Dan ketika Seungwan mendongak, ia mendapati seorang yang selalu diperbincangkan teman-temannya. Min Yoongi.
Mata sipit Yoongi menatap tajam wajah Seungwan dan membuat perempuan asal Kanada itu ketakutan.
Deru nafas Yoongi terasa di wajah Seungwan. Dan sampai sekarang Yoongi hanya menatap Seungwan tanpa mengatakan apapun.
Dengan tergagap Seungwan memberanikan diri membuka suara. "Ma-maaf sunbae, sa-saya mau ke kelas. Permisi."
Namun yang terjadi ialah Yoongi semakin mendempetkan tubuhnya ke tubuh Seungwan.
"Tadi lo liat, kan?" Suara Yoongi terdengar berat, dingin, tajam, dan mengintimidasi.
Seungwan hanya diam dengan pandangan berkeliaran ke kanan dan kiri, berharap seseorang membantunya lepas dari sang preman sekolah.
"Kalo ditanya jawab!" Bentak Yoongi yang mampu membuat keringat Seungwan bercucuran.
"I-iya."
Tangan dingin Yoongi mengangkat dagu Seungwan, memaksa perempuan itu menatapnya.
"Apapun yang lo liat tadi, lupain."
Dengan ragu, Seungwan mengangguk.
Tiba-tiba, seseorang menepuk bahu Yoongi yang membuat Yoongi sedikit menjauh dari Seungwan.
"Si ayam udah beres. Lo nggak usah ngurusin cewek kaya dia." Teman Yoongi yang ber-name tag Jung Hoseok menunjuk Seungwan dengan dagunya.
Yoongi kembali menatap Seungwan dan ia memiringkan kepalanya sebagai petanda menyuruh Seungwan pergi.
Dengan cepat, Seungwan berlari dan membuat Yoongi terkekeh.
Sebegitu menakutkannya kah dia?
Yoongi masih menatap kepergian Seungwan. Hingga membuat Hoseok bingung.
"Body-nya bohay ya, Yoong?"
Yoongi kemudian tersadar. Dan segera menepuk kepala Hoseok yang membuat Hoseok meringis kesakitan.
"Nanti malem ke basecamp. Kumpulin anak-anak." Perintah Yoongi yang pasti dipatuhi Hoseok.
---
Seungwan memasuki kelas dengan wajah pucat pasi, Seulgi yang melihatnya sedikit khawatir.
"Lo kenapa,Wan?"
Seungwan tak langsung menjawabnya dan meminum air putih yang ada di meja yang diyakini milik Seulgi.
Seungwan meneguknya sampai tak tersisa sedikit pun. "Tadi--" dia menghela nafasnya dahulu. "Tadi gue dicegat Min Yoongi."
Seulgi melotot. "Min Yoongi? Preman sekolah itu?"
Seungwan menangguk.
"Kok bisa? Lo buat masalah?"
Seungwan menceritakan semua kejadian tadi pada Seulgi tanpa terlewat sedikit pun.
Dan ketika Seungwan sudah menceritakan semuanya, tiba-tiba Jungkook menghampiri Seungwan dengan senyum yang merekah di bibirnya.
"Seungwan."
Seungwan mendongak, melihat Jungkook yang duduk di meja depan Seungwan.
"Nanti malem jadi kan?"
Seungwan berpikir sejenak lalu menjawab. "Jadi. Tapi abis itu gue langsung cabut ya. Kakak gue agak bawel sekarang semenjak pacaran sama kak Taeyeon."
Seungwan tak tau, malam itu akan mengubah jalan hidupnya.
---
Ga greget ya terakhirannya? Huhu maklum masih pemula:(
Gue masih bingung nih, enakan pake bahasa baku apa engga?
Apa bahasa santai tapi nggak terlalu gaul banget gitu?
Komen plzㅠ.ㅠ
Xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only One
FanfictionMin Yoongi, seorang bad boy yang sangat di segani di sekolahnya. Ia sering membuat ulah setiap hari yang membuat ibunya geram terhadap anaknya sendiri. Dibekali kemampuan bela diri dari sang mendiang ayahnya, ia mampu menghajar siapa saja yang mengh...