Adrian's POV.
"Ah... ada apa? Cepat ngomong gue nggak punya banyak waktu."
Setelah mendapatkan pesan dari dia gue langsung berpikir. Apa sih yang dia mau lagi. Setelah ngancuri hidup gue.
Tiba-tiba gue teringat sama Melati. Jadi gue kirim pesan sama dia.
Adrian: sorry sayang, aku nggak bisa ngantar kamu.
Setelah mengirimkan pesan itu, ternyata dia malah men-readnya saja. Dia pasti marah ke gue. Gue emang salah.
"Duduk dulu Rian."
"Nggak usah lama-lama. Buruan, gue sibuk."
"Huft... Gue mau kita balikan lagi!" Katanya.
"Setelah lo ngancurin hati gue. Enggak Sya. Gue nggak bakalan jatuh ke tempat yang sama." Kata gue.
"Tapi itu semua salah paham. Gue masih sayang sama lo." Ucapnya yang memegang tangan gue.
Ntah kenapa jantung gue tak secepat dulu saat dia megang tangan gue.
Gue melepaskan tangannya dari tangan gue.
"Apa? Lo bilang salah paham? Oh kalo lo mau balikan bagaimana dengan cowok lo? Andi? Lo buang-buang waktu gue Sya."
Gue pergi dari sana dan meninggalkan dia. Gue hanya buang-buang waktu saja, gue merasa bersalah dengan Melati.
Gue mengambil hp gue dari saku celana dan mencari kontaknya.
"Angkat dong Sayang??!" Gue jengkel karena dari tadi panggilan gue terus di reject.
"Gue harus jemput dia dan minta maaf." Gue menaiki motor gue dan melaju ke rumah Kevin.
****
Andi's POV
Gue baru saja chatan dengannya. Dia bilang tak usah menjemputnya.
Tapi rasa kepingin tauan gue muncul. Dari pada itu, gue berangkat ke Cafe W.O.
Sebelum gue masuk. Gue ngelihat dia duduk bareng dengan laki-laki. Gue masuk dan memilih tempat duduk yang lebih jauh dari mereka.
Gue mendengarkan semua percakapan mereka. Betapa sakitnya hati ini. Saat pacar lo minta balikan sama mantannya.
"Tapi itu semua salah paham. Gue masih sayang sama lo." Dan gue masih bisa dengar apa yang dia bilang. Rasanya gue ingin menemui mereka, tapi lebih baik gue keluar dari sini sebelum gue terlanjur sakit mendengar semuanya.
Sebisa mungkin gue keluar tanpa mereka tau. Gue menaiku motor gede gue dan berjalan tanpa arah.
Tanpa sengaja gue ngelewati rumah gadis itu dan melihat dirinya sedang berdiri di halaman depan rumahnya.
Gue punya rencana untuk ngerusak hubungan mereka. Gue memelankan motor gue dan berhenti di depannya.
Sepertinya ia terkejut saat melihat gue berada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRITI
Teen FictionMelati, sosok gadis yang tengah di mabuk cinta. Tiada seorang pun yang pernah mengajarkan arti 'Cinta' padanya. Namun Tuhan menyiapkan skenario berbeda dengan perencanaannya. Takdir berubah seketika. Perasaan dan pikiran tak lagi sejalan. Bahkan ras...