Author's POV.
"Kenapa tuh wajah kok kusut amat kayak pakean kagak disogok."
"Digosok Kev." Ucap Safa memperbaiki EYD Kevin.
"Iya, itu maksud gue."
"Gue tadi diantar sama Adrian."
"WHAAATTT???!" Teriak Cindy, Safa dan Kevin bersamaan.
"Bisa nggak sih lo pada kagak usah teriak dikuping gue. Budeg tau." Melati mengusap kedua telinganya.
"Sorry kelepasan. Habis lo yang benar aja diantar sama tuh cogan?" Melati mengangguk.
"Tapi lo 'kan senang bisa berduaan sama dia." Ucap Kevin.
"Awalnya sih gue senang. Tapi karena dia bilang semua itu karena nyokapnya yang nyuruh dan paling parahnya dia bilang, dia nggak mau ngantar cewek kayak gue. Emang gue cewek kayak apaan sih?" Geram Melati.
"Kan udah gue bilang. Mending lo sama doi aja." Ucap Safa.
"Tapi doi kagak peka. Malahan PEKAK." Ucap Melati yang diangguki oleh Cindy dan Kevin.
"Lo berdua kenapa sih kok ngangguk-ngangguk gitu?" Tanya Safa saat melihat keduanya belum berhenti dari anggukannya.
"Karena kami setuju dengan perkataan Derya Melati."
"Tapi kenapa kalian nggak berhenti ngangguknya?"
"Ini juga mau berhenti." Akhirnya mereka berhenti.
"Gue punya rencana." Ucap Melati yang seperti ada bohlam yang muncul di atas kepalanya.
"Apa Lati?" Tanya mereka bertiga.
"Dia kan bilang mau ngantar gue pulang sekolah nanti. Mendingan gue bareng salah satu dari lo aja."
"Lo yakin? Nanti dia marah kagak?"
"Nggak usah di pikirin Saf. Lagi pula dia udah bikin gue kesal. Sekali-kali dong cogan di kasih pelajaran."
Lagi-lagi Cindy dan Kevin melakukan hal yang sama lagi. Ngangguk-nagngguk. Sedangkan Safa sudah jengkel dengan prilaku mereka berdua.
"Ya udah terserah lo aja." Melati tersenyum. Akan seperti apa wajah seorang Adrian.
****
Teng... teng... teng...
"Cindy! Gue pulang bareng lo ya?" Cindy mengangguk.
Mereka berdua memang sengaja keluar duluan agar tidak kelihatan oleh Adrian dan Melati sudah bilang kepada teman-temannya kalau ada yang nyarii dirinya. Bilang tidak tau.
Mereka naik mobil Cindy dan melaju menuju rumah Melati.
"Thanks ya Cin." Saat sudah berada di kediaman Melati.
"No problem. Bye."
"Bye." Mobil yang dikendarai Cindy meninggalkan kediaman Melati.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam. Kok kamu udah pulang?"
"Maksud mama apa? Ya aku udah pulang lah."
"Kamu nih ya. Adrian nyariin kamu. Tadi aja dia barusan nelpon mama."
"Ya udahlah ma, yang penting aku dah di rumah sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRITI
Teen FictionMelati, sosok gadis yang tengah di mabuk cinta. Tiada seorang pun yang pernah mengajarkan arti 'Cinta' padanya. Namun Tuhan menyiapkan skenario berbeda dengan perencanaannya. Takdir berubah seketika. Perasaan dan pikiran tak lagi sejalan. Bahkan ras...