PART 18

29 9 0
                                    

Assalamualaikum, thanks banget ya yang udah baca cerita gue sampai ke sini. Dan terima kasi juga buat vote dan komen kalian yang membuat gue semangat untuk melanjutkan tulisan gue. Dari pada panjang kali lebar mending langsung dibaca aja.

****

Author's POV.

Melati sudah siap dengan seragam yang melekat di tubuh mungilnya. Ia dengan cepat melahap sarapannya.

"Ma, Lati berangkat dulu ya." Melati mencium tangan mamanya. Jangan ditanya papanya kemana? Karena papanya lagi nyari uang.

"Lo berangkat ke sekolah sama siapa?" Tanya Daffa.

"Ada deh." Melati keluar dari rumahnya. Dan benar saja lelaki itu sudah menunggu di depan halaman rumahnya.

Tanpa berbicara lagi, Melati langsung naik dan duduk di jok belakang motor.

Di dalam perjalanan menuju sekolah, Melati masih dengan kebingungan di kepalanya.

"Heem, Adrian?" Ucap Melati.

"Apa?"

"Heem, soal yang kemarin itu. Gue udah putusin. Gue..."

Melati mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya.

"Gue mau." Tanpa disadari Melati. Sekarang lelaki itu sedang tersenyum. Ntah itu bahagia atau karena rencananya berjalan dengan lancar?

"Berarti sekarang lo jadi pacar gue." Ucap Adrian. Melati mengangguk.

Mereka sampai di sekolah. Adrian memarkirkan motornya sedangkan Melati sedang menunggu dirinya.

Setelah Adrian memarkirkan motornya, ia menghampiri Melati. Ia langsung menggandeng tangan Melati saat berjalan di koridor sekolah.

Semua siswi melihat mereka dengan tatapan tak bersahabat. Melati yang merasa di tatap seperti itu mengeratkan genggaman nya.

Adrian yang merasa Melati mengeratkan genggaman nya langsung berbisik tepat di sebelah kuping gadis itu.

"Kagak usah di ladenin." Melati mengangguk.

Mereka sekarang sudah berada di depan kelas Melati.

"Kamu belajar yang rajin. Jangan main terus. Aku ke kelas dulu ya." Adrian menepuk kepala Melati dengan lembut. Melati hanya mengangguk.

Apa dia tidak salah dengar, Adrian memakai aku-kamu? Ini bukan mimpi 'kan??

Adrian pergi dari kelas Melati. Sedangkan Melati masih tersenyum di depan kelasnya.

"Woy. Senyam-senyum. Habis kesambet dimana neng?" Ucap Safa yang mengejutkan Melati.

"Heheh... kagak. Udah, gue mau cerita." Melati menarik tangan sahabatnya itu untuk masuk ke dalam kelas.

Ternyata Cindy dan Kevin sudah duluan sampe di sekolah. Cindy dan Kevin yang melihat Safa yang ditarik oleh Melati bertanya-tanya.

"Aduh... sakit tau Lati." Kelih Safa seraya mengelus lengannya.

"Heheh... sorry."

ADRITITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang