Melati's POV.
Malam ini gue memakai make up yang natural. Ok, bukan gue yang make sendiri. Tapi nyokap gue yang makein. Puas lo thor?
"Anak mama udah makin cantik aja."
"Iya, kak Lati cantik banget deh hari ini."
"Makasih pujiannya." Ucap gue malu.
"Lati?!" Ucap bokap yang baru masuk ke kamar. "Ih.. anak papa kok cantik banget sih?"
"Heheh... papa nih. Namanya juga anak papa." Ucap gue bangga.
"Iya."
"Papa mau ngapain?" Tanya nyokap.
"Oh.. cuma mau kasih tau aja. Adrian udah datang."
"Udah siap kan ma?" Nyokap ngangguk. "Aku kelihatan menor nggak ma?" Nyokap geleng.
"Kamu kelihatan cantik banget."
"Iya. Kakak cantik banget, pasti kak Adrian nggak kedip-kedip matanya ngelihat kakak." Ucap Irda.
"Ih... anak kecil sok tau." Ucap gue yang dibuatnya malu.
Gue pun keluar dari kamar diikuitin oleh nyokap dan Irda. Sedangkan bokap udah dari tadi turun ke bawah.
Gue sampai juga di ruang tamu. Gila, hari ini Adrian tampak ganteng banget. Pake jas hitam, rambutnya disisir ke belakang. Oh gue hampir nggak bisa berkata-kata.
Gue berjalan menghampiri bokap dan Adrian. Dia kayaknya menyadari kehadiran gue.
Benar apa yang dikatakan Irda. Mata Adrian kagak kedip sedikit pun saat ngelihat gue. Gue hampir aja ketawa saat melihat ekspresinya.
"Kak Adrian? Kok kakak ngelamun gitu?" Ucap Irda yang memergoki dirinya sehingga membuatnya sedikit malu.
"Eh, udah siap?" Gue mengangguk.
"Ya udah om, tan. Saya bawa putrinya sebentar ya om."
"Iya. Jagain putri om ya. Jangan sampai kena begal. Heheh..."
"Ih.. papa apaan sih?" Ucap gue.
"Ya udah, hati-hati ya." Kami mengangguk. Adrian mencium tangan nyokap dan bokap yang diikuti oleh gue.
Ia membukakan pintu mobil untuk gue. Gue sedikit risi sih kalau sikapnya kayak gini.
"Silakan masuk tuan putri."
"Ih apaan sih?" Ucap gue saat masuk yang dibalas cengiran olehnya.
Mesin mobil pun di nyalakan. Alunan musik dari tap mobil pun menggema di ruang mobil.
Mobil Adrian meninggalkan perkarangan rumah gue. Hari ini gue sangat bahagia. Setelah gue pikir-pikir tentang ucapan Meisya, pasti cewek itu sengaja bilang kayak gitu ke gue. Supaya gue dan Adrian putus.
"Kamu cantik banget malam ini deh. Aku sampai nggak berpaling dari kamu." Ucapnya tiba-tiba.
"Kamu juga ganteng kok." Bales gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRITI
Teen FictionMelati, sosok gadis yang tengah di mabuk cinta. Tiada seorang pun yang pernah mengajarkan arti 'Cinta' padanya. Namun Tuhan menyiapkan skenario berbeda dengan perencanaannya. Takdir berubah seketika. Perasaan dan pikiran tak lagi sejalan. Bahkan ras...