Melati memasukan semua bukunya ke dalam ransel.
"Khemm, udah ada yang nunggu lo tuh." Ucap Kevin yang berada di belakangnya.
Melati melihat kedepan. Ternyata benar, Adrian bersender di ambang pintu kelas Melati.
"Gue duluan ya." Ucapnya.
"Hati-hati."
Melati menghampiri Adrian.
"Udah lama?" Adrian menggeleng. Mereka berjalan menuju parkiran motor dengan tangan yang saling bergandengan.
Melati naik dan duduk di jok belakang motor. Kedua tangan Melati sudah melingkar di pinggang Sang pacar. Motor Adrian pun keluar dari gedung sekolah.
****
"Thanks ya."
"Ga usah bilang kayak gitu lagi ya. Aku kan memang seharusnya ngantar jemput kamu. Ok, aku pulang dulu ya." Melati mengangguk.
Adrian meninggalkan kediaman Melati.
****
Tak terasa hubungan mereka sudah beranjak 2 bulan.
"Sayang?"
"Heem?" Melati menoleh ke sampingnya.
"Malam ini bintangnya terang kali ya. Mengalahkan rembulan."
"Iya."
Adrian membenarkan posisinya dan sekarang ia telah berhadapan dengan gadis itu.
"Kamu tau nggak, apa bedanya bintang di langit sama kamu?"
"Hheemm, apa ya?"
"Kamu nyerah?" Melati mengangguk.
"Kalau bintang dilangit itu menyinari bumi yang kelam ini. Kalau kamu menyinari hati aku yang kelam."
"Ahah... kamu gombal terus."
"Ih, siapa juga yang ngegombal si sayang?" Mereka berdua tertawa. Mereka sedang menikmati malam minggu mereka dengan duduk di bangku taman menatapi ribuan bintang yang menyinari malam ini.
"Aku boleh minta sesuatu nggak?" Melati menaikan alisnya seperti ingin bertanya apa?
"Aku pingin kamu jangan pernah ninggalin aku."
"Iya. Aku nggak akan ninggalin kamu." Setelah itu mereka saling berpelukan memberikan kehangatan satu dengan yang lainnya.
****
Melati yang mendengar suara klakson motor langsung pamit pada orang tuanya.
Ia menemui lelaki itu. Lelaki itu berada diatas motornya sambil tersrnyum ke arahnya.
Melati naik dan duduk di jok belakang. Tangannya ia lingkarkan di pinggang lelaki itu.
Motor pun menuju sekolah tercinta mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRITI
Teen FictionMelati, sosok gadis yang tengah di mabuk cinta. Tiada seorang pun yang pernah mengajarkan arti 'Cinta' padanya. Namun Tuhan menyiapkan skenario berbeda dengan perencanaannya. Takdir berubah seketika. Perasaan dan pikiran tak lagi sejalan. Bahkan ras...